Kronologi Penyerangan Polsek Wonokromo, Aiptu Agus Sumarsono Terluka di Tangan hingga Kepala
Seorang polisi terluka akibat sabetan senjata tajam oleh seorang terduga teroris. Berikut, kronologi penyerangan Polsek Wonokromo oleh seorang
IM (30) ditangkap setelah menyerang anggota polisi Polsek Wonokromo, Surabaya, pada Sabtu (17/8/2019).
Satu orang anggota polisi mengalami luka di tangan, pipi, dan kepala.
Sementara, satu anggota polisi lainnya mengalami lebam akibat pukulan pelaku.
"Pelaku kami lumpuhkan dengan teknis kepolisian dan masih diperiksa lebih lanjut," kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Sandi Nugroho, Sabtu (17/8/2019).
Polisi menyita sejumlah barang bukti berupa pisau penghabisan, celurit, ketapel dengan amunisi kelereng, senjata api gas gun, serta dua lembar kertas fotokopi bertulis La Ilaha Illallah, dan kerupuk.
"Barang-barang itu di dalam tas ransel," kata Sandi Nugroho.
Polisi Geledah Rumah Pelaku
Polisi menggeledah rumah indekos pelaku penyerangan Polsek Wonokromo, Imam Mustofa (31), di Sidosermo VI Gang I No 10A Wonokromo, Surabaya.
"Sebelum Magrib, sekitar pukul 17.50 WIB sudah ada orang di sini jaga-jaga. Sekitar pukul 19.00 WIB, habis Isya, polisi minta saya jadi saksi," kata Ketua RT III RW II Sidosermo Surabaya, Ainun Arif, Sabtu (17/8/2019).
"Istrinya Fatimah sama tiga anaknya dibawa. Dua laki-laki satu perempuan," kata dia.
Menurut Ainun, Imam sudah lima tahun tinggal di kamar indekos berpagar hitam tersebut.
Imam dikenal dengan nama Ali, yang sehari-hari sebagai penjual sempol.
"Lima tahun di sini, tinggal di kamar pojok kiri," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kronologi Penyerangan Polsek Wonokromo oleh Terduga Teroris dan Polsek Wonokromo Diserang Pria Bersenjata Tajam, Satu Petugas Terluka Bacok