Berita Terkini Nasional

Ayah Korban Perampokan Sadis Ikhlas Pajero Dicuri, 'Tapi Kenapa Anak Saya Dibunuh'

Ayah dari Nindia Novrin (38), korban perampokan dan pembunuhan Talang Bakung, Jambi, meratapi putrinya yang tewas secara tragis. 

Editor: Kiki Novilia
Kolase Tribunjambi.com
TANGIS AYAH KORBAN - Tangis pilu ayah dari Nindia Novrin (38), korban perampokan dan pembunuhan Talang Bakung, Jambi. Ia meratapi anaknya tewas secara tragis. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jambi - Ayah dari Nindia Novrin (38), korban perampokan dan pembunuhan Talang Bakung, Jambi, menangis pilu. Ia meratapi putrinya yang tewas secara tragis. 

Perampokan adalah suatu tindakan kejahatan yang dilakukan dengan cara merampas atau mengambil harta benda milik orang lain secara paksa, biasanya disertai dengan kekerasan atau ancaman kekerasan. Perampokan berbeda dengan pencurian biasa, karena dalam perampokan pelaku tidak hanya mengambil harta secara diam-diam, tetapi menggunakan cara-cara yang menakutkan, bahkan dapat melukai atau mengancam nyawa korban.

Peristiwa perampokan terjadi di Lorong Ahmad Hasyim, RT 22, Kelurahan Talang Bakung, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi, Kamis (2/10/2025) sekira pukul 07.30 WIB. Nindia Novrin ditemukan bersimbah darah di dalam kamar hingga meninggal dunia. Sementara mobil Pajero miliknya dibawa kabur pelaku.

Kematian Nindia menjadi pukulan berat bagi keluarga, terutama ayahnya. Dalam video yang beredar, ayah korban menangis lirih saat ditenangkan polisi.

Momen itu terjadi ketika ayah korban mendatangi Polda Jambi setelah pelaku bernama Dede Mulyana alias Diki (33) ditangkap. Ia tampak meratapi kepergian putrinya. 

"Saya ikhlas kalau barang diambil, tapi kenapa anak saya dibunuh," ucapnya dengan suara tersendat, dikutip dari Tribunjambi, Rabu (8/10/2025).

Raut wajahnya mencerminkan kesedihan mendalam yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Ia berharap pelaku pembunuhan putrinya mendapatkan hukuman setimpal dan seadil-adilnya.

Dengan mata berkaca-kaca, ia berdiri lemah di tengah keluarga dan petugas kepolisian. Petugas mencoba menenangkannya, namun duka itu tampak begitu mendalam.

Motif Dede

Dede merupakan warga Kesayangan Pelaju Darat, Kelurahan Plaju Darat, Kecamatan Plaju, Sumatera Selatan. Dia juga merupakan residivis kasus penggelapan uang Rp 700 juta.

Dede mengambil mobil Nindia untuk ia pakai sendiri. Dalam pengakuannya, Dede Maulana nekat melakukan perbuatan kejinya untuk memenuhi gaya hidupnya.

"Buat dipakai sendiri. Saya mau pakai sendiri," katanya, dikutip dari Tribunjambi

Dede Maulana berkenalan dengan Nindia di Facebook. Saat itu korban sedang memasarkan mobilnya untuk dijual. Dede kemudian melancarkan aksinya dengan berpura-pura menjadi pembeli.

"Janjian di Facebook, bukan akun saya, saya pakai foto lain," katanya.

Ia datang ke rumah Nindia berpura-pura mengecek kendaraan pukul 20.00 WIB, Rabu (1/10/2025). Setelah berpamitan, Dede ternyata kembali lagi ke rumah Nindia dini hari.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved