Itera Bersama IAU Latih Guru Dalami Pengetahuan Astronomi
Institut Teknologi Sumatera (Itera) melalui UPT Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) bekerja sama dengan Serikat Astronomi Internasional.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribun Lampung Bayu Saputra
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Institut Teknologi Sumatera (Itera) melalui UPT Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) bekerja sama dengan Serikat Astronomi Internasional atau International Astronomical Union (IAU).
Menurut Kepala UPT OAIL, Dr. Hakim L. Malasan mengatakan dengan ditunjuknya Itera sebagai penyelenggara artinya kampus ini serius.
Diantaranya dalam mengembangkan pembelajaran ilmu keantariksaan. "Kita diminta oleh IAU sebagai penyelenggara Network for Astronomy School Education (NASE) untuk yang ke dua kalinya," katanya
Selama ini memang Itera kerap mengadakan seminar dan workshop keantariksaan dengan melibatkan guru-guru dan pelajar.
Dengan harapan agar pembelajaran keantariksaan terus berkembang, sehingga kampus ini dengan kepakarannya dapat bermanfaat secara luas.
Pada kesempatan ini juga pihaknya mengadakan pelatihan pendidikan sains astronomi atau Network for Astronomy School Education (NASE) bagi para guru.
Lalu mahasiswa serta orang-orang yang berkecimpung pada bidang astronomi.
Kegiatan ini dimulai kemarin hingga 22 Agustus mendatang.
Dengan melibatkan pakar astronomi lokal dan internasional, seperti perwakilan IAU Alan C Pickwick.
Kemudian dosen astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB) Dr. Chatief Kunjaya M.Sc.,
Serta para dosen Astronomi dan bidang keilmuan lain Itera sebagai instruktur.
Ada juga 23 peserta terdiri dari guru berbagai SMA/SMK sederajat di Lampung dan Bogor, astronom Planetarium dan Observatorium Jakarta.
Ada juga peserta dari Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika dan beberapa universitas di Lampung.
Berharap kemampuan guru dalam keilmuan astronomi semakin meningkat. Selain itu, guru, pelajar dan orang-orang yang berkecimpung di bidang astronomi juga mendapatkan pengetahuan dari bidang keilmuan lain.
Diantaranya mendukung pengetahuan astroniminya.“Kami juga berharap lahirnya instruktur-instruktur baru yang nantinya akan mengajarkan pengetahuan astronomi secara luas di masyarakat," katanya
Sementara, perwakilan IAU Alan C Pickwick menyampaikan, pengetahuan astronomi terus berkembang seiring pesatnya kemajuan teknologi.
Meski pengetahuan tersebut, saat ini mudah diakses oleh siapapun melalui media internet, pertemuan langsung para guru, pelajar dan pakar astrnomi seperti yang diadakan di Itera sangat penting.
Semakin banyak materi pembelajaran astronomi baik dari pengamatan menggunakan teleskop ruang angkasa atau teknologi lainnya membuat pembelajaran astronomi tidak akan pernah habis.
Sehingga perlu saling berbagi metode pembelajaran yang tepat. Apa lagi pengetahuan astronomi bida diakses oleh semua semua usia, mulai dari anak sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Dengan materi seputar kemungkinan kehidupan lain selain di Bumi. Karena saat ini kita ditantang untuk mengetahui apakah manusia bisa hidup di luar angkasa, dan semua itu tentunya membutuhkan kajian.
Tidak semata keilmuan astronomi, tetapi juga keilmuan lain seperti teknik, biologi, fisika , kimia, sehingga pendekatan pembelajaran astronomi ke depan harus melibatkan multidisiplin ilmu.
Selama mengikuti NASE, para peserta mendapatkan beberapa sesi materi dan workshop, seperti seputar sejarah astronomi yang disampaikan oleh dosen astronomi Itera Robiatul Muztaba,S.Si.,M.Si.
Materi Kosmologi oleh Annisa Novia Indra Putri, dan Evolution of the Stars yang disampaikan oleh dosen astronomi ITB Dr. Chatief Kunjaya M.Sc.
Selain itu peserta juga akan diajak melakukan praktik langsung dalam menerapkan metode-metode pembelajaran astronomi yang menarik dan mutakhir dengan didampingi para instruktur.(*/byu)