Satpam Digigit Ular Weling Lemas 30 Menit lalu Tewas, Isap Darah Korban adalah Kesalahan Besar

Satpam Digigit Ular Weling Lemas 30 Menit lalu Tewas, Isap Darah Korban adalah Kesalah Besar

IG @net2netcomm
Seorang satpam tewas setelah terkena gigitan ular Weling Bite (Bungarus Candidus). Satpam Digigit Ular Weling Lemas 30 Menit lalu Tewas, Isap Darah Korban adalah Kesalah Besar 

Satpam Digigit Ular Weling Lemas 30 Menit lalu Tewas, Isap Darah Korban adalah Kesalah Besar

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Satpam di Serpong tewas setelah digigit ular weling (Bungarus candidus). Kasus ini adalah kejadian ke-40 kematian akibat gigitan ular pada tahun 2019.

Satpam mulanya berusaha menangkap ular weling atas laporan warga dengan modal sapu.

Di tengah upaya menangkap, jari kelingking sang satpam tergigit.

Satpam tetap menangkap ular dan memainkannya.

Selang 30 menit, tepatnya pada Selasa (21/8/2019) pukul 19.30, Iskandar sang satpam mulai lemas.

Meski sempat dibawa ke rumah sakit, dia akhirnya meninggal.

Musliman, komandan sekuriti Cluster Michelia Gading Serpong, mengatakan bahwa Iskandar sempat mengisap darah dari bagian yang digigit ular.

Namun ternyata nyawanya tak tertolong.

Dokter dan ahli gigitan ular dari RS daha Husada Kediri, Jawa Timur, Tri Maharani mengatakan bahwa upaya mengisap darah dari bagian yang digigit ular weling adalah kesalahan besar.

Deretan Tempat di Dunia yang Tak Ada Ular, Satpam di Tangerang Tewas Digigit Ular Kecil

VIDEO Warga Heboh Temukan Ular Piton hingga Minta Brimob Tembak Mati, saat Dibedah Isinya . . .

"Bisa ular weling tidak menyebar lewat darah meskipun saat digigit darah kita keluar. Bisa menyebar lewat getah bening," ungkap Tri.

Karenanya, Tri menegaskan bahwa upaya mengisap darah tidak akan mengeluarkan bisa ular yang telah masuk sedikit pun.

Dia mengungkapkan, keberhasilan penanganan gigitan ular yang beredar di media sosial hingga film dengan cara mengisap darah adalah mitos.

"Sama seperti ada orang yang bilang pakai bawang untuk obati gigitan ular, atau pakai micin untuk obati. Itu semua mitos," jelasnya ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (23/8/2019).

Pakar reptil dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Amir Hamidy mengungkapkan, Iskandar sebenarnya memiliki kesempatan besar untuk sintas.

"Pertama karena kita tahu pasti jenis ular yang menggigit. Ular weling. Itu sudah ada antivenom-nya," ungkap Amir.

Salah satu tantangan terbesar dalam penanganan gigitan ular adalah identifikasi jenis yang menggigit.

Pasalnya, kerap kali ular langsung lari setelah menggigit.

"Dalam kasus satpam itu, karena satpamnya juga sempat memegang ularnya, kita sudah tahu pasti. Jadi akan memudahkan penanganan sebenarnya," ungkapnya.

Kematian Iskandar merupakan cermin kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang penanganan pertama korban gigitan ular.

Korban harusnya berusaha bergerak sesedikit mungkin alias diimobilisasi dan dibawa ke rumah sakit setelah mengalami gigitan.

Tindakan menangkap ular dan memainkannya turut berkontribusi pada kegagalan penanganan.

"Bisa dibayangkan gerakan sangat aktif saat menangkap dan memainkan ular. Itu mempercepat penyebaran bisa," kata Amir.

Tri menuturkan bahwa meskipun antibisa ular tidak tersedia, Iskandar sebenarnya tetap berpotensi besar untuk selamat.

"Kita tidak selalu membutuhkan antibisa ular. Bisa ular dapoat dilokalisasi dengan imobilisasi selama 24-48 jam," kata Tri.

Kasus gigitan ular, kata Tri, membutuhkan perhatian. Jumlah kasusnya hingga 135.000 per tahun, bersaing dengan HIV/AIDS dan kanker.

"Ïni tandanya gigitan ular ini adalah penyakit yang harus diberi perhatian," katanya.

"Perlu edukasi tentang penanganan pertama yang tepat di sekolah, masyarakat, dan rumah sakit."

Main-main dengan Ular Kecil hingga Cuma Gatal-gatal karena Digigit, Satpam Ini Akhirnya Meninggal

Seorang satpam bernama Iskandar meninggal dunia usai digigit ular di komplek rumah Gading Serpong Cluster Michelia, Tangerang, Selasa 20 Agustus 2019 setelah waktu Maghrib.

Cerita awalnya Satpam berusaha mengusir Ular tersebut yang telah mendatangi salah satu rumah warga, namun tiba-tiba ular tersebut mematok tangan Iskandar.

Akhirnya karena dianggap berbahaya Ular tersebut dibunuh, lalu beberapa Warga telah menawarkan Satpam tersebut untuk diperiksa namun ternyata Satpam tersebut menolak karena yang dirasakan hanya gatal-gatal sedikit saja.

Malahan setelah membunuh Ular masih bisa bercanda dengan salah satu rekan yang kemudian merekam Video.

Tepat setelah rekam Video selesai (16 detik), Satpam tersebut pingsan dan tidak sadarkan diri hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia oleh dokter setempat.

Belakangan diketahui kalau ular tersebut berbisa jenis welang atau Banded Krait.

 Ular Piton 7 Meter Ada Benjolan Besar di Perutnya, Mendadak Keluar dari Peti dan Gigit Warga

 Buaya 6 Meter Mati Ditembaki lalu Dibedah, Warga Terkejut Lihat Isi Perutnya

Dalam keterangan unggahan, mulanya korban menemukan ular dan menangkapnya.

Pada video yang diunggah, ular yang memiliki corak belang hitam dan putih ini tampak dipegang korban.

Korban yang mengenakan baju satpam pada umumnya, tampak mencengkram mulut ular sambil duduk di kursi kayu.

Ia memperlihatkan kepada perekam.

Seorang satpam  tewas setelah terkena gigitan ular Weling Bite (Bungarus Candidus).
Seorang satpam tewas setelah terkena gigitan ular Weling Bite (Bungarus Candidus). (IG @net2netcomm)

Sedangkan ada suara si perekam mengatakan bahwa korban sempat digigit ular tersebut.

Korban juga sempat bercanda dengan mengagetkan ke arah perekam.

Sementara itu, foto korban juga diunggah dalam video singkat tersebut.

Korban tengah tergeletak di sebuah rumah sakit dengan selang di badannya.

Korban kemudian disebutkan telah meninggal dunia.

"HATI-HATI! SEORANG SATPAM SEBUAH PERUMAHAN DI WILAYAH TANGGERANG , TEWAS DI GIGIT ULAR BERBISA."

"Nama ular nyaWeling (Bungarus Candidus) high venom. tipe bisa Neurotoxin. kena gigit ini bisa mati tanpa kesakitan,"

"tolong posting kang.. agar jadi perhatian untuk semua, khusus nya pencinta reptil jenis ular , juga untuk pedagang2 yg biasa nya menjual jenis reptil mematikan ini". Ujar Dendy , seorang pencinta reptil ,yg kini sudah menghentikan hobby nyentrik nya ini ,sejak berkeluarga .

Harap hati2 thd ular weling., bunyi pesan whatsapp yg di terima @net2netcomm , setelah di konfirmasi , TKP di sebuah perumahan yg enggan di sebutkan namanya

Terlepas berbisa atau tidak , mimin berpesan , agar tak bermain dengan ular jenis apapun..." tulis @net2netcomm.

Akun itu pun meminta agar semua pihak berhati-hati kepada ular yang ditemukan.

Satpam bernama Iskandar digigit atau dipatok ular, di perumahan elit di daerah Serpong, Tangerang.
Satpam bernama Iskandar digigit atau dipatok ular, di perumahan elit di daerah Serpong, Tangerang. (IG @net2netcomm)

Sedangkan pencipta reptil yang berlalu lalang di dunia televisi, Panji Petualang juga mengunggah kabar ini melalui akun Instagramnya, @panjipetualang_real, Kamis (22/8/2019).

Ia meminta agar selalu hati-hati saat berhadapan dengan ular apapun.

Panji juga menuliskan, sebaiknya dihindari jika menemukan ular jenis ini.

"Semoga husnul khotimah

Weling Bite (Bungarus Candidus)

Selalu safety saat berharadapan dengan ular sahabatku reptiler, Menggunakan safety tools saat hendak

rescue atau menangkap ular itu sangat harus terutama ular mematikan.

Dan untuk Awam hindari ular jika berjumpa dengan mereka," tulis Panji.

Panji Petualang juga mengunggah kabar ini melalui akun Instagramnya, @panjipetualang_real, Kamis (22/8/2019)
Panji Petualang juga mengunggah kabar ini melalui akun Instagramnya, @panjipetualang_real, Kamis (22/8/2019) (ig @panjipetualang_real)

Dikutip dari Wikipedia, Weling atau ular weling (Bungarus candidus) adalah sejenis ular berbisa dari suku Elapidae; menyebar di Asia Tenggara hingga ke Jawa dan Bali.

Di beberapa tempat dikenal sebagai ular belang, nama yang juga disematkan bagi ular welang (B. fasciatus).

Ular yang ramping dan tidak seberapa panjang; dari kepala hingga ekor sekitar 100 cm, dengan panjang maksimal sekitar 155 cm.

Bisa ular weling bersifat mematikan dan menimbulkan gejala sebagaimana bisa ular Elapidae pada umumnya, kecuali kobra.

Sifat utamanya adalah racun saraf (neurotoxic), yang dapat berakibat rusaknya jaringan saraf dan membawa kelumpuhan.

Gigitan kobra yang mengandung bisa, akan menimbulkan rasa sakit yang sangat dan pembengkakan di sekitar luka, meskipun kadang-kadang gejala ini tidak muncul.

Di pihak lain gigitan weling tidak demikian, yakni cenderung tidak menimbulkan sakit berlebihan atau bengkak di lokasi luka, tetapi dapat berakibat fatal.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Satpam Tewas Digigit Ular Weling, Isap Darah adalah Kesalahan Besar", https://sains.kompas.com/read/2019/08/23/194531623/satpam-tewas-digigit-ular-weling-isap-darah-adalah-kesalahan-besar?page=all

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved