Mobil Tunggakan Tak Sanggup Lunasi Cicilan Ditenggelamkan di Laut: Saya Teriak, Pemilik Menghilang
Mobil Tunggakan Tak Sanggup Lunasi Cicilan Ditenggelamkan di Laut: Saya Teriak, Pemilik Menghilang
Mobil Tunggakan Tak Sanggup Lunasi Cicilan Ditenggelamkan di Laut: Saya Teriak, Pemilik Menghilang
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Diduga tak sanggup lunasi cicilan mobil hingga menunggak, seorang pria tengelamkan pick up yang belum lunas ke laut.
Seorang pria yang tidak diketahui identitasnya mendorong mobil pick up berwarna hitam hingga tercebur di laut.
Peristiwa tersebut terjadi di di Pelabuhan Wuring, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, NTT, yang terletak 3 kilometer dari Maumere.
Diduga pemilik mobil melakukan aksi nekat tersebut karena tidak mampu membayar cicilan kredit mobil.
Alo Laran seorang saksi mata menuturkan sebelum kejadian, dia melihat mobil pick up tersebut datang dan parkir di depan tangga dermaga Pelabuhan Wuring pada Jumat (23/8/2019) sekitar pukul 12.00 WITA.
Saat pengemudi turun, Alo Laran sempat menawarkan beras kepadanya.
Namun tawaran tersebut tidak dijawab oleh pemilik mobil.
• Debt Collector Rebutan Kunci dengan Wanita, Ada Anak di Mobil hingga Tancap Gas Diteriaki Maling
• Debt Collector Gebrak-gebrak Mobil di Jalan Ramai, Sopir Ketakutan: Tolong, Mereka Mau Merampok!
• Tewas Sehari Jelang Ijab Kabul, Pesan Terakhir Lettu Angga sebelum Tewas: Ini Baru Sampai Sayang
"Dia jalan ke belakang mobil, lalu dia dorong mobil ke laut. Saya teriak, dia tetap dorong.
Akhirnya mobil itu pun jatuh ke laut. Sekejap saja, pemiliknya menghilang begitu saja dari pelabuhan," tutur Alo.
Mobil tersebut sempat terapung lalu kemudian tenggelam pelan-pelan.
Saat itu warga sekitar pelabuhan pun ramai-ramai melihat peristiwa tersebut.

Mobil pickup yang diceburkan pemiliknya ke laut dievakusi pada Sabtu (24/8/2019).
Evakuasi mobil tersebut dilakukan oleh para nelayan Kampung Wuring dengan peralatan seadanya.
Dari pantauan Kompas.com di lapangan, tali yang digunakan untuk menarik mobil tersebut sempat putus tiga kali.
Alhasil, tiga kali juga mobil itu terjun ke laut. Nelayan menarik mobil tersebut dengan bantuan truk ekspedisi.
Saat diangkat, kondisi mobil sudah dalam keadaan rusak, yakni kaca bagian depan pecah, bodi dan mesinnya juga tergores terkena gesekan anak tangga pelabuhan.
Kepala Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KP3) Pelabuhan Wuring Maurucius Herson mengatakan mobil tersebut akan diserahkan ke pihak kreditur.
"Aman sudah. Mobilnya kita sudah angkat dengan bantuan para nelayan setempat.
Tadi memang sempat ada kendala, tetapi akhirnya berhasil juga," ungkap Herson.
Rebutan Kunci
Sebelumnya, debt collector cegat mobil Toyota Agya hingga terjadi tarik-menarik kunci mobil dengan wanita pemiliknya.
Setelah berhasil merampas kunci mobil, debt collector langsung mengeluarkan seorang anak 2 tahun yang berada dalam mobil dan tancap gas.
Korban sempat berteriak maling dan meneriaki debt collector yang membawa kabur mobilnya.
Warga yang berdatangan hendak menolong korban tak berdaya dan nyaris ditabrak debt collector.
Mobil Agya yang dikemudikan Holpiana ternyata dirampas oleh debt collector.
Mobil Agya putih dengan plat nomor BG 1 VC itu dirampas ketika hendak jemput keponakannya yang merupakan perawat di Rumah Sakit Fadillah Prabumulih, Senin (19/8/2019).
Nelsi, perawat yang hendak dijemput Holpiana mengungkapkan, saat itu korban hendak menjemput dirinya dengan memarkirkan mobil di pinggir Jalan Jenderal Sudirman Prabumulih.
"Saat saya ke luar rumah sakit dan mendekati mobil, ada seorang pria yang tarik menarik kunci mobil dengan dia (Holpiana) dan berhasil diambil pria itu," ungkapnya ketika dibincangi.
Nelsi menuturkan, saat peristiwa itu terjadi terdapat seorang anak kecil di bangku samping yang merupakan anak Holpiana.
Pria itu kemudian langsung menurunkan sang anak.
"Di dalam mobil itu ado budak kecik (anak kecil) umur 2 tahun, lalu setelah kunci dapat di pelaku, anak kecil itu dikeluarkan dan diberikan ke Holpiana," katanya.
Setelah berhasil menyalakan mobil dan menurunkan sang anak kecil itu, lanjut Nelsi, pelaku kemudian kabur membawa mobil dengan kecepatan tinggi.
"Kami sempat teriak minta tolong dan ada petugas yang berusaha menghentikan tapi mau ditumbur dan langsung tancap gas kabur," bebernya.
Hal yang sama disampaikan, M Dair yang merupakan petugas di RS Fadillah kota Prabumulih.
Menurut M Dair, saat hendak kabur ada temannya bernama Riko mencoba menghentikan namun tidak berhasil karena hendak ditabrak.
"Kita tidak berani adang di depan karena takut ditabrak, apalagi mobil dibawa dengan kecepatan tinggi," lanjutnya.
Sementara hingga berita ini diturunkan pihak kepolisian khususnya Kepolisian Sektor (Polsek) Prabumulih Barat belum menerima laporan dari korban.
Sedangkan kabar pencurian mobil tersebut dengan cepat menyebar di dunia maya.
Diberitakan sebelumnya karyawan dan warga di sebuah Rumah Sakit di Prabumulih mendadak gempar, Senin (19/8/19) sekitar pukul 13.30.
Pasalnya, satu mobil Agya warna putih dengan nomor polisi BG 1 VS diduga hilang dicuri.
Mobil itu milik Holpiana keluarga pasien yang terparkir di halaman rumah sakit.
Pencuri sempat dikejar namun karena kendaraan dipacu dengan kecepatan tinggi berhasil kabur.
Berdasarkan keterangan saksi mata yang juga pegawai rumah sakit, M Dair mengatakan, kejadian bermula seorang ibu-ibu belum diketahui identitasnya memarkirkan mobil Agya di depan rumah sakit atau di depan taman.
"Jadi sebelum kejadian ada ibu-ibu parkirkan mobil di depan taman, saya ikut mengejar pelaku," ungkap M Dair yang juga merupakan driver ambulans rumah sakit itu kepada wartawan ketika dibincangi.
M Dair menuturkan, pemilik mobil yang tidak menyebutkan nama dan diduga merupakan warga Sugih Waras Kabupaten Mauaraenim.
Korban ketika mobilnya dibawa pencuri tampak panik berteriak histeris serta meminta tolong kepada petugas keamanan.
Mendengar sang ibu pemilik mobil berteriak minta tolong, petugas parkir dan keamanan sempat mengadang mobil.
Pencuri sempat diminta turun namun mobil itu tetap melaju kencang.
"Lalu kami kejar mengarah Tugu Nanas namun ketika sampai di rel Patih Galung ada Kereta Api melintas sehingga macet.
Saat itu kami langsung turun mengejar mobil namun Agya putih itu memutar arah," bebernya.
M Dair menjelaskan, setelah itu Agya diduga dicuri itu kemudian melaju kencang ke arah simpang Panti Asuhan Azisyah Kelurahan Patih Galung.
"Kita tidak berhasil mengejarnya, mobil dikemudikan kencang," jelasnya.
• Artis Kang Komar Preman Pensiun Ternyata Bapaknya Anggota TNI: SMP Saya Sudah Jadi Buronan
• Dikenal Paling Menakutkan dan Latihan yang Sadis, Ternyata Segini Gaji Pasukan Elite TNI AD Kopassus
• Mas Pur Tukang Ojek Pengkolan Nikahi Rinjani, Saat Ijab Kabul Terucap Kata Novita Sang Mantan Pacar
• Mahasiswa Semester 5 Jadi Anggota Dewan di Malang, Gagah Soeryo Pamoekti Mengaku Sakit Hati
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta di Balik Mobil Diceburkan Pemilik ke Laut, Tak Mampu Bayar Cicilan hingga Dievakusi Nelayan", https://regional.kompas.com/read/2019/08/25/10360021/fakta-di-balik-mobil-diceburkan-pemilik-ke-laut-tak-mampu-bayar-cicilan?page=all.