Sopir Tak Dengar Semboyan 35, Calon Pengantin Pria Tewas Sehari Jelang Ijab Kabul

Seorang calon pengantin pria tewas satu hari jelang ijab kabul. Peristiwa nahas itu terjadi di Jalan Raya Diponegoro

Tribunjateng.com/Permata Putra Sejati
Diar Kusuma Dewi, calon istri almarhum Lettu Angga Pradipta ditemani ibu dan keluarga di rumahnya, Desa Pekuncen, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Sabtu (24/8/2019). Sopir Tak Dengar Semboyan 35, Calon Pengantin Pria Tewas Sehari Jelang Ijab Kabul. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang calon pengantin pria tewas satu hari jelang ijab kabul.

Prajurit TNI Lettu Infanteri Angga Pradipta Adhiyaksa Putra tewas dalam kecelakaan di perlintasan kereta api tanpa palang pintu.

Peristiwa nahas itu terjadi di Jalan Raya Diponegoro Desa Matangkan Kecamatan Kesungihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (23/8/2019).

Lettu Inf Angga yang saat ini menjabat Pasi 3 Personel Yonif 121 Macan Kumbang, Kodam I Bukit Barisan sedang pulang kampung.

Hal itu ia lakukan untuk mempersiapkan pernikahannya dengan Diar Kusuma Dewi, warga Kota Purwokerto.

Mobil Avanza Nopol R 9503 KK (pelat merah) yang ditumpangi Lettu Inf Angga bersama sang ayah Wasto Haryo Susanto disambar KA barang dengan nomor Lokomotif CC 2061306.

Calon Pengantin Bunuh Diri Jelang Pernikahan, Tinggalkan Pesan Terakhir: Lia Sudah Buntu Ma. . .

 

Mobil melaju dari arah selatan ke utara.

Sesampainya di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Matangkan, kereta api barang dari arah barat melintas.

Undangan pernikahan Lettu Pradipta Adhiyaksa Putra dan calon istrinya Diar Kusuma Dewi.
Undangan pernikahan Lettu Pradipta Adhiyaksa Putra dan calon istrinya Diar Kusuma Dewi. (facebook)

Jarak yang terlalu dekat membuat tabrakan tidak terelakkan.

Sang ayah Wasisto dalam kondisi kritis dan sedang menjalani perawatan intensif oleh tim medis.

Sedangkan, Lettu Inf Angga meninggal di TKP akibat benturan.

Lettu Inf Angga mengalami luka parah di bagian kepala belakang.

Serta, pendarahan di beberapa bagian tubuh dan patah tulang.

Jika dilihat secara kasat mata, kondisi mobil rusak berat.

Mobil pun sempat terseret beberapa ratus meter sampai kemudian KA benar-benar berhenti. 

Kapendam I/BB Kolonel Inf Zeni Djunaidi saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.

Mempelai Wanita Menjerit, Malam Pertama Tidur dengan Pria Lain yang Masuk Kamar Pengantin Diam-diam

"Benar informasi tersebut dan jenazah telah dimakamkan tadi siang di Cilacap," jelas Kolonel Inf Zeni Djunaidi.

Mobil Avanza yang digunakan Lettu Infanteri Pradipta Adhiyaksa Putra, Pasi 3 Personel Yonif 121 Macan Kumbang Kodam I/BB, ditabrak kereta api di Perlintasan Jalan Raya Diponegoro Desa Matangkan, Kesunggihan, Cilacap.
Mobil Avanza yang digunakan Lettu Infanteri Pradipta Adhiyaksa Putra, Pasi 3 Personel Yonif 121 Macan Kumbang Kodam I/BB, ditabrak kereta api di Perlintasan Jalan Raya Diponegoro Desa Matangkan, Kesunggihan, Cilacap. (TRIBUN MEDAN/Ist)

Kecelakaan terjadi sekitar pukul 00.45 WIB.

KA itu merupakan KA barang bernomor KA 2744 yang sedang menempuh perjalanan dari Stasiun Kroya menuju Stasiun Karangtalun Cilacap.

''Sebelum melintas di perlintasan, masinis KA sebenarnya sempat memberikan semboyan 35 dengan membunyikan klakson KA."

"Namun entah kenapa, mobil tetap melintas sehingga kecelakaan tidak bisa dihindarkan," jelasnya.

Ucapan duka atas kepergian Lettu Inf Pradipta juga beredar di media sosial.

''Inalilahi wainaillahi rojiun,smga alm pak Angga husnul khotimah & klrga ya ditinggalkn diberi kekutan & kesabaran amin yg sabar ya bu dewi,foto terakhir dgn anak2,begitu syg nya alm sm chinta ulfha & baik nya dgn kami smga amal kebaikan & ibadahnya allah yg mmbls,amin ya allah,smua sdh dipersiapkan tp allah punya rencana lain,'' tulis Melda  Ny Edi.

''Suara terakhir yg hrs kami dengar dari alm Pak angga ketika itu Hut Batalyon alm nyanyi & niat mengirimkn fidio ke calon pak Angga slmt jln pak Angga smga tenang di alm sana,alfatiha untuk alm pak angga.''

Melansir tribun jateng, Kasatlantas Polres Cilacap, AKP Ahmad Nur Ari mengatakan Wasto Haryo Susanto (50), warga Desa Kuripan Kidul, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, telah dibawa ke RSUD Cilacap untuk mendapatkan perawatan intensif.

"TKP berada di perlintasan rel tanpa palang pintu."

"Korban sudah dimakamkan semenjak pagi tadi," ujar AKP Ahmad Nur Ari.

Humas PT KAI Daop V Purwokerto, Supriyanto membenarkan adanya kecelakaan KA di km 8+650 antara stasiun Karangkandri-Kesugihan, Cilacap.

Menurutnya, masinis KA sudah memberikan semboyan 35 atau klakson.

Namun pengemudi tidak mendengar.

Sehingga, kecelakaan akhirnya terjadi.

 

"Sebenarnya lintasan itu dijaga sukarelawan dari Pemkab Cilacap," katanya.

Namun, pihak KAI tidak mengetahui secara persis saat kejadian ada sukarelawan yang menjaganya atau tidak.

Dari kecelakaan tersebut, total kerugian materil yang ditanggung sekira Rp 15 juta.

Sempat Video Call

Maut memisahkan sepasang kekasih yang hendak membangun bahtera rumah tangga.

Sang calon suami meninggal sehari sebelum ijab kabul.

Peristiwa menyedihkan tersebut dialami Diar Kusuma Dewi.

Janur kuning itu tergeletak tak berdiri, layaknya menjadi sebuah penanda pesta pernikahan impian.

Tenda yang sudah berdiri tegak berhias kain dominan putih dan cokelat keemasan, kembali dibongkar.

Serangkaian hidangan pun sudah dipersiapkan untuk menjamu para tamu dan tetangga.

Pesta pernikahan tersebut diibaratkan seperti sebuah 'bunga yang layu sebelum berkembang'.

'Seperti tersambar petir di siang bolong', mungkin itulah gambaran perasaan Diar Kusuma Dewi, sebagai calon istri Lettu TNI Angga Pradipta.

Kondisi tenda pernikahan yang sudah dibongkar di rumah mempelai wanita Diar Kusuma Dewi, pada Sabtu (24/8/2019)
Kondisi tenda pernikahan yang sudah dibongkar di rumah mempelai wanita Diar Kusuma Dewi, pada Sabtu (24/8/2019) (Tribunjateng.com/Permata Putra Sejati)

Lettu TNI Angga Pradipta meninggal tertabrak kereta api barang di perlintasan kereta tanpa palang pintu Desa Karangkandri, RT 5 RW 4, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap pada Jumat (23/8/2019) sekira pukul 01.00 WIB.

Padahal, rencana indah membangun rumah tangga sudah di depan mata.

Pasangan kekasih yang sudah menjalin hubungan selama 7 tahun itu, rencananya akan melangsungkan akad nikah pada Sabtu (24/8/2019).

Namun, takdir Tuhan ternyata berkata lain.

Mereka berdua dipisahkan maut, hanya sehari sebelum prosesi sakral ijab kabul berlangsung.

Keramaian orang berkunjung yang semula memberikan ucapan selamat atas pernikahan, seketika berubah menjadi ucapan bela sungkawa.

Rumah mempelai wanita yang berada di Gerumbul Karangpundung, RT 5 RW 4, Desa Pekuncen, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas masih didatangi sejumlah kerabat yang prihatin atas kejadian tersebut.

"Akad nikah semestinya digelar hari ini pada Sabtu (24/8/2019) hari ini," kata Diar Kusuma Dewi sambil menyeka air mata, saat ditemui Tribunjateng.com, Sabtu (24/8/2019).

"Waktu di bandara, kita masih sempat video call dan bercanda 'cie penganten baru', begitu dianya ke saya," lanjutnya.

"Waktu perjalanan di kereta kita juga masih sempat video call juga."

"Dia lalu ketiduran hingga pukul 00.00 WIB malam."

"Lalu, saya WA 'sudah sampai mana' terus dia balas 'Ini baru sampai yang'," kata Diar yang selalu memantau kekasihnya Angga melalui pesan WhatsApp.

Namun selepas pukul 00.00 WIB, itu ternyata menjadi komunikasi terakhir mereka.

Karena, pesan dari Diar sudah tidak lagi dibalas.

Diar menceritakan bahwa almarhum Angga saat itu sampai di Stasiun Kroya.

Dia kemudian dijemput oleh ayahnya, Wasto Haryo Susanto menggunakan kendaraan Toyota Avanza R 9503 K.

Sekira pukul 01.30 WIB, keduanya pergi meninggalkan Stasiun Kroya untuk pulang ke rumah mereka.

Rumah mereka berada di Desa Kuripan, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap.

Namun berdasarkan informasi dari Diar, ayah almarhum Lettu Angga saat itu dalam kondisi kelelahan.

Mengingat sebelumnya, ayah almarhum sempat mengirim surat undangan untuk keluarga yang berada di daerah Majenang.

"Bapaknya kebetulan habis mengantar undangan dari Majenang, karena Sabtu kita akan akad jadi dia memberitahu saudaranya untuk datang," katanya.

Sang mempelai wanita, Diar mengetahui kabar duka tersebut dari adik korban, yang memberitahukan bahwa korban dalam keadaan kritis.

"Saya kira waktu itu bercanda, karena sore hingga malam kita masih bercanda dan video call," ucap Diar.

Mendengar kabar tersebut, dia akhirnya langsung ke ruang IGD RSUD Kabupaten Cilacap.

Tetapi ketika sampai di sana, Angga sudah tidak berada di ruang IGD tetapi sudah di ruang jenazah.

"Saya sudah seperti orang tersambar petir, bayangkan saja besok mau akad, pacarannya kita sudah 7 tahun," ungkap Diar berlinang air mata.

Kisah cinta mereka sudah terjalin begitu lama.

Benih-benih cinta itu tumbuh semenjak Diar lulus SMA dan Angga masih bersekolah di SMA Taruna Nusantara, pada 2013.

Firasat akan kepergian sang kekasih sudah dirasakan Diar sejak malam.

Dia merasa ada sesuatu yang aneh dan tidak nyaman ketika Angga sampai di Stasiun Kroya.

"Selepas itu saya tidak bisa tidur sama sekali, saya mau akad nikah tetapi kenapa saya tidak senang."

"Semestinya hari ini saya mau akad, tetapi Jumat nya dia malah meninggal."

"Padahal, dia sudah senang sekali dan sangat antusias pulang karena akan nikah," ungkapnya.

Beberapa Jam Seusai Laksanakan Ijab Kabul, Pasangan Pengantin Gelar Yasinan dan Doa

Antusiasme almarhum Lettu TNI Angga Pradipta untuk menikah memang sangat nampak.

Mengingat, pekerjaan dia sebagai anggota TNI di Medan membuat waktu bertemu dengan sang pujaan hati sangat terbatas.

Almarhum bahkan sudah mempersiapkan segala sesuatunya.

Termasuk, biaya pernikahan dan persiapan pesta pernikahan dengan konsep 'Pedang Pora'.

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Lettu Inf Angga Tewas Kecelakaan 9 Hari Jelang Penikahannya, Avanza Remuk Disambar dan Diseret KA dan Tribunjateng.com dengan judul Lettu Angga Pradipta Meninggal Sehari Sebelum Akad, Sang Kekasih Ungkap Detik-detik Sebelum Kejadian

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved