Jenderal Ini Koar-koar Dibohongi Kombes di KPK: Anda Takut Sama Tuhan apa Abraham Samad?

Jenderal Ini Koar-koar Dibohongi Kolonel di KPK: Anda Takut Sama Tuhan apa Abraham Samad?

Editor: wakos reza gautama
Tribunnews.com/Theresia Felisiani
Irjen Antam Novambar 

Dia diduga meminta Endang untuk meringankan Komisaris Jenderal Budi Gunawan yang menjadi tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi oleh KPK pada 2015 lalu.

Dengan masih menggebu-gebu, Antam menjawab pertanyaan Yenti tersebut.

"Tidak ada dendam tuh. Dua tahun lalu dia pensiun. Tidak ada saya tunda-tunda administrasinya, saya tanda tangani semua," kata Antam.

Menurut Antam, apabila Endang merasa diteror, seharusnya dia melaporkannya ke polisi dan bukan malah memberitakannya melalui sebuah media nasional.

"Kalau dia merasa diteror, dia penegak hukum. Kalau merasa diteror kenapa di-Tempo-kan, kenapa tidak dipolisikan? Mana unsur-unsurnya, kan dia tahu," ujar Antam.

"Ada anaknya sebagai saksi. Harusnya dia sebagai penegak hukum, melaksanakan hukum, lakukan sebagai hukum. Ini penggiringan opini," ucap dia.

Oleh karena itu, dia pun ingin agar KPK bisa berubah pada periode yang baru nanti.

Rekening Gendut

Lanjut panelis yang lain bertanya soal apakah Antam termasuk anggota Polri yang memiliki rekening gendut hingga kapan melapor LHKPN ke KPK.

"Kayaknya saya enggak deh (rekening gendut). Saya lapor LHKPN tahun 2018, masuk 2019," jawab Antam.

Panelis mencecar Antam soal pansel yang memiliki catatan dari PPATK mengenai dana keluar masuk di rekening Antam.

Ketua Pansel Yenti bahkan menghampiri Antam untuk mengklarifikasi keluar masuknya dana di rekening Antam sambil membawa sejumlah dokumen.

"‎Seingat saya, saya kasih ke istri itu uang gaji, honor dan perjalanan dinas. Silakan dicek, kalau uang-uang jumlah besar itu usaha anak saya. Dia dari kecil sudah jadi pengusaha," jawab Antam.

Hajar Anggota Polri yang Korupsi

Berasal dari Institusi Polri membuat panelis calon pimpinan (Capim) KPK Irjen Pol Antam Novambar banyak dicecar soal institusi Polri yang kerap dibenturkan dengan KPK.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved