TERUNGKAP Latar Belakang Anak Bunuh Ayah Kandung, Mantan Bos yang Ditinggal Istri Saat Bangkrut
Sosok anak bunuh ayah kandung di Desa Sukamakmur, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menjadi viral. Kini, terungkap latar belakang pelaku
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sosok anak bunuh ayah kandung di Kobak Sumur, RT01/04, Desa Sukamakmur, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menjadi viral.
Terbaru, latar belakang tersangka yang bunuh ayah kandungnya mulai terungkap.
Tersangka ternyata mantan bos rongsok.
Sayang, usahanya tak berjalan mulus.
Ia bangkrut.
Selain itu, ia juga ditinggal pergi oleh istrinya.
Kapolsek Sukatani Polres Metro Bekasi, AKP Taifur mengatakan, dari keterangan keluarga, Suherman sejak beberapa tahun belakangan memang mengalami masa-masa sulit.
Ia dahulu sempat memiliki usaha jual beli barang rongsokan yang cukup maju.
"Memang dia dulu usaha lapak sukses, ya namanya usaha kan lalu ngedrop," kata Taifur kepada TribunJakarta.com, Minggu (1/9/2019).
• Terbangun karena Ayahnya Mendengkur, Pria Ini Bunuh Ayah Kandung Pakai Linggis Lalu Tidur Lagi
"Terus seiring berjalannya waktu, ditambah dengan masalah rumah tangga, dia pisah. Intinya dia banyak pikiranlah," lanjut Taifur.
Oleh pihak keluarga, Suherman kemudian diurus.
Selama ini, ia juga kerap menjalani pengobatan di puskesmas setempat.
Sehari-hari, kondisi kejiwaannya memang dikenal labil.
Anak ketiga dari tiga bersaudara itu suka bertingkah laiknya pengidap gangguan jiwa, semisal marah-marah sendiri.
"Puskesmas yang selama ini mengawasi kesehatannya juga sempat menyarankan keluarga agar dibawa ke rumah sakit jiwa. Tapi dari keluarga karena mungkin aib, malu atau gimana ya, dia suka ngamuk, tapi kalau lagi sadar ya normal kayak orang biasa aja," ungkap Taifur.
Meski begitu, Polsek Sukatani sampai saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap Suherman.
Dia sudah diamankan di mapolsek guna pemeriksaan lebih lanjut.
"Kita masih periksa, kita sudah interogasi tapi memang ya begitu kadang suka ngelantur atau diam ketika ditanya. Karena, orang kayak gitu artinya masih labil kejawaannya tapi kita belum bisa memastikan karena itu ranahnya medis," jelasnya.
• Pura-pura Lapor Polisi untuk Tutupi Kejahatan, Jasmin Bunuh Ayah Kandung Karena Tak Dibiayai Nikah
Saat sukses
Warga setempat, Turiman (40) mengungkapkan, Suherman dahulu merupakan bos lapak rongsokan.
Tetapi 5 tahun lalu, usahanya bangkrut.
Tak lama setelah itu, ia ditinggal istrinya.
"Dulu banyak uang, saat masih jadi bos limbah, bos lapak."
"Dia baik juga, kalau lagi pulang ke rumah suka kasih rokok kopi aja sama bapak-bapak disini," ujarnya kepada Wartakota, Minggu (1/8/2019).
Tetapi ketika usahanya bangkrut dan ditinggal istri, ia kerap menyendiri.
"Dulu tinggal di lapak rongsokannya nggak jauh dari rumahnya. Tapi pas bangkrut sekitar satu tahun jadi tinggal sama orangtuanya," jelas dia.
Saat tinggal bersama orangtuanya, Suherman beberapa kali terlihat kumat dengan marah dan teriak-teriak sendiri.
"Suherman memang setelah waras, kalau lagi kumat ya gitu. Suka berantem jadinya sama bapaknya atau keluarganya," kata dia.
Sementara, ibu kandung pelaku, Sarni (60) mengungkapkan pihak keluarga sudah beberapa kali melakukan pengobatan ke puskemas dan sudah disarankan dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ).
• Adegan per Adegan Anak Bunuh Ayah Kandung, Terungkap Pelaku Sempat Minta Ini ke Adiknya
Tetapi, ia tak melakukan pengobatan ke RSJ karena terkendala biaya dan jarak.
"Kami nggak punya uang, jauh juga kalau mau berobat kan. Terus anak saya ini juga nggak gila cuma depresi aja," jelas Sarni.
Mengetahui kondisi kejiwaan seperti itu, kata Sarni, tempat tinggal Suherman dipisahkan dari anggota keluarga lainnya.
"Herman kan ada kakaknya dua perempuan, udah pada nikah juga. Jadi dipisahin tempat tinggalnya tapi masih satu kampung. Bapak (korban) yang jagain Herman," ucap dia.
Sarni tak menyangka suaminya akan dibunuh dengan cara seperti itu oleh anaknya sendiri.
Selama ini, Juminta ayah kandung pelaku sengaja tinggal satu rumah dengannya untuk menjaga dan menemaninya agar tidak sendiri.
"Herman memang sering ditemani ayahnya di rumah itu. Kalau tidur Herman di kamar ayahnya di ruang depan ruang TV," katanya.

Anak Bunuh Ayah Kandung
Sebelumnya diberitakan, kesal karena ayahnya tidur mendengkur, anak bunuh ayah kandung hingga tewas di tempat.
Korban bernama Juminta (65).
Sementara, tersangka bernama Suherman (35).
Sang anak bunuh ayah kandung menggunakan linggis.
Kejadian pembunuhan tersebut terjadi Kampung Kobak Sumur, RT 01/04, Desa Sukamakmur, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi, pada Sabtu (31/8/2019).
Namun ketika tidur, Juminta mendengkur cukup keras sekira pukul 02.00 WIB.
Hal tersebut membuat kesal Suherman karena tidurnya menjadi terganggu.
"Dia (tersangka) kesal kalau tidur ada suara dengkur atau ngorok segala macam," ungkap Kapolsek Sukatani, AKP Taifur dilansir TribunnewsBogor.com dari TribunJakarta.com, Minggu (1/9/2019).
Tanpa pikir panjang, Suherman keluar dari kamarnya dan membawa linggis.
Linggis tersebut digunakan Suherman untuk membacok kepala ayahnya.
Sang anak bunuh ayah kandungnya, Juminta dengan membacok korban memakai linggis sebanyak 3 kali.
"Merasa terganggu lalu dia tersangka keluar dan mengambil linggis, langsung menghantam ke korban yang sedang tidur," sambung Taifur.
Rupanya saat dibacok tersebut, Juminta masih dalam keadaan tertidur.
Suara teriak tak terdengar dari mulut korban.
Sehingga, pihak keluarga pun tak tahu menahu.
"Korban tewas menderita luka parah di bagian wajah dan kepala akibat dipukul menggunakan linggis itu," ucap Taifur.
Seusai membunuh sang ayah, Suherman keluar rumah.
Ia pergi ke rumah kakak yang tak jauh dari rumah orangtuanya.
Di rumah kakaknya, Suherman kembali melanjutkan tidurnya.
Sekitar pukul 05.00 WIB, istri Juminta, Sarni (60) terbangun.
Ia menemukan suaminya sudah tewas berceceran darah.
Melihat suaminya dalam kondisi tewas, Sarni histeris dan berteriak meminta pertolongan warga.
Setelah meminta pertolongan warga, ibu pelaku ini pun melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
"Istri korban yang temukan pertama kali kondisi tak bernyawa, langsung lapor warga dan kepolisian," ungkap Taifur.
Mendapatkan laporan itu, petugas kepolisian bergegas ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara.
Hasil identifikasi, polisi menemukan ada luka benturan benda tumpul pada bagian kepala, wajah, leher, dan lengan kanan.
Untuk proses lebih lanjut, jenazah Juminta dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk keperluan autopsi.
"Korban juga dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur guna kepentingan diautopsi untuk penyelidikan lebih lanjut," kata dia.
• Tragis! Tak Terima Dibangunkan untuk Salat Ashar, Seorang Anak Perempuan Bunuh Ayah Kandungnya!
Dari sana, polisi mendapatkan infomasi bahwa pembunuh Juminta ini merupakan anak kandungnya sendiri bernama Suherman.
Suherman lantas dibekuk pihak kepolisian ketika ia masih berada di rumah kakaknya yang tidak jauh dari lokasi.
Polisi segera mengamankan Suherman beserta barang bukti linggis.
"Beberapa jam setelah kejadian, kami langsung amankan tersangka tidak jauh dari lokasi kejadian," ujar Kapolsek Sukatani, AKP Taifur, saat dikonfirmasi, Sabtu (31/8/2019).
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Warga Sebut Suherman Pelaku Pembunuhan Ayah Kandung di Bekasi Alami Depresi serta Tribunjakarta.com dengan judul Ayah Tidur Mendengkur Dipukul Pakai Linggis, Sang Anak Pindah ke Rumah Kakak dan Anak Bunuh Ayah Gara-gara Mendengkur, Diduga Depresi Akibat Usaha Bangkut