Guru SMA Meninggal Kecelakaan Tunggal

BREAKING NEWS - Sang Adik Bungsu Pingsan Saat Pemakaman Guru SMA yang Meninggal Akibat Laka Tunggal

Suasana duka menyelimuti prosesi pemakaman korban kecelakaan di Jalan Reden Imba Kusuma, Dian Febrina (34).

Penulis: hanif mustafa | Editor: Teguh Prasetyo
TribunLampung/Hanif Mustafa
Adik bungsu pingsan saat pemakaman guru SMA Perintis 2 yang meninggal akibat lakatunggal 

Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Suasana duka menyelimuti prosesi pemakaman korban kecelakaan di Jalan Reden Imba Kusuma, Dian Febrina (34).

Guru matematika ini pun langsung dimakamkan, setelah tak lama dipulangkan dari RSUDAM, Selasa 3 September 2019.

Dian pun dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Taman Sari yang tak jauh dari rumah orang tuanya di Jalan Raya Taman Sari, Desa Taman Sari, Gedong Tataan, Pesawaran.

Isak tangis pun terdengar pelan dari kerabat korban saat mengiringi proses pemakaman.

Pantauan Tribun, hanya kerabat besar dan adiknya yang mengantarakan korban ke tempat peristirahatan terakhir.

Korban sendiri diketahui hidup sendiri dan sudah lama ditinggal oleh orang tua.

Sementara ia tinggal bersama adik perempuannya di rumah peninggalan orang tuanya di Desa Taman Sari, Gedong Tataan, Pesawaran.

Setelah pemakan usai, sang adik pun tak kuasa menahan dukanya.

BREAKING NEWS - Polisi Duga Penyebab Laka Tunggal Maut Guru SMA Akibat Rem Mendadak

BREAKING NEWS - Guru SMA yang Tewas Laka Tunggal Akan Menikah Bulan Ini: Gak Tau Umurnya Sampai Sini

BREAKING NEWS - Luka Parah di Bagian Kepala, Sang Guru SMA Sempat Bergerak Saat Ditolong Warga

Adiknya pun pingsan didepan pusara sang kakak, dan terpaksa dibopong meninggalkan lokasi pemakaman.

Sementara puluhan murid baik dari SMA 2 Perintis dan SMP 22 Pesawaran berdatangan untuk mengantarkan almarhum.

Sepupunya Hengki Ahmat Jazuli mengatakan, selain mengajar di SMA 2 Perintis, korban juga mengajar di SMP.

"Juga ngajar di bimbel," imbuhnya.

Terkait identitas korban yang ada di Kaliawi, Hengki mengatakan, jika mulanya korban tinggal kos di sekitar Kaliawi.

"Karena orang tua meninggal dunia, dia sebagai anak pertama kembali ke rumah di Bernung," jelasnya.

Lanjutnya, korban merupakan anak tertua dari lima bersaudara.

"Semua sudah menikah, yang belum dia sama si bungsu. Dia tinggal sama adik perempuan, yang lain udah pada rumah sendiri, ada yang di Jambi dan di Lampung Tengah," katanya.

BREAKING NEWS - Penyebab Kecelakaan yang Merenggut Nyawa Guru Muda Disebut karena Kaget

BREAKING NEWS - Laka Tunggal di Pertigaan Susunan Baru Kemiling Renggut Nyawa Guru SMA

VIDEO Guru SMA Kecelakaan Maut di Pertigaan Susunan Baru Kemiling

Hengki juga meluruskan kabar yang beredar bahwa korban saat kecelakaan menghindari operasi patuh.

"Itu salah. Dia melewati Kemiling karena motong jalan supaya dekat, kalau menghindari Operasi Patuh itu hoax. Dia itu lengkap bawa SIM STNK," tandasnya.

Rasa kehilangan juga datang dari rekannya guru di SMA 2 Perintis, Suryati.

Ia pun sungguh kaget atas kabar meninggalnya rekan seprofesinya.

"Awalnya saya pikir kabar burung," tuturnya.

Suryati pun mengatakan, bahwa korban dikenal baik, rajin ibadah, dan tak pernah mengeluh.

"Gak ada masalah, orangnya baik," tandasnya.

Sementara itu, Dian Petricia anak murid di SMA 2 perintis mengaku shok atas kabar ini.

"Beliau wali kelas 12 IPS 1, harusnya dia jadi pengawas, dengar kejadian ini kami shok dan ulangan terus berlanjut meski dipercepat," katanya.

(tribunlampung.co.id/hanif mustafa)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved