Jenderal Polisi Terkaya hingga Advokat Termiskin, Ini Jumlah Harta 10 Capim KPK
Jenderal Polisi Terkaya hingga Advokat Termiskin, Ini Jumlah Harta 10 Capim KPK
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Jenderal Polisi Terkaya hingga Advokat Termiskin, Ini Jumlah Harta 10 Capim KPK.
Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) telah menyerahkan 10 nama capim KPK kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penyerahan tersebut disampaikan Pansel Capim KPK secara langsung kepada Jokowi di Kompleks Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/9/2019).
"Sepuluh nama itu sudah ada. Satu, Alexander Marwata, Firli Bahuri, I Nyoman Wara, Lili Pintauri Siregar, Namawi Pangolango, Luthfi Jayadi, Johanes Tanak, Roby Arya, Nurul Ghufron, Sigit Danang Joyo," kata Ketua Pansel KPK Yenti Garnasih, Senin (2/9/2019).
Setelah menerima ke-10 nama tersebut, Jokowi mengharapkan Pansel tidak perlu terburu-buru dalam memutuskan 10 nama capim KPK periode 2019-2023.
"Kita harapkan, saya kira kita juga tidak harus tergesa-gesa. Yang paling penting menurut saya, apa yang akan saya sampaikan ke DPR itu betul-betul nama yang layak dipilih DPR," kata Jokowi di Kompleks Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/9/2019).
Nantinya Jokowi akan mengirim 10 kandidat capim lembaga antirasuah ke DPR untuk menjalani tahapan fit and proper test.
• Profil 10 Capim KPK yang Namanya Sudah Diserahkan ke Jokowi
• 2 Wanita Pegawai Minimarket Diseret dan Ditelanjangi Perampok, Satu Pelaku Akhirnya Meninggal Dunia
• Napi Jualan Ribuan Ekstasi dari Dalam Penjara, Terungkap Jenis Narkoba Baru Beredar Berbentuk Domino
Berikut adalah jumlah harta kekayaan yang dimiliki Capim KPK berdasarkan latar belakang profesi:
KPK
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, pada Februari 2019, hartanya Rp3,9 miliar.
Kepolisian
Kapolda Sumatera Selatan Inspektur Jenderal Firli Bahuri. Saat menjabat Wakapolres Lampung Tengah pada 2002 hartanya Rp162 juta.
Per 29 Maret 2019, hartanya mencapai Rp 18,2 miliar.
Auditor BPK
I Nyoman Wara. Pada 31 Desember 2018, hartanya Rp 1,6 miliar.
Jaksa
Direktur Tata Usaha Negara pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Usaha, Johanis Tanak. Pada Juni 2019, harta kekayaannya Rp 8,34 miliar.
Advokat
Lili Pintauli Siregar pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Korban dan Saksi.
Menurut LHKPN yang dilaporkan pada 31 Desember 2017, harta kekayaannya Rp 70 juta.
Dosen
_ Luthfi J. Kurniawan dikenal sebagai akademisi dan pendiri Malang Corruption Watch.
Data LHKPN miliknya tak ada di KPK, karena Luthfi bukan penyelenggara negara.
- Nurul Ghufron, saat menjabat Dekan di Universitas Jember harta kekayaannya Rp 1,8 miliar.
Hakim
Hakim Pengadilan Tinggi Denpasar, Nawawi Pomolango, pada 31 Desember, hartanya Rp1,8 miliar.
PNS
- Roby Arya saat ini menjabat Asisten Deputi Bidang Ekonomi Makro, Penanaman Modal dan Badan Usaha.
Pada 31 Desember 2018, jumlah hartanya Rp 1,8 miliar.
- Kepala Subdirektorat Bantuan Hukum Dirjen Pajak Kemenkeu, Sigit Danang Joyo.
Pada 2016, hartanya Rp 2,3 miliar.
10 nama
Sepuluh nama calon pimpinan KPK atau Capim KPK telah berada di tangan Presiden Jokowi.
Penyerakan 10 nama Capim KPK tersebut langsung dilakukan Panitia Seleksi Pansel Capim KPK kepada Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/9/2019).
Adapun 10 nama calon pimpinan KPK tersebut di antaranya
1. Alexander Marwata (Komisioner KPK).
2. Irjen Firli Bahuri (Anggota Polri).
3. I Nyoman Wara (Auditor BPK).
4. Johanis Tanak (Jaksa).
5. Lili Pintauli Siregar (Advokat).
6. Luthfi Jayadi Kurniawan (Dosen).
7. Nawawi Pamilango (Hakim).
8. Nurul Ghufron (Dosen).
9. Roby Arya (PNS Seskab).
10. Sigit Danang Joyo (PNS Kemenkeu)
10 nama calon pimpinan KPK tersebut akan disodorkan Jokowi kepada DPR untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan.
Dari 10 nama tersebut, hanya ada satu perwakilan dari institusi Polri yakni Irjen Firli Bahuri, Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel).
Firli bukan orang baru di lembaga antirasuah.
Sebelumnya Firli pernah menjabat sebagai Deputi Penindakan KPK.
Sebelumnya dari 20 nama capim yang lolos seleksi uji publik dan wawancara.
Yang berlatar belakang Polri ada empat peserta yakni Antam Novambar, Bambang Sri Herwanto, Firli Bahuri, Sri Handayani.
Nama Wakabareskrim Irjen Antam Novambar disebut-sebut capim yang bakal lolos hingga 10 besar, namun kenyataannya tidak.
Ketika uji publik dan wawancara pada Selasa (27/8/2019) kemarin, sosok Antam Novambar sempat menarik perhatian.
Ini karena Antam mengendarai vespa biru untuk menghadiri tes di Gedung 3 Lantai 1, Setneg, Jakarta Pusat.
Ketika membawa kuda besi dan membonceng ajudannya, Antam tidak seperti jenderal.
Dia sama seperti pengendara motor lain, menggenakan jaket hingga helm.
Saat sesi wawancara dan uji publik, Antam dicecar panelis soal dugaan Antam yang disebut pernah mengancam seorang Direktur Penyidikan KPK di tempat umum.
Antam juga pernah diberitakan Tempo pada 20 Januari 2015 sebagai pati yang diduga mengancam Direktur Penyidik KPK kala itu, Kombes Endang Tarsa.
• Artis Cantik Diperiksa KPK Terkait Kasus Pencucian Uang, Keluarga Sampai Syok
• Dua Jenderal TNI yang Menjabat Pangdam Cenderawasih dan Pangdam Kasuari Diganti, Ini Alasannya
• Nikita Mirzani Ungkap Ancaman Akan Dibunuh Sajad Ukra: Apa Niki Harus Keluarin?
Endang Tarsa disebut diminta menjadi saksi meringankan dalam perkara praperadilan Budi Gunawan atas penetapan sebagai tersangka KPK.
Tidak hanya itu, panelis juga bertanya soal rekening gendut hingga LHKPN pada Antam.
Polwan Sri Handayani yang diharapkan bisa mengikuti jejak Basaria sebagai satu-satunya srikandi yang duduk di kursi kepemimpinan KPK juga kandas.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Berikut Jumlah Harta Kekayaan 10 Calon Pimpinan KPK yang Dilaporkan ke Jokowi"