Amankan Kedatangan Menteri, Polisi Ini Dikeroyok Satu Keluarga

Dipaksa Turun dari Mobil, Polisi Ini Lalu Dikeroyok Satu Keluarga hingga alami luka di wajah

Editor: wakos reza gautama
tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
Ilustrasi - Penganiayaan. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, NIAS SELATAN - Dipaksa Turun dari Mobil, Polisi Ini Lalu Dikeroyok Satu Keluarga.

Anggota polisi di Nias Selatan mengalami penganiayaan.

Brigadir Dian Octo P Tobing, dianiaya satu keluarga. 

Penganiayaan terhadap Kasubbag Humas Polres Nias Selatan terjadi pada Rabu (4/9/2019) sekira pukul 11.00 WIB.

Penganiayaan terjadi ketika Brigadir Dian sedang bertugas pengamanan tamu dari pemerintah pusat yang berkunjung ke Nias Selatan.

Akibat penganiayaan itu, Brigadir Dian Octo mengalami luka di bagian wajah. 

Pelaku penganiayaan sudah ditangkap aparat Polres Nias Selatan

Peristiwa itu berawal saat Brigadir Dian Octo hendak menuju dermaga untuk pengamanan kedatangan tamu daerah dari pemerintah pusat  meninjau persiapan Sail Nias 2019 yang tidak lama lagi akan dilaksanakan.

Pada saat kejadian, pelaku sedang mengamuk dan bertengkar dengan pihak Dishub dan Satpol PP, yang membuat plang di jalan yang bertuliskan hati-hati. 

Suasana kendaraan menuju dermaga pada saat itu macet karena di persimpangan jalan terdapat Pasar Jepang.

Korban Dian Octo kemudian berinisiatif untuk menertibkan dan mengatur pengguna jalan agar kemacetan tidak semakin parah.

"Saya menegur dengan berkata dari dalam mobil yang saya bawa, kalau mau disampaikan secara baik-baik, jangan dengan buat ribut karena Menteri mau lewat," kata Bripda Dian, Rabu (4/9/2019).

Tak lama kemudian, pelaku yang diketahui atas nama Daniel Fau (26) tiba-tiba menendang plang bertuliskan "hati-hati" yang sontak membuat korban terkejut.

Niat baik Dian Octo untuk melarang pelaku agar tidak melakukan hal itu, rupanya ditanggapi lain.

Pelaku malah membuka pintu mobil yang dikendarai Dian Octo, sambil mengatakan 'turun kau'.

Melihat kondisi yang memanas, korban kemudian keluar dari dalam mobil.

Korban yang keluar langsung disambut pelaku dengan menarik kerah baju dan menyerudukkan kepalanya ke arah wajah korban.

"Tiba-tiba wajah saya diseruduk korban menggunakan kepalanya. Hingga hidung saya mengeluarkan darah," beber Dian Octo.

"Pada saat saya dan personel Dishub dan Satpol PP mau mengamankan pelaku, istri dan adik pelaku malah mencakar dan menarik baju saya sampai robek," jelasnya.

Anggota Satpol PP dan dari Dishub yang berada di lokasi, kemudian mengamankan Daniel Fau sambil menunggu personel Polres Nias Selatan.

Pelaku adalah warga Jalan Pelabuhan Baru, Kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan.

Korban Dian Octo lalu dibawa ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama, lalu melaporkan penganiaan dirinya di Polres Nias Selatan.

Kapolres Nias Selatan AKBP I Gede Nakti Widhiarta saat dikonfirmasi membenarkan bahwa anggotanya ada dianiaya oleh warga.

"Benar, ada anggota kita yang dianiaya oleh warga saat mengatur arus lalu lintas," kata Nakti via telepon seluler.

Nakti menjelaskan bahwa dua orang saksi anggota Satpol PP dan Dishub yang berada di lokasi kejadian telah dimintai keterangan atas penganiayaan yang dilakukan pelaku.

"Pelaku Daniel Fau telah diamankan di Mapolres Nias Selatan untuk diminta keterangannya," tutur Nakti.

"Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku diancam pasal 351 KUHP (1) tentang penganiayaan," pungkas Nakti.

Dibuka Presiden Joko Widodo

Presiden Joko Widodo akan membuka langsung event Internasional ini pada 14 September mendatang.

Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi bersama dengan rombongan pemerintahan meninjau lokasi Event Internasional Sail Nias 2019.

Peninjauan ini dilakukan Edy Rahmayadi sebagai langkah persiapan penyambutan kedatangan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Senin (2/9/2019). 

Presiden Joko Widodo akan membuka langsung event Internasional ini pada 14 September mendatang.

Joko Widodo tidak datang sendiri ke Nias, para perwakilan negara tetangga atau duta besar ikut mendampinginya membuka Sail Nias 2019.

Kedatangan Gubernur yang didampinigi  Ketua TP PKK Sumut Nawal Edy Rahmayadi dan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Sumut langsung disambut Bupati Nias Sokhiatulo Laoli, Walikota Gunungsitoli Lakhomizaro Zebua beserta Forkopimda Nias, di Bandara Gunung Sitoli, Binaka, Kota Gunungsitoli.

Edy meminta seluruh persiapan dilakukan dengan baik. Bandara adalah salah satu yang menjadi perhatiannya.

Seperti ruang tunggu VIP Bandara Gunung Sitoli, katanya, harus dirapikan sebelum kunjungan Presiden RI Joko Widodo pada event bertaraf internasional Sail Nias tanggal 14 September 2019.

"Beliau datang, ini semua (ruang VIP Bandara) sudah rapi dan selesai. Ini tamu banyak, kerapian dan kebersihan harus diperhatikan. Saya minta Bapak Bupati dan Walikota untuk memperhatikan ini," ucap Edy Rahmayadi kepada Bupati Nias dan Walikota Gunungsitoli, di Ruangan VIP Bandara Gunungsitoli.

Tidak itu saja, Edy juga meninjau sekeliling jalan di sekitar bandara hingga rumah adat yang masih terlihat kurang perawatan.

Kadis Budaya dan Pariwisata Pemprov Sumut Ria Novida Telaumbanua juga diperintahkan untuk membantu merehab rumah adat yang ada di sekitar bandara.

"Ini harus kita rawat. Ini kalau terawat jadi subur. Pemerintah mau menjadikan Nias kota wisata. Jadi masyarakat harus turut serta sadar wisata, rumah adat ini merupakan daya tarik wisata," ucap Edy Rahmayadi.

(Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul "Brigadir Dian Tobing Dianiaya Warga saat Mengatur Lalu Lintas Kedatangan Menteri, Ini Kronologinya"

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved