Kisah Eks Ajudan BJ Habibie, Bawa Senjata Lengkap Jaga di Kolong Tempat Tidur
Mayor Jenderal TNI (Purn) Tubagus Hasanuddin merupakan eks ajudan BJ Habibie saat menjabat sebagai presiden.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang mantan ajudan BJ Habibie saat masih menjabat presiden mengungkap sebuah kisah saat mengawal sang presiden.
Presiden ketiga RI, BJ Habibie meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto pada Rabu (11/9/2019).
Mayor Jenderal TNI (Purn) Tubagus Hasanuddin merupakan eks ajudan BJ Habibie saat menjabat sebagai presiden.
Terlebih saat itu, Habibie menjadi presiden saat situasi di Indonesia sedang kacau.
"Waktu itu ada banyak informasi, ada pasukan liar, ada jenderal yang datang, yang tentu saja harus saya atasi dengan baik-baik, harus saya berikan informasi," ujar TB Hasanuddin, Rabu (11/9/2019).
• Detik-detik Presiden Soeharto Lengser, BJ Habibie Bicara Tegas: Saya Bukan Pengecut!
• Dua Anak BJ Habibie Turun ke Liang Lahat Antar Sang Ayah ke Peristirahatan Terakhir

Puncaknya, lanjut TB Hasanuddin, ia mendapat informasi, ada sekelompok orang yang hendak meracuni di kediaman BJ Habibie.
Pengakuan TB Hasanuddin yang kala itu berpangkat kolonel membuat host KompasTV, Aiman Witjaksono, tercengang.
Ia sampai mengulang pertanyaannya untuk memastikan kabar tersebut.
TB Hasanuddin melanjutkan, setelah mendengar informasi tersebut, pihaknya langsung siaga untuk menjaga Habibie dan keluarga.
Bahkan, siapapun yang ke pasar, harus didampingi.
"Kami jaga beliau, kami awasi, bahkan yang belanja ke pasar pun kami dampingi supaya tidak terjadi hal-hal," ujar eks Wakil Ketua Komisi I DPR itu.
Puncaknya, TB Hasanuddin harus tidur di bawah tempat tidur BJ Habibie.
"Ketika malam hari, katanya akan ada prajurit atau kelompok liar. Saya pun tidur di bawah tempat tidur Pak Habibie," ujar dia.
Jalan itu ditempuh TB Hasanuddin karena ia mendapatkan tugas untuk mengamankan dan menyelamatkan seorang presiden.
Tak tanggung-tanggung, TB Hasanuddin pun tidur dengan bersenjata lengkap.
"Saya tidur bersenjata lengkap dan pakaian training," katanya.
BJ Habibie pun mengetahui TB Hasanuddin yang tidur di kolong ranjangnya saat hendak ke toilet.
Ia pun meminta TB Hasanuddin pindah tempat tidur.
"Saat itu, Pak Habibie hendak ke toilet, mungkin lihat saya, 'sudah kamu tidurnya sebelah situ saja,'" ujar TB Hasanuddin menirukan ucapan Habibie.
Menurut TB Hasanuddin, saat itu, ia melihat raut wajah BJ Habibie yang tampak begitu tenang di tengah berbagai ancaman yang mendera sang Presiden.
"Saya melihat raut wajah beliau tenang saja, tidak terlihat ada sesuatu tekanan. Itu benar-benar saya kagumi," kata dia.
Peristiwa tersebut, lanjut TB Hasanuddin, terjadi beberapa waktu setelah pelantikan BJ Habibie sebagai Presiden ketiga RI.
Apalagi setelah pelantikan, terjadi demo di mana-mana dan muncul berbagai macam isu.
Sebagai orang melekat pada BJ Habibie, TB Hasanuddin mengaku tahu persis hal yang terjadi saat itu.
Apalagi sebagai ajudan, ia mencatat perkembangan yang terjadi setiap lima menit dalam sebuah buku.
Buku tersebut, aku TB Hasanuddin, masih tersimpan rapi.
Termasuk ada cerita khusus tentang kasus pencopotan Pangkostrad yang kala itu dijabat oleh Letjen Prabowo Subianto, yang juga menantu Soeharto.
"Mungkin dua jam, tiga jam, bisa habis cerita itu ya. Saya punya catatan tersendiri, sebagai ajudan tiap menit saya catat dan buku itu masih tersimpan dengan rapi."
"Fakta yang saya lihat langsung ada dalam buku catatan ajudan dan sekarang masih saya pegang," kata dia.
Saat ditanya darimana ia mendapatkan informasi tersebut, lulusan Akmil 1974 itu menjawab dengan tegas.
"Saya dapat informasi itu dari Kepala Bakin atau sekarang Kepala BIN," kata TB Hasanuddin.
"Kami harus melakukan tindakan-tindakan seperti apa demi menyelamatkan presiden," sambungnya.
Kembali ke Rumah untuk Minum Kopi
Presiden ketiga RI, BJ Habibie meminta sopirnya untuk memutar mobil dan kembali ke rumah.
Hal itu lantaran ia lupa minum kopi buatan istrinya, Hasri Ainun Habibie.
BJ Habibie rela kembali pulang lantaran rasa cintanya yang besar terhadap sang istri, Hasri Ainun Habibie.
Kisah itu diceritakan kembali oleh eks ajudan BJ Habibie saat menjabat sebagai Presiden ketiga RI, Mayor Jenderal TNI (Purn) Tubagus Hasanuddin.
Presiden ketiga RI, BJ Habibie meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto pada Rabu (11/9/2019).
Saat menjadi ajudan BJ Habibie, Tubagus Hasanuddin masih berpangkat kolonel.
Cerita itu disampaikan TB Hasanuddin saat wawancara via sambungan telepon bersama KompasTV pada Rabu (11/9/2019).
TB Hasanuddin menceritakan, saat itu, BJ Habibie tengah bersiap untuk berangkat.
Hal itu karena ia telah ditunggu oleh sejumlah pejabat luar negeri.
Di tengah perjalanan, BJ Habibie tiba-tiba meminta sopir untuk memutar mobil dan kembali ke kediaman.
Setiba di rumah, BJ Habibie langsung lari ke meja makan.
Ia mengambil kopi.
TB Hasanuddin protes.
Sebab, Presiden ketiga RI itu bisa meminta dirinya untuk mengambilkan kopi tersebut.
Atau, Habibie bisa juga meminta dibuatkan kopi di Istana.
Lantas, apa jawaban BJ Habibie saat itu?
"Beliau katakan, 'ini ibumu (Ainun) yang buat, saya harus menghormatinya, dia sudah bangun pagi-pagi untuk buatkan secangkir kopi'," kata TB Hasanuddin menirukan ucapan BJ Habibie.
Selain itu, TB Hasanuddin juga menuturkan kehilangan sosok ayah.
"Saya benar-benar kehilangan seorang ayah, seorang Bapak," ujar Hasanuddin.
Ia mengaku, banyak hal yang dipelajarinya sejak mengikuti BJ Habibie.
"Banyak yang saya pelajari dan yang saya dapat selama menjadi ajudan presiden."
"Suka dan duka kami tahu persis keadaannya," paparnya, sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari TribunWow.
Disebutkannya, sosok BJ Habibie merupakan pribadi yang dekat dengan pembantunya.
Tak hanya itu, BJ Habibie juga tak segan untuk berdiskusi dan mendengarkan masukan dari orang di sekitarnya.
• Download Film Rudy Habibie, Video Streaming Rudy Habibie, Film Indonesia Terpopuler
• Download Film Habibie Ainun, Video Streaming Habibie dan Ainun di Ponsel
"Kami tahu beliau adalah tokoh yang seorang negarawan tetapi juga yang dekat dengan para pembantu beliau."
"Jadi kalau sudah duduk dengan siapa saja dan mau berdiskusi mau mendengarkan masukan dari seorang kolonel seperti saya," kata TB Hasanuddin.
"Mau duduk mendengarkan dan mau menyampaikan. Dan yang paling penting beliau adalah seorang suami dan Bapak yang sangat baik. Setia dan menjadi panutan kita semua," paparnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Eks Ajudan Ungkap BJ Habibie Hendak Diracun hingga Ia Tidur di Kolong Ranjang Demi Jaga Habibie