Lagi Mancing Pria Ini Temukan 'Monster' Laut, Matanya Besar Seperti Alien Laut
Seorang pria menemukan kejutan yang tak terduga sepanjang hidupnya saat dia memancing. Secara tidak sengaja, pancingnya menarik seekor ikan monster.
Penulis: Beni Yulianto | Editor: Reny Fitriani
Lagi Memancing Pria ini Temukan 'Monster' Laut, Matanya Besar, Seperti Alien Laut
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Memancing memang kadang menemukan kejutan-kejutan. Apalagi memancing di samudera luas.
Mahluk apa saja yang ada di dasar lautan masih menjadi misteri.
Seorang pria menemukan kejutan yang tak terduga sepanjang hidupnya saat dia memancing.
Secara tidak sengaja, pancingnya menarik seekor ikan mirip monster atau alien dari laut.
Oscar Lundahl hampir saja terlempar dari perahu nelayannya ketika dia melihat spesies yang tampak aneh.
Spesies itu memiliki mata bulat besar, seperti dilansir dari The Sun, Senin (16/9/2019).
Ketika berhasil menangkap makhluk itu, Oscar (19) sedang mencari ikan halibut biru di Pulau Andoya di Norwegia utara.
Dia memasang empat kail di perahunya dengan ikan kembung sebagai umpannya.
Dia memancing di kedalaman 2.600 kaki (792 meter) pada saat itu.
• Misteri Sosok Monster dari Lautan, Giginya Saja 17 CM. Mungkinkan Megalodon Masih Ada ?
• Istri Pakai Topeng Selama 20 Tahun hingga Dikira Monster, Suami Baru Tahu Wajah Aslinya
Oscar mengatakan, "Kami sedang mencari halibut biru yang merupakan spesies langka sekitar lima mil lepas pantai.
"Saya memiliki empat kait pada satu baris dan merasakan sesuatu yang cukup besar di ujungnya.
"Ada dua halibut pada dua kait dan saya sangat senang tentang itu dan kemudian saya melihat ada sesuatu yang lain.
"Itu sangat menakjubkan. Saya belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya. Itu hanya terlihat aneh, seperti dinosaurus.
Sebenarnya makhluk itu adalah seekor ratfish, yang memiliki nama latin Chimaeras Monstrosa Linnaeus.
Dalam mitos Yunani, makhluk itu berasal dari monster yang memiliki kepala singa dan ekor naga.
Ratfish memakan krustasea seperti kepiting dan siput laut.
• Ini Dia 5 Monster Laut Berbentuk Aneh yang Ditemukan Sepanjang Tahun 2017
Mata besar mereka diyakini telah berkembang untuk membantu mereka melihat dalam kegelapan di laut dalam.
Ikan, yang masih kerabat hiu yang berumur 300 juta tahun, hidup di perairan yang dalam dan jarang bisa ditangkap.
Meskipun ratfish tidak berbahaya bagi manusia, tampilan aneh mereka cukup membuat kapal nelayan bergetar.
Sedihnya, karena perubahan tekanan yang tiba-tiba, ratifsh itu tidak bisa diselamatkan ketika diangkat dari air.
Kemudian Oscar membawanya pulang dan menggorengnya dengan mentega.
Dia berkata, "Meskipun penampilannya jelek, itu benar-benar enak. Ini agak seperti ikan cod tetapi lebih enak."
Sosok Mahluk Penjaga
Elasmotherium atau Unicorn Siberia Raksasa diketahui telah ada sejak 2,6 juta tahun yang lalu.
Tetapi fosil yang terbaru datang dari sekitar 29.000 tahun yang lalu.
Elasmotherium memiliki ukuran sebesar mammoth, ia ditutupi rambut, dan diperkirakan memiliki tanduk besar yang menonjol dari dahinya, oleh karena itu disebut “Siberian Unicorn”.
Menurut deskripsi perkiraan awal, binatang ini rata-rata memiliki tinggi mencapai 2 meter dan bobotnya mencapai 4 ton.
Pada bulan Maret 2016, tengkorak yang terpelihara dengan indah ditemukan di wilayah Pavlodar, Kazakhstan.
Temuan itu membuktikan bahwa elasmotherium hidup sampai zaman Pleistosen, sekitar 29.000 tahun yang lalu.
Temuan ini sekaligus membantah kepercayaan sebelumnya, bahwa mereka dipercayai telah punah 350.000 tahun yang lalu.
Berdasarkan ukuran dan kondisi tengkorak, elasmotherium yang ditemukan ini merupakan pejantan dan usianya sangatlah tua.
Namun asal-usul kematiannya belum dapat diketahui dengan pasti.
Berbagai teori telah muncul mengenai tampilan unicorn Siberia.
Beberapa ahli menunjukkan bahwa binatang ini berderap seperti kuda, yang lain mengatakan bahwa ia membungkuk dengan kepala ke tanah, seperti bison, dan yang lain mengatakan ia terbiasa berendam di rawa-rawa.
Perdebatan Tanduk Unicorn

Masalah tanduk sangat diperdebatkan. Perdebatan biasa seputar keberadaannya, besarannya, dan fungsi dari tanduk itu sendiri.
Teori-teori tentang fungsi tanduk menunjukkannya untuk bertahan, menarik pasangan, mengusir pesaing, menyingkirkan salju dari rumput, dan menggali air dan akar tanaman.
Sementara pejantan biasa berjuang untuk melindungi wilayah mereka, habitat elasmotherium ini membentang dari Sungai Don ke timur Kazakhstan modern.
Temuan residu menunjukkan tempat tinggal yang lama dari badak purba di tenggara Dataran Siberia Barat.
Namun, tidak ada alasan yang jelas mengapa unicorn Siberia terakhir mati.
Unicorn Legendaris
Legenda unicorn, telah ada selama ribuan tahun di Cina dan Eropa Timur.
Dari abad pertengahan, Rusia Utara datang dengan koleksi balada, yang disebut "Golubinaia kniga" atau "The Book of the Dove," yang berasal dari Zoroastrianisme.
Balada ini menceritakan unicorn yang melawan singa.

Unicorn dari kisah-kisah ini hidup di gunung yang suci, dan diyakini sebagai ibu dan ayah dari semua binatang.
Makhluk ini menyelamatkan dunia dari kekeringan dengan menggali mata air murni dan bersih dengan tanduknya.
Sementara mitologi dapat menunjuk pada aktualitas makhluk ini, itu hanyalah bukti tidak langsung.
Lebih banyak penelitian, dan lebih banyak fosil, harus ditemukan sebelum kita dapat mengetahui dengan pasti seperti apa bentuk binatang ini, dan apakah unicorn itu nyata atau tidak.
Sejauh ini diketahui bahwa elasmotherium sendiri merupakan spesies badak dan pertama kali dinamai pada tahun 1808 oleh Johan Fischer von Waldheim, Dirécteur Perpétuel dari Museum Sejarah Alam di Universitas Moskow. (Intisari Online)
Artikel ini sudah tayang di Intisari Online dengan judul merasakan-sesuatu-yang-besar-saat-memancing-pria-ini-terkejut-temukan-monster-terlihat-aneh-seperti-dinosaurus dan bobotnya-capai-4-ton-dengan-tinggi-2-meter-inilah-makhluk-yang-diyakini-hidup-di-gunung-suci-dan-selamatkan-dunia-dari-kekeringan