Pengendara Mobil Ayla Dikejar-kejar Polisi, Melawan hingga Nyemplung di Parit dan Tewas Tertembak

Pengendara Mobil Ayla Dikejar-kejar Polisi, Melawan hingga Nyemplung di Parit dan Tewas Tertembak Kepalanya

(KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON)
Pengendara Ayla Dikejar-kejar Polisi, Melawan hingga Nyemplung di Parit dan Tewas Tertembak Kepalanya. FOTO Mobil yang ditumpangi pelaku Ayla Merah KT 1971 RJ masuk parit saat terjadi aksi kejar-kejaran dengan petugas di simpang empat Sempaja, Samarinda, Jumat (20/9/2019). 

Pengendara Mobil Ayla Dikejar-kejar Polisi, Melawan hingga Nyemplung di Parit dan Tewas Tertembak

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pengendara mobil Ayla dikejar-kejar polisi yang mengendarai sepeda motor. Irwan (35) yang mengendarai mobil Ayla tak mau berhenti meski sudah dipepet petugas.

Bahkan, polisi bernama Bripka Effendy sudah mengeluarkan pistol agar Irwan menghentikan kendaraannya.

Bukannya berhenti, Irwan malah melawan melawan petugas hingga akhirnya tewas karena kepalanya tertembak senjata api.

Irwan (35), bandar narkoba yang tewas tertembak kepalanya saat ditangkap petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) Kalimantan Timur di Samarinda diketahui sebagai penjual ikan di Pasar Teluk Lingga di Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur.

Selain berdagang ikan, Irwan juga kadang jualan kelapa.

Profesi itu dijalani Irwan kurang lebih setahun sejak datang dari Sulawesi Selatan.

Informasi ini disampaikan keluarga Irwan, Sahar Bin Rasyid (43) saat ditemui KOMPAS.com di ruang jenazah Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Syahranie Samarinda, Sabtu (21/9/2019).

Irwan datang ke Kaltim sejak 2018 lalu menetap di Sangatta.

Menurut Sahar, Irwan adalah orang pekerja keras dan mudah bergaul.

Tetapi, Sahar mengetahui jika Irwan adalah pengguna narkoba.

Pengendara Avanza Dikejar Polisi dan Ditembak Punggungnya, Lolos Naik Becak Bersama Istri dan Anak

Pengendara Honda Jazz Melawan saat Razia Polisi, Berakhir Tewas Ditembak Petugas di Depan Polres

"Dia (Irwan) pernah cerita sama saya kalau dia pemakai (narkoba)," kata Sahar.

Sahar sempat memperingatkan agar hati-hati menggunakan barang haram tersebut.

Sebab, bisa berakibat fatal jika berhadapan dengan penegak hukum.

"Saya peringati. Hati-hati dengan itu (narkoba) bisa ditangkap polisi," tutur Sahar.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved