Kerusuhan di Wamena
Aparat TNI dan Polri Antisipasi Kerusuhan di Wamena Tidak Semakin Meluas
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, aparat mengantisipasi tindakan anarkis agar tidak meluas.
Kantor Bupati Jayawijaya pun tak luput jadi sasaran massa yakni dibakar.
Sejumlah rumah penduduk juga jadi sasaran amuk massa.
• Wamena Rusuh, Suara Tembakan Terdengar Selama 3 Jam, Penyebabnya Diduga karena Ini
• Operasional Bandara Wamena Dihentikan, Akan Dibuka Kembali Jika Ada Permintaan dari 2 Institusi Ini
Aksi massa mulai sejak pagi sekitar pukul 09.15 WIT.
Salah seorang warga Wamena yang namanya enggan disebut mengatakan, situasi Wamena tidak terkontrol, massa bertindak anarkis.
“Situasi tidak terkontrol, media dilarang ambil gambar, massa semakin anarkis kantor Bupati Jayawijaya dibakar oknum massa,” kata warga itu.
Bahkan situasi semakin mencekam.
“Situasi makin brutal, semua memilih menghentikan aktivitasnya,” ungkap dia.
Warga Wamena lainnya yang juga namanya enggan disebut menuturkan, situasi Wamena mencekam dan aksi pembakaran dimana mana.
“Saya sudah tutup usaha saya, takut karena semakin mencekam bakar-bakaran,” tuturnya.
Sementara di Abepura tepatnya di Halaman Auditorium Universitas Cenderawasih, ratusan mahasiswa yang mengklaim mahasiswa eksodus dari sejumlah wilayah Indonesia bergabung dengan mahasiswa Uncen.
Rencananya mereka akan menggelar unjuk rasa ke Kantor Gubernur Papua di Kota Jayapura.
Namun aparat Brimob menghalau mereka, dan meminta naik truk tidak long marc.
Aktivitas perkulihan di Uncen juga untuk sementara dihentikan.
Sekolah di Jayapura juga memilih memulangkan para siswanya lebih cepat.