Tribun Bandar Lampung
Prihatin Fasilitas Belajar di Sekolah, Ribuan Siswa SMKN 3 Bandar Lampung Unjuk Rasa
Ribuan siswa SMK Negeri 3 Bandar Lampung berunjukrasa, Kamis (26/9/2019). Siswa meminta kepala sekolah mengundurkan diri.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: martin tobing
Laporan Wartawan Tribun Lampung Bayu Saputra
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Ribuan siswa SMK Negeri 3 Bandar Lampung berunjukrasa, Kamis (26/9/2019).
Saat menggelar aksi di halaman sekolah, siswa meminta kepala sekolah mengundurkan diri.
Aksi itu dilakukan lantaran siswa menilai pimpinan sekolah tidak mementingkan fasilitas untuk penunjang kegiatan belajar mengajar dan sarana lainnya.
Saat menggelar aksi, mereka menyampaikan sejumlah aspirasi melalui tulisan pada lembaran karton dan spanduk.
Perwakilan siswa Anisa Amanda dari jurusan Usaha Perjalanan Wisata (UPW) SMKN 3 Bandar Lampung mengatakan, sangat banyak keluhan dari para siswa.
Di antaranya, para siswa jurusan kecantikan menggunakan sampo sudah kedaluwarsa saat praktik.
• Kepala Sekolah Didemo Siswanya, Ruang Kelas SMKN 3 Bandar Lampung Disebut Serupa Kandang Kambing
Imbas penggunaan produk kedaluwarsa, ada siswa yang mengalami kebotakan. "Kedaluwarsa untuk apa dipakai ke siswa? Ini yang memicu kami berujuk rasa," paparnya.
Anisa juga menyoroti fasilitas pendukung jurusan UPW. Selama tiga tahun terakhir tidak pernah praktik keluar sekolah dan tidak digubris kepala sekolah.
Para siswa juga menyoroti fasilitas kelas seperti, kaca jendela pecah, kursi rusak, pintu kelas rusak. Fasilitas lain yang disoroti yaitu, listrik kerap padam, tidak ada proyektor, air untuk wudhu tidak mengalir.
“Kepsek ini hanya mementingkan kepentingan pribadi saja, uang SPP kami membayar paling mahal kelas industri Rp 475 ribu".
"Kemudian uang bangunan semua siswa dan semua jurusan wajib membayar sebesar Rp 5,5 juta dan bisa dicicil selama tiga tahun,” tukas Anisa.
Siswa jurusan Tata Boga Alfarizi mengatakan, saat praktik ia mengeluarkan biaya sendiri. Padahal, para siswa rutin membayar SPP.
• BREAKING NEWS - Soal Tuntutan Siswa SMKN 3 Bandar Lampung, Ini Kata Disdikbud Lampung
"Kemana uang SPP yang kami bayarkan selama ini dan kita tidak pernah melakukan praktik keluar. Unjuk rasa ini kami menilai Kepsek Suyinar gagal dalam mengemban amanah sebagai kepsek,” paparnya.
Hilman, guru SMKN 3 Bandar Lampung mengatakan, sebagai pendidik ingin mementingkan kualitas pendidikan peserta didik dibanding kuantitas membangun gedung yang megah.
"Harapannya ke depan bisa ditingkatkan kualitasnya manusianya," katanya
Terkait aksi dilakukan para siswa, Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Bandar Lampung Suyinar menyatakan, menyerahkan semua keputusan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung.
"Akan diterima apapun keputusan tersebut," jelasnya kepada awak media.
Suyinar menjelaskan, bertugas di sekolah tersebut sejak dua tahun lalu. Kondisi fasilitas sekolah yang dikeluhkan para siswa memang sudah terjadi sebelumnya.
Ia menerangkan, saat ini SMKN 3 sedang membangun ruang kelas, dan ruang praktik. Termasuk untuk ruang praktik perhotelan, saat ini ruang praktik itu sementara sedang beralihfungsi.
Segera Evaluasi
• BREAKING NEWS - Kepsek SMKN 3 Bandar Lampung Suniyar Pasrah, Tunggu Keputusan Disdikbud Lampung
Digelarnya aksi unjuk rasa siswa SMKN 3 Bandar Lampung membuat Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung Sulpakar langsung berkunjung ke sekolah tersebut, Kamis (26/9/2019).
"Saya merespon semua tuntutan yang diminta oleh para siswa dan pastinya menjadi evaluasi kami. Adanya unjuk rasa ini saya langsung datang kesekolah ini untuk cepat menyelesaikan persoalan tersebut," katanya
Sulpakar menjelaskan, Jumat (besok ) akan digelar rapat dengan semua elemen. Termasuk pengurus komite membahas tuntutan disampaikan para siswa.
Ia tak menampik, ada beberapa poin aspirasi siswa seperti sarana dan prasarana (saspras) harus diperbaiki.
Terkait kepegawaian menurutnya, akan dicari solusi seusia aturan yang berlaku dan konsultasikan kepada Pemprov Lampung. (*)