Tribun Pringsewu

Jadi Inspirasi Warga, Pria Asal Pringsewu Raup Pundi Rupiah dari Menanam Tomat di Lahan Pekarangan

Sinar mentari tidak terlalu terik ketika seorang pria berjalan di sela tumbuhan yang berjajar rapih bak pasukan berbaris di atas lahan 15 x 50 meter.

Tribunlampung.co.id/Didik
Ketua Sementara DPRD Pringsewu Suherman meninjau kebun tomat yang memanfaatkan lahan pekarangan. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Dengan memanfaatkan lahan di belakang rumah, seorang pria asal Pringsewu mampu menafkahi keluarganya.

Sinar mentari tidak terlalu terik ketika seorang pria berjalan di sela tumbuhan yang berjajar rapi bak pasukan berbaris.

Tanaman-tanaman yang dilalui pria itu ditanam di atas lahan 15x50 meterpersegi.

Terlihat, buah bulat beraneka warna.

Ada hijau (mentah) dan kuning (setengah matang).

Ada juga buah yang berwarna merah (matang).

Buah itu merupakan tanaman tomat yang tumbuh di lahan pekarangan milik Iyan (40).

Ia merupakan warga Pekon Sukamulya, Kecamatan Banyumas, Pringsewu.

Dum Truk Melebihi Tonase Diduga Jadi Biang Keladi Rusaknya Ruas Jalan di Pringsewu

Disebut Istri Siri Oknum Prajurit TNI, Jasad Wanita dalam Karung Diduga Hamil

Iyan memanfaatkan lahan pekarangan di belakang rumahnya untuk menanam tomat.

Hasilnya pun lumayan.

Dua hari sekali, ia panen sekitar 2 kwintal (200 Kg) buah tomat.

Apabila dijual, harganya sekitar Rp 1.500 per kg.

Iyan pun mendapat penghasilan Rp 300 ribu per dua hari.

Penghasilan tersebut tergolong lumayan dibanding pekerjaan Iyan sebelumnya.

Di mana sebelumnya, ia adalah buruh serabutan.

Aktivitas memelihara tomat hanya dilakukan pagi dan sore.

Selepas itu, Iyan dapat mengerjakan pekerjaan lainnya.

"Lumayan bisa menambah penghasilan untuk mencukupi kebutuhan di rumah," kata Iyan.

Iyan memanfaatkan lahan pekarangan sejak setahun silam.

Dia pernah panen melimpah atas cabai yang ditanam.

Ketika itu, Iyan mendapatkan harga cabai Rp 60 ribu per kilo gram.

Namun, Iyan juga pernah gagal mengelola tanamannya di kebun belakang rumah.

Kegagalannya itu tidak membuatnya putus asa.

Pada akhirnya, dia memperoleh hasil yang sesuai hingga bisa menutupi kerugian saat gagal.

Bahkan, Iyan masih mendapatkan keuntungan.

Kini, Iyan ketagihan menggeluti hortikultura.

Iyan kini menambah lahan garapan.

Ia menyewa lahan di samping kebunnya.

Lahan itu tadinya ditanami kakao.

Karena kakao sudah tidak menjanjikan, ia pun beralih ke hortikultura.

Kreativitas Iyan memanfaatkan lahan kebun, kini menjadi inspirasi masyarakat di sekitarnya.

Sejumlah tetangganya pun ikut memanfaatkan lahan pekarangan buat berkebun sayuran.

Anggota DPRD setempat, Suherman mengapresiasi kinerja Iyan.

Pasalnya, upaya Iyan dapat menunjukkan bahwa bergelut di bidang pertanian juga bisa berbuah hasil.

Cara Dapat Hadiah Total Rp 50 Juta dari Raffi Ahmad, Suami Nagita Slavina Gelar Sayembara

Satu Keluarga Perwira TNI Kecelakaan Maut di Jalan Tol, Anak 6 Tahun Jadi Yatim Piatu

"Anak muda banyak yang menginginkan jadi karyawan ketimbang bertani. Padahal, lapangan kerja sangat minim," ungkapnya.

Karena itu, dia mendorong supaya anak muda tidak gengsi menggeluti pertanian.

Karena, bertani juga menghasilkan. (Tribunlampung.co.id/R Didik Budiawan Cahyono)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved