Tak Cuma Cantik dan Bersuara Merdu, Girl Band Bentukan Kim Jong Un Punya Keahlian Tersembunyi
Tak Cuma Cantik dan Bersuara Merdu, Girl Band Bentukan Kim Jong Un Punya Keahlian Tersembunyi
Penulis: Beni Yulianto | Editor: Heribertus Sulis
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kim Jong Un terkenal sebagai pemimpin otoriter di Korea Utara.
Kehidupannya kerap dikaitkan dengan dunia militer yang kejam.
Namun, Kim Jong Un rupanya menyimpan jiwa seni juga. Ia memiliki cara sendiri menghibur rakyatnya.
Satu grup yang disebut-sebut paling terkenal adalah Moranbong, kelompok girl band yang lima anggotanya dipilih sendiri oleh Kim Jong Un.
Kelompok yang juga dikenal sebagai Moran Hill Orchestra ini didirikan oleh Kim Jong Un pada 2012, dan merupakan kelompok musik wanita pertama di Korea Utara.
Melansir Time (16/1/2018), para anggotanya dipilih langsung oleh pemimpin Korea Utara tersebut sebagai bagian dari upaya modernisasi budaya “muluk-muluk”, menurut media pemerintah Korea.
• Cara Kim Jong Un Doktrin Rakyat hingga Disembah Bak Tuhan di Korea Utara
• Sosok Ri Sol Ju, Istri Cantik Kim Jong Un yang Misterius, Hobinya Tak Disangka-sangka
Mereka dikenal dengan kostum bergaya militer yang dimodifikasi, pertunjukan panggung mewah, dan lagu-lagu kebangsaan.
Namun, sebagian besar repertoar mereka sepertinya terfokus pada satu subjek: pemimpin muda Korea Utara itu sendiri.
Disebutkan lirik dalam lagu itu seperti, "Bagaimana dia bisa begitu baik," atau “Senyumnya begitu hangat dan manis."
"Saya tidak punya pilihan selain diambil olehnya dan hatinya yang hangat."
Grup ini telah tampil di acara-acara terkenal di Korea Utara.
Lebih penting lagi, rezim telah menggunakan mereka sebagai alat diplomasi, membawa band untuk tampil untuk delegasi Kuba pada September 2015.
Tur internasional pertama Moranbong, kalender tiga konser yang direncanakan untuk Beijing pada Desember 2015, dibatalkan setelah China keberatan dengan lirik "anti-Amerika" karena khawatir akan meningkatnya ketegangan, lapor Reuters.
Girl band ini juga muncul pada Februari 2016 untuk merayakan tes rudal Korea Utara.
Meski tampak sebagai hiburan, kelompok ini dianggap penuh kontroversi terutama dalam buku nyanyian Moranbong yang banyak bersandar pada retorika nasionalisme dan revolusioner, termasuk lagu-lagu yang disebut "Advance of Socialism" dan "We Love the Party Flag," yang bisa berisiko pelanggaran hukum keamanan Korea Selatan, menurut The Guardian.