Arteria Dahlan dan Hanum Rais, 2 Wakil Rakyat yang Jadi Sorotan, Dibully dan Dipolisikan
Arteria Dahlan dan Hanum Rais, 2 Wakil Rakyat yang Jadi Sorotan, Dibully dan Dipolisikan
Penulis: taryono | Editor: taryono
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Dual wakil rakyat tengah jadi sorotan publik.
Keduanya: Arteria Dahlan dan Hanum Rais.
Anggota DPR RI Arteria Dahlan dibully lantaran menunjuk-nunjuk dan membentak Prof Emil Salim saat hadir di acara Mata Najwa Rabu 9 Oktober 2019 malam.
Sementara Anggota DPRD DIY Hanum Rais diserang lantaran menyebut kasus Wiranto merupakan settingan.
Berikut ini kronologi kasusnya keduanya:
Politikus Asal PDI Perjuangan Arteria Dahlan tampil sebagai narasumber di acara Mata Najwa, Rabu (9/10/2019).
Dalam acara yang dipandu jurnalis senior Najwa Shihab ini, Arteria Dahlan disebut menampilkan ucapan kurang pantas kepada ekonom Emil Salim.
Arteria Dahlan tampak ngotot dan dengan nada tinggi menyela setiap pembicaraan Emil Salim.
Saat Prof Emil menjelaskan, Arteria Dahlan seolah enggan mendengarkan dan terus menyanggahnya.
"Di dalam aturan Undang-undang KPK, ada kewajiban menyampaikan laporan," kata Emil Salim.
Belum selesai penjelasan Emil Salim, Arteria Dahlan dengan nada tinggi menyela.
Ia bahkan menunjuk-nunjuk pria berusia 89 tahun tersebut.
"Nggak pernah dikerjakan Prof, Prof tahu nggak? Saya di DPR, Prof," kata Arteria Dahlan.
Baru ingin menjelaskan, Arteria Dahlan terus ngotot dan mencecar Prof Emil.
Ia bahkan menyebut Emil Salim sesat.
"Mana Prof? Prof sesat. Ini namanya sesat," katanya.
Sontak saja, ucapan dan perbuatan Arteria Dahlan sosok sepuh ini menjadi sorotan khalayak.
Kasus Hanum Rais
Pada Kamis kemarin, Hanum Rais sempat memberikan komentar di akun Twitternya terkait tragedi penusukan terhadap Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto.
Meski postingan tersebut telah dihapus, namun nama Hanum masih ramai diperbincangkan Warganet.
Ini Twit lengkap Hanum Rais, 'Setingan agar dana deradikalisasi terus mengucur. Dia caper. Krn tdk bakal dipakai lg. Play victim. Mudah dibaca sbg plot. Diatas berbagai opini yg beredar terkait berita hits siang ini. Tdk banyak yg benar2 serius kenanggapi. Mgkn krn terlalu banyak hoax-framing yg selama ini terjadi'.
Buntutnya, Relawan Jam'iyyah Jokowi-Ma'ruf Amin pun melaporkan Putri pendiri Partai Amanat Nasional Amin Rais, Hanum Rais, dilaporkan ke Bareskrim Polri Jumat (11/10/2019).
Hanum Rais dilaporkan karena dianggap telah menyebarkan berita bohong terkait peristiwa penusukan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto pada Kamis (10/10/2019) melalui akun Twitter.
Koordinator Jam'iyyah Jokowi-Ma'ruf Amin, Rody Asyadi mengatakan, pihaknya melaporkan Hanum karena melihatnya sebagai figur publik, sehingga tidak boleh sembarangan dalam memberikan pernyataan.
"Banyak masyarakat yang sudah simpatik (dengan peristiwan penusukan Wiranto), tapi dia memberikan statement bahwa ini hanya rekayasa, settingan, hanya untuk menggelontorkan dana deradikalisasi," ujar Rody di Bareskrim Polri, Jumat (11/10/2019).
Dia mengaku merasa miris dengan twit yang ditulis oleh Hanum, karena berdampak negatif di lapangan.
"Mbak Hanum tidak hanya kali ini memberikan pandangan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, yang akhirnya memberikan pandangan masyarakat bahwa saat kejadian ini hanya rekayasa," kata dia.
Twit Hanum tidak menyebutkan soal penusukan Wiranto di Pandeglang, Banten.
Namun, menurut Rody, sudah sangat jelas terdapat kata "berita hits" yang dianggapnya merujuk akan peristiwa penusukan Wiranto.
Hingga saat ini, Kompas.com berupaya menghubungi Hanum Rais untuk meminta tanggapan atas twit dan laporan yang disampaikan ke polisi.
Pelapor membawa bukti screenshot dari twit Hanum, serta artikel pemberitaan di sebuah media.
Melalui kuasa hukumnya, Feri Afrizal, pihaknya menyebut Hanum Rais melanggar Pasal 28 Ayat 2 dan Pasal 45 Huruf a Ayat 2 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahaan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). (Tribunlampung.co.id/kompas.com/Taryono)