Warga Geram karena Janji Tak Ditepati, Wali Kota Diseret Mobil Keliling Kota
Warga Geram karena Janji Tak Ditepati, Wali Kota di Meksiko Diseret Mobil Keliling Kota.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Warga Geram karena Janji Tak Ditepati, Wali Kota Diseret Mobil Keliling Kota.
Warga kota Las Margaritas sepertinya sudah terlanjur geram dengan wali kotanya, Jorge Luis Escandon Hernandez.
Pasalnya, setelah sekian lama dinanti, wali kotanya itu tak kunjung merealisasikan janjinya seperti saat kampanye.
Alhasil pada Selasa (08/10/2019) kemarin, warga yang geram melakukan aksi protes dengan mengikat dan mengarak Jorge sepanjang jalan.
Melansir dari laman Washington Post, kejadian ini bermula dari rombongan warga yang bersenjatakan tongkat dan kayu memaksa masuk ke kantor wali kota Las Margaritas di negara bagian Chiapas.
Saat itu mereka lantas menarik paksa Jorge keluar dari kantornya serta mengikatnya ke bagian belakang mobil pikap Toyota.
Beberapa pegawai administrasi kantor sempat mencegah aksi warga ini, namun gagal karena kalah jumlah.
Jorge sendiri berhasil dibebaskan setelah pihak keamanan setempat tiba di lokasi.
Kejadian ini sempat terekam dan dibagikan oleh berita lokal Tabasco Al Minuto di Twitter.
Pada unggahan lain, terlihat video yang menunjukkan walikota tersebut diseret dengan tali terikat pada sebuah mobil pikap yang melaju.
Tidak ada luka serius yang dialami walikota Jorge, namun ia sudah melaporkan kasus ini kepada polisi dengan tuduhan penculikan dan percobaan pembunuhan.
Hingga berita ini diturunkan, polisi sendiri sudah mengamankan tujuh orang saksi kunci dalam aksi protes yang berujung ricuh tersebut.
Polisi negara bagian Chiapas juga diketahui telah tiba di lokasi untuk membantu memulihkan ketertiban di kota berpenduduk 20.000 orang itu.
Sebegai tambahan informasi, walikota Jorge sendiri memang diketahui pernah berjanji akan memperbaiki jalan dan memberikan fasilitas publik seperti listrik dan air bersih.
Bahkan ia pernah berjanji akan memberikan bantuan berupa uang tunai sebagaimana kebijakan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador.
Namun, sejak menjabat pada 2018 lalu, tidak ada satu pun janji yang sudah ditepati.
Warga pun sebenarnya juga sudah pernah melakukan aksi protes pada 4 bulan lalu.
Namun aksi warga itu berbuah nihil sebab sang walikota ternyata tidak berada di kantornya.
Walikota Diarak Berpakaian Wanita
Di sebuah wilayah di Meksiko, warga bisa menghukum langsung pejabat politik yang tidak memenuhi janji kampanyenya.
Pun sama seperti yang terjadi di Meksiko, seorang walikota gagal untuk menepati janji yang pernah ia sebarkan pada masyarakat.
Geram, warga tak lantas tinggal diam. Mereka melakukan suatu hal untuk mempermalukan walikota itu.
Melansir Fox News, Jumat (2/8/2019), penduduk sebuah kota di Meksiko merasa muak dengan walikota mereka yang gagal menepati janji kampanye.
Akhirnya sebagai bentuk ekspresi kekecewaan, mereka memaksanya mengenakan gaun wanita dan mengaraknya keliling kota, berhari-hari.
Awal pekan ini, Walikota Javier Jimenez, dari provinsi Huixtán, berjalan dengan rok panjang hitam dan blus putih berenda dengan ruffles dan sulaman bunga, di depan penduduk San Andrés Puerto Rico yang marah.
Sementara Luis Ton, pejabat lainnya juga dianggap kurang kompeten, mengenakan gaun pink cerah dengan pola polkadot putih.
Salah satu keluhan utama adalah bahwa Jimenez belum memenuhi janjinya untuk mengalokasikan 3 juta peso (sekitar Rp 2 miliar) untuk perbaikan sistem air kota, lapor surat kabar El Diario de Mexico.
Sementara para pejabat berjalan mengenakan pakaian wanita, penduduk memegang poster tulisan tangan yang menggambarkan apa yang mereka lihat sebagai kegagalan politisi.
Dalam sebuah wawancara dengan seorang reporter yang direkam dalam video, walikota, yang tampak tidak nyaman, mengatakan bahwa ia telah berusaha memenuhi janjinya.
Dia mengatakan tidak ada lagi uang dalam dana karena telah diberikan ke berbagai kota.
Ketika dia berbicara, beberapa warga memegang poster yang mengecam kegagalan pemerintah, dan yang lain dapat terdengar berteriak kepadanya untuk tidak terus berbohong.
Jimenez dan Ton juga dipaksa untuk mengumpulkan dana dari para pengendara yang lewat untuk mendapatkan uang guna memperbaiki sistem air.
Kedua politisi telah "ditahan" oleh warga selama setidaknya empat hari, menurut Cultura Colectiva.
Warga menuntut penyelidikan apakah Jimenez mencuri 3 juta peso yang katanya telah pergi ke berbagai komunitas.
Dalam wawancara dengan reporter lokal, Jimenez mengatakan dia tidak bersalah, tetapi dia tidak akan menolak penyelidikan.
Ternyata aksi 'mendandani' paksa pejabat yang mengecewakan masyarakat ini adalah cara tradisional di beberapa kota di negara bagian Chiapas.
Pada Mei, penduduk beberapa komunitas dari kotamadya Siltepec di Chiapas menyeret walikota, Pedro Damian Gonzalez Arriaga, keluar dari kantornya dan mengikatnya ke sebuah pos di alun-alun utama, menurut Mexico News Daily.
Warga mengatakan kepada wartawan bahwa mereka memiliki janji kampanye yang tidak terpenuhi untuk meningkatkan infrastruktur publik.
Mereka berkata bahwa mereka tergoda untuk mencukur kepalanya layaknya domba dan memamerkannya di jalan jika dia tidak melakukan pekerjaannya.
Sementara banyak yang menyetujui langkah itu, yang lain mengatakan warga harus memilih cara yang lebih dewasa untuk mengekspresikan ketidaksenangan mereka dengan para pejabat.
(Grid.ID)
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul "Ingkari Janjinya Saat Kampanye, Seorang Walikota Diikat dan Diarak Warga Pakai Mobil Pikap!"