Prabowo Bantah Penusukan Wiranto Direkayasa, Sebut Aksi Liar Sulit Dicegah
Prabowo Bantah Penusukan Wiranto Direkayasa, Sebut Aksi Liar Sulit Dicegah.
Dia melanjutkan, segala permasalahan dan perbedaan harus diselesaikan secara baik-baik.
"Kita harus selesaikan semua perbedaan dengan kesejukan, musyawarah mufakat. Tidak boleh ada penyelesaian dengan kekerasan," ujarnya.
Bangsa Indonesia, lanjutnya, harus dapat bersatu teguh menghadapi semua bentuk kekerasan.
"Kita harus bersatu menghadapi bentuk-bentuk seperti ini, perlu ada pendidikan. Para pemimpin semua sektor, semua bidang, saya kira para pemimpin agama juga harus benar-benar berani mendidik untuk menghindari kekerasan," katanya.
Prabowo melanjutkan, apa yang terjadi kepada Wiranto merupakan musibah yang tak dapat dicegah.
Kata dia, hal tersebut bukanlah bentuk kecolongan dari pihak pengamanan Wiranto.
"Namanya musibah, aksi-aksi seperti ini liar, sangat sulit untuk dicegah," ucap mantan Danjen Kopassus itu.
Hal senada disampaikan oleh Peneliti LIPI, Hermawan Sulistyo.
Hermawan Sulistyo lantas menyoroti luka tusuk di perut Wiranto.
Mulanya Hermawan Sulistyo menegaskan tak ada satupun pihak yang ingin membuat rekayasa hingga mengancam nyawa sendiri.
"Siapa sih yang mau buat settingan sampai kritis, nyawanya terancam loh," kata Hermawan Sulistyo saat menjadi narasumber di acara Sapa Indonesia Malam, Kompas TV.
Hermawan Sulistyo menjelaskan Wiranto yang ditangani sembilan dokter ahli menandakan sang menteri tengah berada dalam kondisi serius.
"Kalau kita lihat sembilan dokter yang menangani itu berarti sangat serius," tegas Hermawan Sulistyo.
Hermawan Sulistyo kemudian menyoroti luka tusuk Wiranto diperut sebelah kiri.
Ia mengatakan jika SA (51) alias Abu Rara pelaku penusukan, mengarahkan senjatanya naik beberapa centi ke atas, maka Wiranto mungkin akan meninggal dunia.