Prabowo dan Surya Paloh, Pertemuan Eks Kader Golkar yang Sukses Dirikan Partai Baru

Prabowo dan Surya Paloh, Pertemuan Eks Kader Golkar yang Sukses Dirikan Partai Baru

Penulis: taryono | Editor: taryono
kompas.com
Prabowo dan Surya Paloh, Pertemuan Eks Kader Golkar yang Sukses Dirikan Partai Baru 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bertemu Minggu 13 Oktober 2019.

Pertemuan Prabowo Subianto dan Surya Paloh berlangsung di kediaman bos Media Grup itu di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Tidak sekadar bertemu, keduanya pun menghasilkan 3 kesepakatan sebagaimana disampaikan Sekjen NasDem Johnny G Plate sebagai berikut.

1. Kedua pemimpin partai politik sepakat untuk memperbaiki citra partai politik dengan meletakkan kepentingan nasional di atas kepentingan lain dan menjadikan persatuan nasional sebagai orientasi perjuangan serta menjaga keutuhan bangsa.

2. Kedua pemimpin partai politik sepakat untuk melakukan segala hal yang dianggap perlu untuk mencegah dan melawan segala tindakan radikalisme berdasar paham apa pun yang dapat merongrong ideologi Pancasila dan konsensus dasar kebangsaan.

3. Kedua pemimpin partai politik sepakat bahwa amandemen UUD 1945 sebaiknya bersifat menyeluruh yang menyangkut keutuhan tata kelola negara sehubungan dengan tantangan kekinian dan kehidupan berbangsa yang lebih baik.

Pertemuan ini juga dihadiri oleh sejumlah elite Gerindra di antaranya Waketum Edhy Prabowo dan Sufmi Dasco Ahmad serta Sekjen Ahmad Muzani.

Dalam pertemuan itu, kedua ketum menepis membahas kursi menteri.

"Kalau permasalahan apakah ada membicarakan masalah menteri kabinet. Mau jawaban yang jujur kan? Sejujurnya saya harus katakan nggak ada, sama sekali nggak ada," kata Paloh.

Pertemuan 2 Mantan Kader Golkar

Pertemuan Prabowo dan Surya Paloh bisa dibilang pertemuan mantan 2 kader Partai Golkar.

Diketahui, setelah keluar dari Golkar, Prabowo dan Surya Paloh mendirikan partai-partai baru.

Prabowo

Prabowo yang pernah mencalonkan diri sebagai calon presiden dari Partai Golkar pada Konvensi Capres Golkar 2004 mendirikan Partai Gerindra.

Meski lolos sampai putaran akhir, akhirnya mimpi Prabowo kandas di tengah jalan karena kalah suara.

Beberapa tahun setelahnya, Prabowo memilih hengkang dari Golkar dan mendirikan Partai Gerindra, tepatnya pada 6 Februari 2008.

Alasannya, ia merasa kurang maksimal mengeluarkan gagasannya dan juga tak tahan berada di Golkar yang selalu berorientasi dengan uang.

Ia mendirikan partai bersama adiknya, Hashim Djojohadikusumo, Fadli Zon yang merupakan mantan aktivis, serta mantan Deputi V Badan Intelijen Negara Bidang Penggalangan Muchdi Purwoprandjono dan tokoh lainnya.

Surya Paloh

Saat masih menjadi kader Partai Golkar sebagai Ketua Pembina, Surya Paloh juga mendirikan organisasi masyarakat bernama Nasional Demokrat.

Ormas tersebut kemudian resmi menjadi partai pada 26 Juli 2011.

Partai Golkar tak menerima dualisme tersebut dan memberi ultimatum.

Surya pun memilih keluar dari Partai Golkar setelah puluhan tahun menjadi kadernya dan fokus mengelola Nasdem.

Selain kecewa dengan sistem partai beringin, pengunduran dirinya tersebut merupakan kumulasi dan suatu anti-klimaks, karena ide-ide yang dia usung tidak memperoleh ruang di Partai Golkar.

Selain itu, Surya menilai Partai Golkar tidak mampu berinteraksi dengan satu keinginan yang timbul dalam masyarakat sehingga angka pemilihnya terus merosot. (Tribunlampung.co.id/kompas.com/Taryono)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved