Truk Masuk Sungai Sedalam 10 Meter di Bandar Lampung, 2 Penumpang Tewas

Selain memuat tangkil, truk ini juga mengangkut 11 orang termasuk sopir. Dari 11 orang tersebut dua orang dikabarkan meninggal dunia.

Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribun Lampung/Hanif
Truk terjun ke Sungai Kali Akar sedalam 10 meter di Jalan Raden Raja Kusuma Yudha, Telukbetung Barat, Bandar Lampung, Sabtu (12/10/2019) malam. Dua orang tewas dalam peristiwa itu. 

Truk Masuk Sungai Sedalam 10 Meter di Bandar Lampung, 2 Penumpang Tewas

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Truk boks bermuatan tangkil 7 ton terjun bebas ke dalam Sungai Kali Akar sedalam 10 meter di Jalan Raden Raja Kusuma Yudha, Telukbetung Barat, Bandar Lampung, Sabtu (12/10/2019) malam.

Akibatnya, 2 orang tewas dan 9 lainnya luka-luka.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 21.00 WIB.

Sampai Minggu (13/10/2019) siang, mobil boks D 8867 CV tersebut belum bisa dievakuasi dari dasar sungai.

Pantauan Tribunlampung.co.id, kondisi jalan sempat macet lantaran warga serta pengguna jalan berhenti untuk melihat serta mengabadikan kecelakaan tunggal ini.

Polisi pun menutup salah satu jalur jembatan menggunakan traffic cone.

Mobil truk tersebut diketahui mengangkut tangkil dari Umbul Kunci menuju ke Pasar Tamin.

BREAKING NEWS - Truk Terjun ke Sungai di Sumur Putri, 2 Penumpang Tewas

BREAKING NEWS - Satpam Great: Saya Lihat Sungai Itu Sudah Darah Semua

Selain memuat tangkil, truk ini juga mengangkut 11 orang termasuk sopir.

Dari 11 orang tersebut dua orang dikabarkan meninggal dunia.

Sanedi (58), satpam pabrik air mineral Great, menuturkan, truk melaju dari arah Lempasing ke Tanjungkarang.

Truk melaju dengan kecepatan tinggi di jalanan menurun.

"Semalam sebelum kejadian saya lagi jaga. Sebelum kejadian saya melihat konvoi sepeda motor trail menuju ke arah Lempasing. Beberapa menit kemudian saya lihat dari arah yang berlawanan (dari arah Lempasing ke Tanjungkarang) truk warna biru ngebut, kondisi kendaraan sudah miring-miring, saya pikir apaan," timpalnya.

Namun, Sanedi sontak kaget begitu mendengar adanya suara benturan keras.

"Pas suara benturan, saya lihat apa, saya pikir mobil itu jumping-jumping. Waktu ada motor berhenti, saya tanya, katanya ada mobil jatuh," tuturnya.

Sanedi pun melihat mobil sudah di bawah jembatan dengan kondisi di bawah.

"Saya lihat dari pos mobil itu sudah di bawah, ringsek," tandasnya.

Identitas Korban

Kasatlantas Polresta Bandar Lampung AKP Reza Khomeini mengatakan, kecelakaan tunggal yang terjadi di Jalan Saleh Raja Kusuma di jembatan dekat PT Air Minum Great Kelurahan Sukarame Kecamatan Telukbetung Barat melibatkan 11 orang korban.

"Korban 11 orang, dengan rincian 2 orang meninggal dunia, 2 orang luka berat dan 7 orang luka ringan," terangnya, kemarin.

Ia meneruskan, korban meninggal yakni Kasturah (54), warga Kaliawi dan Jasmani (18), warga Pesawaran.

"Keduanya buruh harian lepas, yang menjadi penumpang," terangnya.

Sementara korban luka-luka yakni Suradi, Sakrawi, Heriyadi, Muslik, Yisrizal, Iwan, Daman, Beni Irawan dan sang sopir Devi Reza Sakti (52).

Reza Khomeini menjelaskan, truk boks D 8867 CV tersebut mengalami out control akibat kerusakan rem.

Truk melaju dari Batu Putu menuju Pasar Tamin.

"Sesampainya di Jalan Saleh Raja Kusuma di dekat PT Great, diduga kendaraan mengalami kerusakan pada rem. Karena kondisi jalan yang menurun dan menikung, sopir tidak bisa mengandalikan laju kendaraan," jelasnya.

Truk lantas menabrak pagar pembatas jembatan kemudian masuk ke dalam sungai dengan kedalaman sekitar 8 hingga 10 meter.

Seusai kecelakaan sopir truk langsung diamankan.

Polisi juga masuk berusaha melakukan evakuasi truk hingga siang hari.

"Semalam derek tidak mampu, sehingga harus pakai crane, hari ini (kemarin)," tandasnya.

Sempat Melompat

Dari 11 orang yang menaiki truk tersebut, ternyata ada satu orang penumpang yang sempat melompat dari truk untuk menyelamatkan diri.

Sanedi (58), satpam Great, mengatakan, saat setelah kejadian satu orang tergeletak di pinggir jalan tak jauh dari pos penjagaan.

"Saya pikir bukan dari mobil itu, ternyata masih penumpang, dibawa ke pos kami kasih air minum," ungkapnya.

Selanjutnya, rekannya menelepon kepolisian.

"Saya lihat sungai itu sudah darah semua, pada pingsan. Pas polisi datang, baru dibantuin sekitar pukul 22.00 WIB," terangnya.

7 Ton Tangkil

Hedi, pengurus jasa angkut Adhe Karya menuturkan, 7 ton tangkil yang dibawa hendak dikirim ke Pasar Induk Jakarta.

"Rencana mau dibawa ke Jakarta, Pasar Induk, kira-kira muatan ada 7 ton, sekitar Rp 40 juta," ungkapnya.

Ia mengatakan, akibat kejadian ini pihaknya merugi. Namun Hedi tak menyebutkan berapa nilai kerugiannya.

"Kalau rugi ya rugi, semua dirugikan ekspedisi sama yang punya barang," tuturnya.

Hedi mengatakan saat ini pihaknya akan melakukan bongkar muatan truk.

"Tetap dikirim ke Jakarta muatannya. Tapi kami belum bisa bongkar, nunggu polisi olah TKP," ujarnya.

Hedi menambahkan, mobil truk terjun ke sungai lantaran rem blong. "Rem blong, sopirnya bingung, kalau dia tenang dia bisa langsung (lewat)," tandasnya.

Penumpang Tak Tahu Truk Terjun

Sementara sejumlah penumpang yang berada di dalam mobil boks mengaku sempat tak mengetahui saat truk terjun bebas ke dalam sungai.

Yusrizal, salah satu penumpang truk, menceritakan, tak tahu jika truk mengalami rem blong.

"Sudah gak tahu apa-apa. Pokoknya sudah di bawah sungai, kegoncang-goncang. Ada ketimpa karung tangkil," ungkapnya.

Ia pun mengatakan, jika ia tidak bisa melihat secara langsung lantaran berada di dalam boks tertutup dan setengah tertidur.

"Jadi gak tahu apa-apa, kondisi lelah habis muat. Panennya di Teluk. Kami mau pulang ke Tamin," kata warga Tanjungkarang ini.

Hal senada diungkapkan oleh Suradi yang berada di dalam boks tertutup sehingga tak mengetahui apa yang terjadi.

"Gak tahu, tahu-tahu sudah di bawah," katanya menahan sakit.

Ia pun mengaku hanya menumpang ke Tamin setelah memuat tangkil di Umbul Duren. "Dari Umbul Duren, Umbul Kunci turun ke Tamin," tandasnya.

Kejadiannya Begitu Cepat...

Suasana duka menyelimuti rumah korban kecelakaan Kasturah (54) truk boks D 8867 CV.

Rumah duka yang terletak di jalan KH Agus Salim Gang Darma Bakti No 67 Kaliawi ini nampak masih didatangi oleh beberapa pelayat.

Jenazah Kasturah sudah dimakam tak jauh dari rumahnya di taman pemakaman umum Sukawangi.

Sahril (34), anak sulung Kasturah dari lima bersaudara, tak menyangka ayahnya meninggal secara mendadak.

"Iya, ini sangat mendadak, kejadiannya begitu cepat," ungkapnya dengan lirih, Minggu (13/10/2019).

Sahril mengatakan, ayahnya sempat mengeluh mengalami sakit di dada saat sebelum meninggal.

"Bapak saya meninggal di rumah sakit. Jadi semalam saya itu ke Rumah Sakit Tjokrodipo jam 11 malam, karena saya masih kerja di pasar," bebernya.

Saat ditemui, ayahnya mengeluh sakit di dada dan punggung.

"Sama kepalanya luka. Sempat ngeluh, bilang gini: aduh Ril gimana bapak ini? Saya bilang, 'jangan bilang gitu, bertahan, cucung masih kecil-kecil," katanya sembari mengingat kejadian semalam.

Namun, lanjut Sahril, sekitar pukul 01.00 WIB dini hari, ayahnya mengembuskan napas terakhir.

"Sempat 4 jam bertahan, tapi akhirnya meninggal," tuturnya sembari mengusap matanya.

Sahril pun mengaku tidak tahu persis kejadian hanya saja nampak luka dari luar paling parah di bagian kepala.

"Mungkin ketimpa karung itu, karena sekian orang itu yang kena dada semua," sebutnya.

BREAKING NEWS - Polisi Amankan Sopir Truk Terjun ke Sungai

Sahril mengaku tidak mendapatkan firasat.

"Cuma pak mandor kaget, sehari sebelum meninggal kalau salaman cium tangan. Padahal gak biasanya, mungkin mau pamit," ucapnya.

Sahril menambahkan saat ini pihak keluarga belum mendapat bantuan dari pihak manapun. "Asuransi juga gak ada," tandasnya. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)  

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved