Ketika Lampung Jadi Sasaran Bom Bunuh Diri Kelompok Teroris

Ketika Lampung Jadi Sasaran Bom Bunuh Diri Kelompok Teroris, Tempat Latihan di Air Terjun Batu Putu

Penulis: hanif mustafa | Editor: wakos reza gautama
KOMPAS.com/TRI PURNA JAYA
Lokasi kerja terduga teroris berinisial R di Bandar Lampung. Adnan, terduga teroris yang ditangkap di Tambun Selatan pernah dua kali menginap di lokasi ini. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Ketika Lampung Jadi Sasaran Bom Bunuh Diri Kelompok Teroris.

Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 mengamankan terduga teroris bernama Adnan (20) di Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (16/10) malam. Terduga teroris ini berencana melakukan aksi bom bunuh diri di Lampung.

Untuk menjalankan aksinya itu, Adnan telah merakit bom ponsel bersama terduga teroris lain yang telah ditangkap di Bandar Lampung yakni Rifky (R), Saleh, dan Yunus. Ketiga pelaku ini ditangkap pada Senin (14/10/2019).

"Saat ini, yang bersangkutan (Adnan) memiliki dua switching bom tersebut. Dia juga berniat hijrah atau melakukan aksi bom bunuh diri dengan target tempat hiburan, atau event-event besar di Lampung," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Argo Yuwono, Rabu (16/10/2019) malam.

Adnan diketahui terlibat dalam kelompok media sosial pendukung ISIS atau Daulah.

Dia juga diketahui berbaiat kepada Abu Bakar Al Baghdadi, pemimpin tertinggi ISIS, bersama dengan kelompok Abu Zee.

Argo mengatakan, Adnan pernah mengikuti idad atau pelatihan di air terjun Batu Putu, Lampung pada Juni 2019.

"Yang bersangkutan juga melakukan uji coba meledakkan mesin dengan pemicu bom dari ponsel. Dia menggunakan KNO3 dan nitrogliserin sebagai bahan peledak," ungkap Argo.

Ia juga memastikan, Adnan alias Aulia alias Gondrong masih ada kaitannya dengan terduga teroris yang telah ditangkap di Bandar Lampung.

Total ada 5 terduga teroris yang telah ditangkap di Bandar Lampung pada Minggu hingga Senin.

Mereka yakni, NAS, Arif Hidayat, Tri, Yudistira, dan Rifky. Mereka ditangkap di tempat berbeda.

Namun dari 5 orang ini, Tri dinyatakan tidak terkait dengan teroris.

Dari penangkapan dan penggeledahan di kediaman mereka, Densus mendapati barang bukti berupa lima amunisi, laptop, dan kabel-kabel di Gang Buntu Jalan Pusri Pahoman, Senin 14 Oktober 2019.

Di hari kedua, tim mengamankan bahan peledak berupa sulfur 1,5 kilogram, bubuk warna putih sebanyak 2 kilogram, butiran supernova untuk bahan mercon, lampu LED yang diduga detonator, dan handphone yang dirakit untuk switcing.

Terpisah, Wakapolres Metro Bekasi, AKBP Luthfie Sulistiawan mengatakan bahwa berdasarkan informasi Adnan sudah dua tahun tinggal di lokasi tersebut dan sehari-hari berjualan ikan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved