Orang Indonesia Sumbangkan Uangnya Rp 425 Miliar, Penampilan Sang Istri Curi Perhatian
Orang Kaya Indonesia Sumbangkan Uangnya Rp 425 Miliar, Penampilan Sang Istri Curi Perhatian
Orang Kaya Indonesia Sumbangkan Uangnya Rp 425 Miliar, Penampilan Sang Istri Curi Perhatian
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pendiri Mayapada Group, Dato' Sri Tahir semakin mencuri perhatian dunia.
Penyerahan bantuan ini tepatnya di tengah perhelatan konferensi ke-6 Global Fund yang berlangsung di Lyon, Prancis pada 9-10 Oktober 2019.
Kegiatan konferensi ke-6 Global Fund ini turut diunggah sang istri, Rosy Riady, melalui akun @Rosyriady.
"9th Day - LYON, FRANCE - Stepupthefight against HIV, MALARIA n TB #stepupthefight #thisisbillgates," tulisnya.
• Ashanty Dibayangi Kematian hingga Umur Tak Panjang Lagi, sampai Disebut Gila
• Artis Baru Nikah Pergoki Suami Selingkuh hingga Alami KDRT, Kondisinya Kini Jadi Janda Muda
Sejak tahun 2002, program kesehatan yang didukung oleh Global Fund telah menyelamatkan 32 juta jiwa di seluruh dunia.
Pada tahun 2018 komitmen kerja sama Tahir Foundation dan Bill & Melinda Gates Foundation melalui Global Fund Indonesia telah membantu 108.000 orang untuk bisa mendapatkan pengobatan HIV, 440.000 orang pengobatan TBC, dan bantuan 86.500 kelambu.
Selain menyumbangkan Rp 425 miliar untuk penanggulangan HIV/AIDS, tuberkolosis (TBC), dan Malaria, berikut fakta-fakta lainnya tentang amal Dato' Sri Tahir dan Rosy Riady:
1. Sumbang US$6 juta atau sekitar Rp 84 miliar untuk Pengungsi Suriah dan Rp 5 miliar untuk Palestina
Mengutip Antaranews, Dato Sri Tahir dan istri menyumbangkan sebagian hartanya yang berjumlah US $6 juta atau sekitar Rp 84 miliar kepada pengungsi Suriah di Yordania selama tiga tahun belakangan ini.
"Sumbangan untuk Suriah sendiri 2-3 tahun US$5-6 juta," kata Tahir.
Pemilik Mayapada Group ini pun telah beberapa kali mendatangi kamp pengungsian Suriah di Azraq, Yordania.
Kegiatan ini turut diunggah istri ke publik melalui akun @Rosyriady.
Padahal di sebelumnya, Dato Sri Tahir dan istri, memberikan dana satu juta dollar AS atau sekitar Rp 13 miliar untuk pengungsi Suriah di Jordania.
Mengutip Kompas.com, donasi itu diserahkan Ketua Yayasan Tahir Foundation itu di kantor Perwakilan Komisi Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) di Amman, Jordania, Rabu (26/10/2016).
Tahir menyerahkan donasi setelah ia mendengarkan penjelasan langsung dari Helene Daubelcour, Senior External Relations Officer untuk UNHCR Jordania dan Stefano Severe, Ketua UNHCR Jordania.
Wartawan Kompas, Myrna Ratna M, melaporkan dari Amman bahwa donasi itu merupakan pemberian lanjutan dari Tahir bagi UNHCR.
Pada September lalu Tahir juga telah menyumbangkan dana sebesar dua juta dollar AS dalam acara penggalangan dana Voice of Refugees di Jakarta.
Dato' Sri Tahir juga dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia dengan bisnis perbankan yang menggurita di seluruh nusantara.
Pemilik Bank Mayapada Group ini juga mengembangkan bisnis multifinance, jaringan hotel, rumah sakit, jaringan toko duty free, TV berbayar serta berbagai bisnis properti lainnya.
Bersama Tahir juga hadir Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Jordania dan Palestina Teguh Wardoyo, Ketua Perwakilan UNHCR Indonesia James Thomas Vargas, anggota DPR Charles Honoris dan sejumlah pengusaha Indonesia yaitu Radius Wibowo, Edmund IM, Mediarto Prawiro, dan Paulus Utomo.
Dalam paparannya, Helen Daubelcour menyampaikan operasional penanganan sekitar 1,5 juta pengungsi yang ada di Jordania.
Negara yang berbatasan dengan Suriah ini, menjadi negara kedua di dunia yang paling banyak menampung pengungsi berdasarkan perbandingan populasi penduduknya yang berjumlah sekitar 6,46 juta orang.
Dato' Sri Prof Dr Tahir MBA(Youtube) Berdasarkan proses pendataan biometrik, ada 655.014 pengungsi asal Suriah di Jordania.
Dari jumlah itu, 78 persen hidup di kota, sedangkan 22 persen tinggal di kamp pengungsi. Mereka yang tinggal di kota umumnya hidup di bawah garis kemiskinan, di mana sebanyak 90.000 anak Suriah putus sekolah.
Naik jet pribadi menuju Amman, Jordania.
Bukan hanya untuk pengungsi Suriah, ia pun peduli terhadap Palestina melalui United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA).
Pihaknya akan menyerahkan bantuan Rp 5 miliar kepada UNRWA sebagai langkah mendukung Palestina.
"Kita datang UNRWA Rp 5 miliar," jelasnya kepada ANTARA, Senin (7/10/2019).
Dana yang disumbangkannya dalam konferrensi ke-6 ini untuk memastikan bahwa Global Fund dapat terus menyelamatkan nyawa dan mempercepat kemajuan untuk mengakhiri bencana.
"Komitmen yang dibuat hari ini akan membantu memastikan bahwa program-program Global Fund terus membangun masa depan yang lebih sehat dan lebih produktif bagi masyarakat Indonesia dan jutaan lainnya di seluruh dunia," ujarnya.
2. Bantuan untuk korban campak dan gizi buruk di Asmat.
Mengutip dari Kompas TV, Tahir Foundation juga menyumbang dana Rp 3 miliar untuk suku Asmat.
Bantuan yang diberikan lewat Yayasan Kemanusiaan Kompas diserahkan langsung oleh Pimpinan Tahir Foundation dan Mayapada Group Dato’ Sri Tahir dan diterima oleh pemimpin Redaksi Kompas Budiman Tanuredjo dan Ketua Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Rusdi Amral.
Di samping itu, Tahir juga menyerahkan bantuan US$ 20 juta atau Rp 280 miliar ke Yayasan Bill & Melinda Gates Foundation.
"US$ 20 juta untuk Bill & Melinda Gates Foundation," katanya.
3. Tukar uang US$93 juta dan 55 juta dolar Singapura jadi sekitar Rp2 triliun untuk membantu ekonomi Indonesia
Sebelumnya, pada Oktober 2018, Dato Sri Tahir juga menukarkan dolar Amerika Serikat (AS) dan dolar Singapura miliknya ke dalam bentuk rupiah.
Totalnya sekitar Rp 2 Triliun.
Keputusan tersebut ia lakukan sebagai salah satu upaya untuk membantu pemerintah dan Bank Indonesia menstabilkan nilai tukar rupiah.
"Tadi sudah tukar biasa langsung jadi rupiah, US$93 juta dan 55 juta dolar Singapura jadi sekitar Rp2 triliun," ujar Tahir mengutip ANTARA.
Ia mengaku sebagian uang tersebut ditariknya dari perbankan di luar negeri.
Uang yang sudah ditukarkan dalam bentuk rupiah tersebut akan digunakan untuk pengembangan usaha, salah satunya untuk menyuntik modal bank miliknya, PT Bank Mayapada Internasional Tbk.
Tahir mengaku tak takut rugi menukarkan dolar miliknya saat itu.
"Saya harus jadi pionir untuk pengusaha lain, tidak mendapat keuntungan di atas susahnya negara,"ujarnya.
Saat itu perdagangan di pasar spot, nilai tukar rupiah melemah 0,17 persen ke level Rp15.222 per dolar AS dan melemah 0,15 persen terhadap dolar Singapura menjadi Rp11.055 per dolar Singapura.
4. Sumbangkan Rp 1 Triliun untuk Bill Gates Foundation
Forbes merilis, Dato’ Sri Tahir termasuk dalam 10 orang terkaya di Indonesia tahun 2017.
Dato’ Sri Tahir menyumbang Rp 1 triliun untuk orang terkaya sejagad raya, Bill Gates.
Tahir memang cukup dekat dengan Bill Gates.
Dia pernah membawa orang terkaya dunia itu datang ke Indonesia untuk misi kemanusiaan.
Bill Gates datang ke Jakarta pada April 2014 untuk mendukung rencana pembentukan Indonesian Health Fund.
Indonesia Health Fund adalah wadah bagi para filantropis atau orang kaya yang gemar beramal menyumbangkan hartanya untuk sebuah program kesehatan.
Tak berbeda jauh dengan yayasan yang dimiliki Bill Gates dan istrinya yaitu Bill and Melinda Gates Foundation.
Dalam pembentukan Indonesia Health Fund tersebut, ada 8 pengusaha yang menyumbangkan uang senilai US$ 40 juta.
Di saat bersamaan, Bill Gates pun menyumbang nominal yang sama Rp 1 triliun.
Sumbangan itu disalurkan di Indonesia dan terfokus pada 5 problem kesehatan yaitu malaria, TBC, HIV-AIDS, demam berdarah, dan Keluarga Berencana (KB) di Indonesia.
Konsepnya, lanjut Tahir, Bill Gates Foundation akan memberikan sumbangan 1:1 dengan yang digelontorkan Tahir.
Jadi dari Rp 1 triliun yang diberikan Tahir, Bill Gates akan menambahnya dengan Rp 1 triliun juga.
Menurutnya, sumbangan yang didapat untuk mencegah penyakit polio di Indonesia bertambah besar.
Sebanyak 75% dari total sumbangan yang diberikan Tahir ditambah yang berasal dari Bill Gates Foundation menjadi senilai US$ 150 juta.
"Saya bilang saya mau untuk Indonesia. Lalu berunding 75% untuk Indonesia, 25% untuk dunia," kata Tahir.
Mengutip Wikipedia, Dato’ Sri Tahir dan Rosy Riady memiliki empat anak dan 11 orang cucu.
Mereka adalah Grace Tahir, Jane Tahir, Victoria Tahir, dan Jonathan Tahir.
Berikut foto-foto kegiatan amal Dato' Sri Tahir dan sang istri Rosy Riady yang dibagikannya ke publik melalui laman instagram @Rosyriady:
"Kepala Badan Ekonomi Kreatif ( Bekraf ) Pak Triawan Munaf meresmikan HOUSE of ARIE SMIT (Pelukis Maestro) dan membuka pameran lukisan di Ubud, Bali."
Selain gemar beramal, sang istri Rosy Riady ternyata handal dalam melukis.
Berikut lukisannya yang diberikan kepada orang-orang yang spesial.
Hadiah lukisan untuk ibu.
Lukisan buatan tangan sendiri untuk Presiden Joko Widodo yang diserahkan suaminya, Dato’ Sri Tahir di Istana.
"I am honored to create something that portrays Indonesian Heritage for the presidential palace and today, I join many other distinguished artists on the walls of our President. #mypresident #jokowidodo," tulisnya melalui akun @Rosyriady.
Perempuan kelahiran Jawa Timur ini juga mahir bermain musik.
Sang istri, Rosy Riady juga menyukai pakaian nusantara.
"My outfit for today in supporting GERAKAN NASIONAL KEMBALI KE BUSANA IDENTITAS BANGSA NUSANTARA #lestarikanbudayaindonesia #selasaberkebaya," tulisnya dalam keterangan foto.
Rosy juga meyukai makanan buah durian.
"I wasnt a durian lover before but now I can finish the whole fruit by myself at one go
5. Bantuan korban bencana gempa bumi Palu dan Donggala
Menggunakan pesawat pribadunya Global 5000, Tail M JGJV, ia terbang ke Palu pada Selasa, (2/10/2018).
Ia membawa berdus-dus makanan cepat saji McDonald's untuk dibagikan kepada korban gempa bumi dan tsunami.
Ini sesuai dengan arahan Gubernur Sulawesi Tengah untuk memudahkan para korban makan.
Tahir juga memberikan air mineral dan mie instan, serta akan menyedikan genset, tenda dan kebutuhan lainnya bagi para korban.
Ia juga akan membangun Pasar agar perekonomian masyarakat segera berjalan.
Ketika ditanya berapa nilai bantuan yang diberikan, Tahir enggan menjawab. Tetapi, mengaku mengeluarkan biaya berapapun sampai keadaan di palu pulih kembali.
Di media sosial pujian untuk Tahir pun bermuculan, banyak netizen yang menyampaikan kiranya Dato Sri Tahir selalu diberi kesehatan dan kiranya tuhan membalas kebaikannya, seperti yang dituliskan akun @Sofyan Zurich
"Bpk Dato Sri Tahir, CEO Bank Mayapada Group dan pemilik saham 20% di PT.Zurich Topas Life,mengunjungi kota Palu dgn mnggunakan jet pribadinya, untuk memberikan bantuan logistik buat saudra2 kta yg tekena bencana.
Terimakasih Pak Tahir !
No limit untuk jumlah bantuan yang akan diberikan untuk bencana Palu.....Wowwww !!!
Sungguh mulia sekali hati anda Pak, Tuhan yang membalaskan semua kebaikan anda.
Semoga akan banyak pengusaha-pengusaha, orang kaya-orang kaya yang memiliki hati yang mulia seperti Bapak
Pria yang masuk dalam jajaran 10 orang terkaya Indonesia tahun 2018 versi majalah Forbes, yang juga CEO Mayapada Grup Prof Dato Sri Tahir, kirim Fast Food Pakai Jet Pribadi ke Palu.
Menuju Palu menggunakan jet pribadinya, yaitu Pesawat Global 5000, Tail M JGVJ.
Berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pukul 07.40 WIB, Tahir tiba di Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu pukul 11.30 WITA.
Beliau katakan "Kalau bantuan kan terbatas saja karena kita punya pesawat terbatas. Kita bawa makanan siap saji yang sesuai dengan arahan Pak Gubernur yang bisa langsung dimakan McDonald's.
Kita bawa Supermi, bawa air, tapi itu sangat terbatas," kata Tahir di sela-sela kunjungannya, Selasa (2/10/2018).
Akan kembali mengirim bantuan, bukan hanya makanan dan minuman, dia juga akan menyediakan genset, tenda, dan
Berjanji membangun sejumlah rumah untuk korban yang tempat tinggalnya hancur karena gempa dan tsunami.
"Kita mau keterpaduan sustainable, continue, sampai mereka bisa pulih kembali," jelasnya.
Tahir menilai warga di sana juga perlu bantuan cash atau uang tunai. Dia siap menggelontorkan bantuan uang tunai kepada para korban setelah berkoordinasi dengan Gubernur Sulawesi Tengah.
Kata beliau lagi "Kalau dari kami Tahir Foundation kita tidak hanya mau bangunkan rumahnya.
Kalau bisa membangun mata pencahariannya, paling bagus ya pasar sehingga aktivitas ekonominya bisa jalan di daerah itu, di desa itu," paparnya.
Ditanya soal nilai bantuan yang digelontorkan olehnya, Tahir enggan menyebutkan angka. Dia hanya memastikan untuk membantu korban bencana alam di Palu siap mengeluarkan biaya berapapun.
Begitu pun dengan rumah dia usahakan membangunkan sampai selesai. "No limit. (Bangun rumah juga sampai selesai) Insyaallah saya pakai kata-kata Insyaallah," tulis Sofyan Zurich
6. Bantuan korban gempa bumi di Lombok
Gempa bumi yang mengguncang Lombok pada 29 Juli lalu juga menggerakkan hati Tahir.
Ia datang langsung mengunungi korban gempa didampingi Gubernur Nusa Tenggara Barat.
Bantuan tersebut digalakkan oleh sejumlah perusahaan yakni Intiland, Lippo Group, Hanson Group, dan Mayapada Group. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Sosok Orang Indonesia Ini Sumbangkan Uangnya Rp 425 Miliar untuk Memerangi HIV, TBC, dan Malaria