Jokowi Umumkan Kabinet Senin Pagi, Ini Tanggapan Fadli Zon soal Isu Prabowo Jadi Menteri

Jokowi Umumkan Kabinet Senin Pagi, Ini Tanggapan Fadli Zon soal Isu Prabowo Jadi Menteri

(KOMPAS.com/Ihsanuddin)
Jokowi Umumkan Kabinet Senin Pagi, Ini Tanggapan Fadli Zon soal Isu Prabowo Jadi Menteri. FOTO Presiden Joko Widodo berangkat ke gedung MPR untuk acara pelantikan didampingi seluruh keluarganya. Jokowi berangkat dari Istana Merdeka, Jakarta pukul 14.17 WIB, Minggu (20/10/2019). 

Setelah itu, Jokowi dan Kaesang terlihat kembali berjalan menunju mobil untuk menuju gedung DPR/MPR.

Jokowi-Ma'ruf sebelumnya akan dikukuhkan dan disumpah sebagai presiden dan wakil presiden RI di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta pada Minggu siang.

Sebelum itu, Jokowi bertemu dengan sejumlah kepala negara sebelum dilantik sebagai presiden periode 2019-2024.

Rangkaian pertemuan atau courtesy call Jokowi dengan kepala negara sahabat berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu pagi.

Siang harinya, Jokowi menuju gedung DPR/MPR untuk dilantik sebagai presiden 2019-2024.

Seusai pelantikan, Jokowi akan kembali ke Istana Merdeka untuk kembali bertemu sejumlah kepala negara.

Sementara Ma'ruf Amin mengawali hari menjelang pelantikan dengan berolahraga pagi di sekitar Taman Kodok, Menteng, Jakarta Pusat, ditemani istri Wuri Estu Handayani. 

Tanggapan Fadli Zon soal Isu Prabowo Jadi Menteri

Politikus Partai Gerindra Fadli Zon angkat bicara soal kemungkinan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi menteri pada Kabinet Kerja Jilid II.

"Nanti, kita lihat saja," ujar Fadli saat dijumpai di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019).

Wartawan pun bertanya lagi soal cerita yang pernah diungkapkan Prabowo, yaitu tentang mantan Presiden Amerika Serikat Abraham Lincoln memberi jabatan pada lawan politiknya William Seward.

Cerita itu diketahui disampaikan Prabowo di kediamannya, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Menurut Fadli, pernyataan Prabowo itu hanyalah perumpamaan bahwa di dalam politik, ada kepentingan yang lebih besar daripada kepentingan kelompok.

"Itu perumpamaan bahwa di dalam politik ada kepentingan yang lebih besar, yaitu kepentingan nasional. Kadang-kadang kita harus mengorbankan kepentingan kelompok, kepentingan partai untuk kepentingan yang lebih besar, itu maknanya," ungkap Fadli.

Fadli juga menambahkan, jabatan menteri merupakan hak presiden terpilih Jokowi, sehingga apakah Gerindra akan mendapatkan kursi menteri atau tidak, akan diserahkan sepenuhnya kepada Jokowi.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved