Kecelakaan Maut Renggut 4 Nyawa Sekeluarga, Saksi Penolong: Ingin Hati Menyelamatkan Semuanya . . .

Kecelakaan Maut Renggut 4 Nyawa Sekeluarga, Saksi Penolong: Ingin Hati Menyelamatkan Semuanya . . .

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Heribertus Sulis
capture
Kecelakaan Maut Renggut 4 Nyawa Sekeluarga, Saksi Penolong: Ingin Hati Menyelamatkan Semuanya . . .. FOTO Kecelakaan maut mobil civic bernopol BE 1230 B terbakar di Tol Lampung KM 96 Desa Candimnas, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, Sabtu (19/10/2019). 

Kecelakaan Maut Renggut 4 Nyawa Sekeluarga, Saksi Penolong: Ingin Hati Menyelamatkan Semuanya . . .

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kesaksian saksi penolong yang melihat langsung kejadian kecelakaan maut di jalan tol Lampung hingga menewaskan empat anggota keluarga yang terbakar di dalam mobil.

Salah satu saksi yang membantu korban adalah Dian Jani Prasinta, guru SDN 1 Pinang Jaya Bandar Lampung.

Kecelakaan maut yang menyebabkan sebuah mobil sedan terbakar hingga menewaskan empat penumpang sekeluarga di Tol Lampung menyisakan kisah pilu bagi keluarga korban.

Dua dari empat korban meninggal adalah pasangan suami istri Hadi Prayitno (40) dan Elisabeth Yoni Saptirawati (37).

Dua korban jiwa lainnya, yaitu Michael Dwi Surya Hadi (7), anak kedua Hadi-Yoni, dan Kristyowati (47), keponakan Hadi.

Dalam kecelakaan maut di Jalan Tol Trans Sumatera (Tol Lampung) pada Sabtu lalu terdapat dua bocah yang selamat.

Dua bocah ini berhasil dikeluarkan dari mobil yang terbakar.

Sementara kedua orangtua, satu saudara kandung dan seorang kerabatnya meninggal dunia di dalam mobil.

Cerita Dian Lihat Korban Mobil Terbakar di Tol Lampung, Langsung Lari hingga Lompat Pagar Pembatas

Fakta-fakta Mobil Terbakar di Tol Lampung, Kejar Waktu Anak Sekolah hingga 4 Tewas Tabrak Truk

Kedua bocah ini diselamatkan oleh seorang pengemudi yang kebetulan melintas di sana.

Pengemudi itu Dian Jani Prasinta, guru SDN 1 Pinang Jaya Bandar Lampung.

Seperti apa cerita Dian menyelamatkan kedua bocah ini? Berikut petikan wawancara Tribun dengan Dian.

Berikut wawancara Khusus Tribun dengan Penyelamat 2 Bocah Korban Kecelakaan Maut di Tol Lampung, Dian Jani.

 Tribun: Saat peristiwa kecelakaan, Anda sebenarnya ingin pergi ke mana?

Dian: Jadi saya sudah dua minggu ini hilir mudik melintasi jalan tol KM 96 Candimas Natar. Saya dari Kemiling Bandar Lampung hendak ke pelatihan PPG (Pelatihan Profesi Guru) di Metro.

Tribun: Seperti apa kondisi mobil yang terbakar itu?

Dian: Saat pertama saya lihat itu pukul 06.00 WIB. Saya lihat bagian yang terbakar itu hanya di bagian belakang mobil.

Jadi belum menyambar ke bagian lainnya (depan) termasuk tengki bahan bakar.

Niat hati saya waktu itu, ingin loncat ke dalam mobil untuk menyelamatkan semuanya. Tapi itu tidak mungkin.

Dan saya hanya melihat di sekitaran mobil yang terbakar tersebut sambil memeluk kedua anak tersebut dan tidak lama langsung saya bawa ke rumah sakit. 

Tribun: Apa yang Anda lakukan pertama kali saat melihat mobil terbakar?

Dian: Saya berhenti dari perjalanan dan langsung turun kemudian berteriak untuk meminta pertolongan dari pengendara lain yang melintas.

Jadi saya mensetop pengendara yang yang melintas dan pertama saya minta untuk pengendara yang melintas untuk memadamkan api yang ada di kendaraan korban tersebut.

Lalu saya juga meminta untuk mengambil kedua anak tersebut yang berada di sekitar mobil untuk diselamatkan. 

Tribun: Trus apa yang Anda lakukan terhadap kedua bocah yang selamat tersebut?

Dian: Saya spontan mengambil kedua anak tersebut yang sudah dikeluarkan dari dalam mobil yang terbakar. Saya gendong mereka.

Kedua anak itu menangis histeris. Setelahnya mereka langsung dibawa ke Rumah Sakit (RS) terdekat yakni RS Mardi Waluyo.

Tribun: Sebelum dibawa ke rumah sakit, apa saja yang Anda lakukan di sekitar lokasi kejadian?

Dian: Pada saat kejadian selain mengambil kedua anak tersebut yang sudah berlumuran darah di bagian wajah, saya juga meninggalkan nomor telepon kepada petugas.

Saya berikan nomor telepon saya kepada orang yang ada di lokasi dan pihak kepolisian yang sudah ada di lokasi.

Sengaja saya berikan nomor telepon saya, agar keluarga korban bisa menghubungi saya. Karena di dalam pikiran saya waktu itu adalah bagaimana menyelamatkan kedua anak tersebut. 

Tribun: Apakah ada suara ledakan saat Anda berada di lokasi tersebut?

Dian: Saya mendengar ada dua suara ledakan. Siapapun yang mendengar ledakannya tersebut sangatlah takut dan miris.

Tribun: Bisa ceritakan bagaimana kondisi kedua anak tersebut saat berada di dalam mobil yang Anda kendarai dan bagaimana kondisi keduanya saat dibawa ke RS.

Dian: Saya peluk mereka. Badan mereka sangat dingin dan menggigil. Kemungkinan karena mereka syok.

Tribun: Trus bagaimana dengan aktivitas Anda hari itu?

Dian: Saya tinggalkan semua aktivitas saya melakukan pelatihan Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Metro.

Karena menurut saya menolong kedua nyawa anak tersebut sangatlah penting ketimbang saya harus beraktifitas.

(tribunlampung.co.id / bayu saputra)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved