Jelang Pernikahan, Driver Ojol Tewas Dirampok Penumpang, Calon Istri Ungkap Pesan Terakhirnya

Rusdianto (41) seorang driver taksi online ditemukan meninggal dunia dan dalam keadaan yang sudah busuk.

Penulis: Romi Rinando | Editor: taryono
alih lintartika/istimewa
Jelang Pernikahan, Driver Ojol Tewas Dirampok Penumpang, Calon Istri Ungkap Pesan WA Terakhir Korban 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID -  Rusdianto (41) seorang driver taksi online ditemukan meninggal dunia dan dalam keadaan yang sudah busuk.

Sebelumnya Rusdianto dikabarkan menghilang sejak Senin kemarin, ternyata jasadnya ditemukan telah membusuk di tol.

Lokasi penemuan mayat ini ada di pinggir Tol Malang-Pandaan, tepatnya di Kecamatan Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur.

Kondisinya cukup mengenaskan dengan kepala yang terbungkus kain putih dan leher yang terikat tali.

Dikutip TribunMataram dari Kompas.com, jasad driver taksi online Rusdianto itu pertama kali dilihat pengguna tol yang lewat pada Rabu (23/10/2019).

Driver Ojol Dapat Musibah saat Ambil Order Makanan, Dapat Order Fiktif Motor Dicuri Pula

Baru Turunkan Penumpang di Depan Bandara, Driver Ojek Online Tewas Disambar Truk

Dua Bulan Lagi Menikah, Driver Taksi Online Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan Tol

Sebelumnya korban sempat pamit pada calon istri yang akan dinikahi, dan dilaporkan hilang sejak Senin (21/10/2019).

Berdasarkan hasil penyelidikan, warga Bendul Merisi, Gang Besar Timur, Kecmatan Wonocolo, Surabaya itu menghilang saat sedang melaksanakan orderan taksi online.

Tercatat, order taksi online terakhirnya dipesan dengan tujuan Pandaan, Pasuruan.

Pemesan order taksi online tersebut adalah Gianto (36), warga babatan, Wiyung, Surabaya.

Saat di tengah jalan, penumpang meminta korban menghentikan mobilnya.

 Spontan korban menuruti permintaan Giant.

"Korban spontan menghentikan laju mobil Suzuki Ertiga W 1979 NK yang dikemudikannya.

Tak disadari korban, di situ adalah tempat tersangka menghabisinya," ungkap Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Dewa Putu Prima YP, mengutip Surya.

Seusai membunuh, Gianto langsung membuang jasad korban di pinggir jalan tol.

Gianto (36), pelaku pembunuhan driver taksi online Rusdianto.

d
Gianto (36), pelaku pembunuhan driver taksi online Rusdianto. (Surya/Galih Lintarlika)

Setelah dibuang jenazah Rusdianto ditemukan sudah membusuk.

Kabar duka ini tentu membawa duka mendalam bagi orang terdekat korban.

Salah satunya adalah wanita yang akan dinikahinya pada Desember 2019 nanti.

Wanita ini bernama Dewi Puspitasari (38) yang menjalin hubungan kasih dengan Rusdianto.

Sayangnya impian mereka menjalani biduk rumah tangga tak bisa diwujudkan.

Berdasarkan penuturan Dewi, ia sempat berkomunikasi dengan korban di hari pembunuhan, yakni pada Senin (21/10/2019) siang.

Namun saat asyik bersenda gurau lewat Whatsapp, tiba-tiba korban pamit kepada Dewi.

“Ngobrolnya tidak bisa lama. Dia bilang sedang ada customer.

Ya sudah, saya tidak ganggu lagi,” ucap Dewi, dikutip dari Surya Malang.

"Sudah ya ma. Saya sedang bawa customer," ujar Dewi menirukan kata-kata terakhir yang disampaikan korban.

Karena tak ingin mengganggu, Dewi lantas mematikan telepon dan menanti panggilan dari kekasihnya itu.

Sayang, penantiannya itu tak kunjung terbalas.

“Saya hubungi lagi sekitar pukul 19.45 WIB. Tapi, ponselnya sudah off.”

“Padahal biasanya jam segitu kami bisa ngobrol lama di telepon,” tambahnya.

Karena tak bisa menghubungi dua ponsel milik Rusdianto, Dewi beserta keluarga korban langsung melapor ke Polsek Pakal, Surabaya.

Dewi tak menyangka, akan menerima panggilan dari kepolisian jika calon suaminya telah ditemukan dalam kondisi tewas mengenaskan di Tol Malang - Pandaan.

Korban Rusdianto dibunuh secara sadis dan jasadnya dibuang dipinggir jalan Tol Malang-Pandaan KM 72 di Dusun Seloan, Desa Capang, Kecamatan Purwodadi.

Tak hanya dibunuh, pelaku yang diketahui bernama Gianto membawa kabur harta benda milik driver taksi online tersebut.

Jasad jasad korban ditemukan sudah dalam kondisi membiru dengan tangan terikat tali pada Rabu (23/10/2019).

Bagian wajah korban tertutup kaos berwarna abu-abu yang melingkar di wajah hingga lehernya.

Dibeberapa bagiannya pun terdapat bercak darah.

Polisi pun berhasil menangkap Gianto tersangka pembunuhan driver taksi online tersebut.

Pria asal Babatan, Wiyung Surabaya ini mengaku nekat menghabisi nyawa korban.

Tersangka kesehariannya berprofesi sebagai sopir truk.

Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan mengungkapkan, Rusdianto dihabisi dengan cara dijerat lehernya menggunakan tali dari belakang.

s
jasad Korban Rurdianto 

Hal itu bisa terjadi karena ada beberapa kemungkinan. Rofiq menyebut kemungkinan korban lengah atau terlalu percaya dengan orang yang disopiri.

Kemungkinan lain, ada yang mengalihkan perhatian sang driver.

"Hanya saja sampai sekarang tersangka mati-matian mengaku melakukannya sendiri," katanya saat menggelar rilis ungkap kasus pembunuhan di Polres Pasuruan, Kamis (21/10/2019) seperti dikutip TribunnewsBogor.com dari Surya.co.id.

Kepada polisi dan di hadapan wartawan Gianto mengaku khilaf melakukan pembunuhan itu.

Hal itu dilakukan karena dia terdesak untuk membayar utang yang menjeratnya.

Usai membunuh dan membuang korban di jalan tol, Gianto langsung membawa kabur mobil yang ditumapanginya.

Tak cuma itu, barang-barang berharga milik Rusdianto juga dikuasai tersangka.

"HP korban dijual di belakang masjid cheng ho," terang Rofiq.

"Berdasarkan keterangan tersangka, yang bersangkutan terlilit utang.

Mencoba mengambil barang milik orang lain. Dijual," tukas Rofiq.

Jejak Digital

Pembunuhan ini terungkap kurang dari 24 jam setelah ditemukan jasad korban.

Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan menjelaskan, terungkapnya kasus ini berkat penelusuran jejak digital korban.

menurutnya, polisi langsung melakukan identifikasi setelah menemukan jasad korban.

Awalnya polisi mendapat informasi korban tinggal di daerah Pakal, Kecamatan Benowo, Surabaya.

Namun saat didatangi ternyata korban sudah tidak berada di sana karena sudah bercerai dengan istrinya.

Polisi lalu mendapat informasi kalau korban tinggal di rumah bosnya, di daerah Bendul Merisi.

Setelah dipastikan, akhirnya polisi menelusuri jejak digitalnya seperti transaksi di aplikasi taksi online.

Ternyata pada Hari Senin, tanggal 21 OKtober 2018, Siang hari korban ada order ke Pasuruan," katanya.

Setelah itu polisi melacak pemesannya melalui ponsel yang digunakan tersangka.

Akhirnya polisi bisa menemukan keberadaan dan menangkap pelaku.

Korban Tewas DIjerat Tali

Rusdianto (41) warga Bendul Merisi yang tinggal di Benowo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya tewas dijerat tali oleh Gianto (36).

Korban driver taksi online ini dihabisi dengan cara dijerat lehernya menggunakan tali tampar milik tersangka.

Analisa awal, tersangka dihabisi di Surabaya dan mayatnya dibuang di Jalan Tol Malang - Pandaan (Mapan) KM 72 Dusun Seloan, Desa Capang, Kabupaten Pasuruan.

Kasat Reskrim Polres Pasuruan, AKP Dewa Putu Prima YP mengatakan tersangka ini memesan layanan di aplikasi dengan tujuan Pondok Maritim Surabaya Selatan.

Setelah sampai lokasi, tersangka meminta korban untuk mengantarkan lagi ke Graha Family. Di tengah perjalanan, kira-kira di belakang National Hospital, tersangka mendadak meminta berhenti.

"Korban spontan menghentikan laju mobil Suzuki Ertiga W 1979 NK yang dikemudikannya. Tak disadari korban, di situ adalah tempat tersangka menghabisinya," jelasnya.

s
Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan memperlihatkan barang bukti dan tersangka pembunuhan driver taksi online yang mayatnya ditemukan di Tol Malang - Pandaan KM 72 Dusun Seloan, Desa Capang, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Rabu (23/10/2019) siang. (surya.co.id/galih lintartika)

Menurut Kasat, korban ini dibunuh dengan tali tampar. Tali itu dililitkan di leher korban. Dari hasil autopsi, dugaan awal korban sempat melawan, karena ada bekasnya.

"Kemungkinan saking kuatnya tarikan tersangka, akhirnya korban tak berdaya dan meninggal dunia. Dari hasil autopsi juga menjelaskan, penyebab korban meninggal dunia akibat jeratan kuat di lehernya dan membuat saluran pernafasan terhenti," tambah dia.

Selanjutnya, kata Dewa, mayat korban dipindahkan ke bagian tengah mobil dan berangkat menuju arah Malang. Tersangka mengambil alih mobil korban dan masuk tol.

"Tersangka berniat membuang mayat tersebur di kawasan kebun teh Lawang namun tidak jadi dan selanjutnya pelaku menuju arah Surabaya melalui pintu tol Purwodadi," jelasnya.

Setelah itu, sesampainya di lokasi penemuan mayat, tersangka membuang mayat korban sekitar pukul 17.10, Senin (21/10/2019).

Menurutnya, mayat korban sudah 2 hari berada di lokasi kejadian.

Sehingga saat ditemukan, kondisi jasadnya sudah mulai membengkak dan mengeluarkan bau tidak sedap.

"Kejadiannya Senin. Setelah membuang mayat korban, tersangka ke Masjid Cheng Hoo, Pandaan. Tersangka membuang HP korban di semak - semak," ungkap dia.

Dewa menerangkan, setelah itu tersangka kembali ke Surabaya. Tersangka kebingungan mau menjualnya mobilnya di mana. Motif tersangka membunuh ini karena memang ingin menguasai mobil korban.

"Pengakuannya, tersangka memiliki hutang. Makanya nekat melakukan itu. Memang niat dari awal mau merampas dan menjual mobil hasil rampasan itu," ungkapnya.

Terpisah  Kasus Berbeda 

Polrestabes Surabaya menangkap pelaku penculikan berujung pembunuhan terhadap seorang pekerja marketing training, Bangkit (30) yang ditemukan tewas di Jembatan Cangar Batu.

s
Pesan terakhir Bangkit untuk istrinya, Polrestabes Surabaya menangkap pelaku penculikan berujung pembunuhan pekerja marketing training, Bangkit (30) yang ditemukan tewas di Jembatan Cangar Batu. (TribunMataram Kolase/ Instagram/ TRIBUNJATIM.COM/NUR IKA ANISA)

Bangkit Sempat Beri Pesan Terakhir untuk Istri yang Hamil 7 Bulan Sebelum Tewas Diculik & Dibunuh

Bangkit Maknutu Dunirat (30) seolah telah memiliki firasat akan segera meninggalkan istri tercintanya yang tengah hamil 7 bulan, Mei Nuriawati (25).

Sebelum tewas diculik dan dibunuh oleh mantan pacar dan juga suami mantan pacarnya, Bangkit memberikan pesan terakhir pada istrinya.

Bahkan, di dalam pesan terakhirnya tersebut, Bangkit meminta maaf pada istrinya tersebut.

Melalui akun Instagramnya @maynuria, Mei Nuriawati mengungkapkan kesedihannya akan kepergian sang suami, Bangkit.

Dalam foto yang diunggahnya pada Kamis (17/9/2019), Mei terlihat sedang bersanding dengan Bangkit.

Bangkit dan Mei tampak begitu bahagia seraya memperlihatkan senyum mereka.

Dalam caption foto tersebut, Mei mencoba mengungkapkan kesedihannya akan kepergian suami yang terkesan mendadak.

Apalagi saat tahu, suaminya tewas setelah diculik orang tak dikenal.

s

Istri korban, Mei Nuriawati, teringat pesan-pesan terakhir suaminya yang kini ditemukan tewas usai diculik.

Instagram @maynuria

Istri korban, Mei Nuriawati, teringat pesan-pesan terakhir suaminya yang kini ditemukan tewas usai diculik.

"Sayangku suamiku Allah lebih sayang sm km. km tenang di sana ya.

"Aku n anakmu selalu sayang sm km.. Allah memberi tempat terbaik disana," tulis Mei.

Selain itu, Mei turut mengungkap pesan terakhir yang disampaikan korban kepadanaya, sebelum tewas diculik.

"Aku pasti selalu inget pesen km yang. jaga sholat biar kelahiran lancar.. aku sayang sm km. maafin aku. maafin aku ya sayang.. iloveyou," lanjut Mei.

Dikabarkan sebelumnya, jasad Bangkit ditemukan di Sungai Watu Ondo, Cangar, Kota Batu, Jawa Timur.

Pelaku adalah mantan kekasih korban yakni Rulin Rahayu, (32) dan suami Bambang Irawan (27) warga Perum Magersari Sidoarjo.

Polrestabes Surabaya menangkap pelaku penculikan berujung pembunuhan pekerja marketing training, Bangkit (30) yang ditemukan tewas di Jembatan Cangar Batu.

d
Polrestabes Surabaya menangkap pelaku penculikan berujung pembunuhan pekerja marketing training, Bangkit (30) yang ditemukan tewas di Jembatan Cangar Batu. (TRIBUNJATIM.COM/NUR IKA ANISA)

Simak informasi selengkapnya:

1. Kronologi

Teka-teki kasus penculikan berujung pembunuhan pekerja marketing training, Bangkit (30) di Jalan A Yani Surabaya terbongkar.

Bangkit diculik, dianiaya sekaligus dibunuh oleh enam pelaku yang tak lain di antaranya suami dan mantan kekasih korban.

Mantan kekasih korban Rulin Rahayu (32) warga Perum Magersari dan suaminya Bambang Irawan (27) mengajak Kresna Bayu (22) warga Nyamplungan Ampel, M Rizal Firmansyah (19) warga Dinoyo, ARP (27) dan MIR (20).

Awalnya, Bambang dan rekannya menculik korban di tempat kerja Jalan Ketintang kemudian membawanya ke Cangar Batu Malang.

Sesampainya di Jembatan Cangar, para pelaku menganiaya hingga mendorong korban ke sungai.

"Pelaku segera meninggalkan lokasi di Bumiaji, meninggalkan korban pulang ke rumah masing-masing," kata Leo, dikutip dari TribunJatim.com.

Korban kemudian ditemukan keesokan harinya dalam keadaan tewas.

Di hari yang sama, istri korban di Malang melaporkan dugaan penculikan suaminya.

"Hari Rabu sore penangkapan suami-istri ini, kemudian dihari berikutnya penangkapan dua orang lainnya. Sementara empat orang, dua pelaku lain masih DPO," tutup Leo.

Polrestabes Surabaya menangkap pelaku penculikan berujung pembunuhan pekerja marketing training, Bangkit (30) yang ditemukan tewas di Jembatan Cangar Batu dalam gelar kasus di Mapolrestabes, Jumat (18/10/2019). Pelaku mantan kekasih korban Rulin Rahayu (32) dan suami Bambang Irawan (27) warga Perum Magersari Sidoarjo, Kresna Bayu (22) warha Nyamplungan Ampel, M Rizal Firmansyah (19) warga Dinoyo. Sementara ARP (27) dan MIR (20) masih menjadi buronan polisi.

s
Polrestabes Surabaya menangkap pelaku penculikan berujung pembunuhan pekerja marketing training, Bangkit (30) yang ditemukan tewas di Jembatan Cangar Batu dalam gelar kasus di Mapolrestabes, Jumat (18/10/2019). Pelaku mantan kekasih korban Rulin Rahayu (32) dan suami Bambang Irawan (27) warga Perum Magersari Sidoarjo, Kresna Bayu (22) warha Nyamplungan Ampel, M Rizal Firmansyah (19) warga Dinoyo. Sementara ARP (27) dan MIR (20) masih menjadi buronan polisi. (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

2. Motif Para Pelaku

Pelaku mantan kekasih korban Rulin Rahayu (32) dan suami Bambang Irawan (27) warga Perum Magersari Sidoarjo, Kresna Bayu (22) warha Nyamplungan Ampel, M Rizal Firmansyah (19) warga Dinoyo.

Kepada polisi, pelaku Rulin dan Bambang mengaku sakit hati lantaran istrinya merasa tertipu.

Beberapa kekecewaan tersebut bermula dari hubungan mantan kekasih yang dibumbui penjualan mobil seharga Rp 93 juta.

Namun, Rulin mengaku mendapat Rp 5 juta dari penjualan mobil tersebut.

Kekecewaan kedua, diakui pelaku, adanya tagihan cicilan kendaraan yang dilakukan korban atas nama pelaku Rulin sejak tahun 2015.

"Mereka sempat berpacaran 2015-2017. Sakit hati karena ada beberapa hal yang dialami sampai memenuhi kewajiban yang harus dipenuhi salah satu pelaku," kata Wakapolrestabes Surabaya AKBP Leonardus Simarmata di Polrestabes Surabaya, Jumat (18/10/2019).

Kedua pelaku suami istri itu mengaku sempat mendatangi rumah korban di Sumenep lantaran kebingungan terus menerus didatangi debt collector.

Namun, pertemuan tidak membuahkan hasil. Rulin dan Bambang mengaku diusir dari rumah korban di Sumenep. Hingga kemudian, mereka mengetahui keberadaan korban di tempat kerja Jalan Ketintang Surabaya.

Bambang dan empat pelaku lain membawa paksa korban menggunakan mobil ertiga berplat W 1805 VB hingga ke Cangar Batu. Sesampainya di Jembatan Cangar, korban dianiaya dan didorong ke sungai hingga tewas.

"Waktu diperjalanan saya mengemudi, diarahkan teman dibawa ke sana. Gelap mata, khilaf," kata Bambang.

Pelaku terancam hukuman pidana mati dengan pidana seumur hidup paling lama 20 tahun penjara atas pasal 340 KUHP, pasal 338 KUHP ancaman 15 tahun penjara, pasal 328 KUHP ancaman pidana 12 tahun penjara dan pasal 170 ayat (2) butir 3 KUHP ancaman 12 tahun penjara.

3. Masih Ada yang Buron

Pelaku mantan kekasih korban Rulin Rahayu (32) dan suami Bambang Irawan (27) warga Perum Magersari Sidoarjo, Kresna Bayu (22) warha Nyamplungan Ampel, M Rizal Firmansyah (19) warga Dinoyo.

Sementara ARP (27) dan MIR (20) masih menjadi buronan polisi.

4. Kondisi Terkini Jasad Korban

Jenazah dugaan korban pembunuhan, Bangkit Maknutu Dunirat (32), dimakamkan di kediaman asalnya, Madura.

Bangkit ditemukan meninggal dan jasadnya dibuang di Sungai Watu Ondo, Cangar, Kota Batu, Jawa Timur.

"Dimakamkan di Madura. Mohon doanya ya," ujar istri Bangkit, Mei Nuriawati, Kamis (17/10/2019).

Ia mengatakan baru akan pulang ke Malang setelah peringatan kematian tujuh hari suaminya selesai.

Sehari-harinya, Mei dan Bangkit mendiami sebuah rumah di Jalan Asrikaton, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.

"Saya baru pulang nanti setelah 7 hari," ucapnya.

Ketika ditanya perihal suaminya, Mei enggan menjawab. Dia tampak terpukul dan masih tidak ingin diwawancarai. (sumber TribunMataram.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunmataram.com dengan judul Jelang Pernikahan, Driver Ojol Hilang, Tahu-tahu Membusuk di Jalan Tol, Sempat Pamit: Sudah ya Ma!, 

Sumber: Tribun Mataram
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved