Akun Resmi Twitter @Kemhan_RI Idola Baru Netizen, Follower Naik Drastis Apa Penyebabnya? 

Presiden Jokowi menunjuk mantan rivalnya dalam pemilihan presiden dan wakil presiden 2019 Prabowo Subianto menjadi menteri pertahanan dan keamanan.

Penulis: Romi Rinando | Editor: Reny Fitriani
cafture Akun Twitter @Kemhan_RI tribunlampung
Akun Resmi Twitter @Kemhan_RI Idola Baru Nitizen, Follower Naik Drastis Apa Penyebabnya?  

Latar belakang Prabowo membuat Zachary khawatir terhadap wacana melibatkan militer dalam memberantas terorisme di Indonesia.

Menurutnya militer tidak begitu berperan penting dalam strategi pemberantasan terorisme di Indonesia.

"Suksesnya kontra-terorisme di Indonesia adalah hasil kerja keras kepolisian dan badan intelijen, yang dikuasai sipil bukan militer," ungkap pria yang merupakan ahli dalam studi terorisme di wilayah Asia Tenggara.

Brian Harding mengerti Jokowi berada di posisi yang sulit, dia berharap Indonesia bisa membuat reformasi ekonomi yang berani dan meningkatkan keterlibatan Indonesia dalam dunia internasional.

Ia juga berharap Indonesia dapat menjadi wajah bagi penegakan demokrasi dan HAM di kawasan dan Global.

Prabowo Subianto dianggap menjadi masalah, lantaran latar belakang masa lalunya saat mengabdi di militer.

Dikutip dari bbc.com, Prabowo pernah ditolak masuk ke Amerika pada Maret 2014 ketika hendak menghadiri wisuda puteranya, 23 oktober 2017.

Nama Prabowo masuk dalam daftar hitam Amerika karena dirinya dinilai melakukan pelanggaran HAM.

Saat bertugas di Timor Timur, Prabowo menjadi komandan sebuah grup yang bertugas dari 1978-1979.

Lalu Prabowo kembali tersandung kasus di ujung kekuasaan Soeharto.

Kala itu, dirinya menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus yang dituding terlibat penculikan aktivis.

Brian Harding mengatakan nama Prabowo terkenal tapi dalam artian negatif.

"While Ryamizard is not well known in US, but Prabowo certainly is but not for the right context (nama Ryamizard tidak begitu dikenal di Amerika Serikat, namun nama Prabowo dikenal tapi karena hal buruk-red)," ucap Brian.

Namun, semua pandangan dari Amerika Serikat tentang masa lalu Prabowo yang dianggap mengerikan itu langsung dibantah oleh pendukung sang Ketum Gerindra.

Menurut mereka, apabila Prabowo benar-benar terlibat dalam kasus pelanggaran HAM, maka tidak mungkin Prabowo bisa beberapa kali maju sebagai capres.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved