Komunitas Pecinta Layangan Notoharjo Gelar Event Layangan Terlama Melayang

Dimana membutuhkan kesabaran dan kemampuan khusus untuk hasil yang maksimal.

"Buat layang-layang itu nggak mudah, buruh kesabaran dan kemampuan khusus juga," ujar Anang.

Kegiatan ini menjadi fenomena unik yang terjadi di Desa Notoharjo karena kreatifitas warga menggelar lomba layangan yang diikuti juga oleh desa-desa lain diluar Notoharjo.

Gabung Bermain Layangan

Lia Adi Prasetya mengatakan, siapapun bisa ikut gabung di komunitas pecinta layangan tradisional ini.

Tinggal ikut bermain layangan di lapangan desa tiap sore atau turut aktif di kegiatan perlombaan layangan.

Menurutnya, tidak hanya untuk mengasah kreativitas, tetapi di komunitas ini menjadi ajang silaturahmi dan bertemu secara nyata bukan hanya sekedar berbicara di sosial media.

"Apalagi sekarang orang udah sibuk dengan hapenya. Dengan kegiatan seperti ini, bisa menjadi wadah silaturahmi yang nyata dan bisa ngobrol bareng," kata dia.

Anggota komunitas sendiri terdiri dari berbagai latar belakang, mulai usia sekolah hingga pekerja.

"Harapannya ke depan mendapatkan apresiasi yang lebih luas lagi hingga bisa menggelar lomba layangan yang lebih besar dari saat ini yang sudah kami lakukan," tukasnya.(Tribunlampung.co.id/Sulis Setia Markhamah)