Alasan Gubernur Kalteng Lempar Botol ke Lapangan saat Kalteng Putra vs Persib Bandung: Wasit Zalim!

Alasan Gubernur Kalteng Lempar Botol ke Lapangan saat Kalteng Putra vs Persib Bandung: Wasit Zalim!

Tangkap layar YouTube/ banjarmasinpost.co.id/faturahman
Alasan Gubernur Kalteng Lempar Botol ke Lapangan saat Kalteng Putra vs Persib Bandung: Wasit Zalim! 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Setelah ramai dibicarakan di berbagai media, akhirnya, Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Sugianto Sabran buka suara terkait aksi lempar botol ke dalam lapangan.

Aksi yang dilakukan oleh Sugianto Sabran tersebut terjadi saat laga Kalteng Putra vs Persib Bandung pada pekan 26 Liga 1 2019.

Dalam laga tersebut, tim tuan rumah harus mengakui keunggulan tim tamu dengan skor 2-0.

Sugianto Sabran menyadari bahwa apa yang dilakukannya memang tidak tepat.

Ia pun meminta maaf atas tindakan pelemparan botol di laga Kalteng Putra Vs Persib itu.

Sugianto Sabran mengaku bahwa tindakannya itu dilakukan secara spontan.

Kaesang Pangarep dan Anya Geraldine Hebohkan M Bloc Space, Putra Jokowi: Paspampres Saya Fans Banget

Lupa Tutup Pintu Saat Berhubungan Badan, Pasangan Turis Ini Diusir dari Kapal Pesiar

Ia mengaku terpancing emosi melihat kepimpinan wasit di lapangan.

Menurutnya, wasit yang memimpin Kalteng Putra Vs Persib Bandung terkesan tidak adil.

Wasit, kata dia, seolah begitu mudah memberikan kartu kepada para pemain kalteng Putra ketika terjadi pelanggaran.

"Saya lakukan karena kezaliman dilakukan wasit terhadap Kalteng Putra, sudah berkali-kali selama saya nonton pertandinan ada empat kali kalau ga salah," ungkapnya seperti dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Metrotvnews, Minggu (3/11/2019).

Atas tindakannya itu, Sugianto Sabran meminta maaf terutama kepada masyarakat Kalimantan Tengah.

"Saya selaku gubernur Kalimantan Tengah memnita maaf terhadap persepakbolaan Indonesia, khususnya masyarakat Kalimantan Tengah yang merasa tak nyaman," ujanya.

Meski begitu, Sugianto Sabran menilai jika insiden pelemparan botol ke lapangan itu terkesan terlalu dibesar-besarkan.

"Tapi yang lempar botol ini cuma dibesar-besarkan media, sebetulnya yang melempar cuma empat, enam orang," tuturnya.

Di sisi lain, aksinya yang juga kedapatan turun ke lapangan itu dinilai sebagai suatu pencegahan terjadinya amuk suporter.

"Dengan saya bertindak masyarakat jadi gak turun, karena saya melihat nanti saya kirim videonya bahwa karena saya begitu massa ga jadi turun," terangnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved