Hoaks Kena OTT KPK, Bupati Lampung Tengah: Ini Tahun Politik Ada yang Ingin Menjatuhkan Saya
Hoaks Kena OTT KPK, Bupati Lampung Tengah: Ini Tahun Politik Ada yang Ingin Menjatuhkan Saya
Penulis: syamsiralam | Editor: wakos reza gautama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Bupati Lampung Tengah Loekman Djoyosoemarto membantah dirinya terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (4/11).
Ia dengan tegas menyatakan bahwa kabar OTT itu bohong dan fitnah.
Kabar Bupati Loekman terkena OTT ini beredar sejak Minggu malam hingga Senin pagi melalui aplikasi pertemanan WhatsApp.
Kabar tersebut sontak membuat masyarakat Lampung heboh.
Sebab, bupati Lampung Tengah sebelumnya, Mustafa, juga terkena OTT.
Namun, Loekman memastikan kabar tersebut bohong. Bahkan Juru Bicara KPK Febri Diansyah juga menyatakan, jika KPK tidak melakukan kegiatan OTT di Lampung Tengah.
Loekman yang dikonfirmasi Tribun menuturkan, kabar bohong tersebut untuk menjatuhkan dirinya.
Sebab, saat ini merupakan tahun politik. "Tidak benar kalau ada kabar saya (terjaring) OTT (KPK). Itu bohong, fitnah. Ini tahun politik, banyak orang ingin menjatuhkan saya dengan segala cara," katanya, Senin (4/11).
Loekman pun meminta masyarakat Lampung Tengah untuk sama-sama menjaga situasi kondusif, aman, serta tidak terpecah belah.
Loekman menerangkan, dirinya saat ini berada di Jakarta untuk menerima penghargaan dari pemerintah pusat. Penghargaan terkait pelayanan perizinan online.
Ia telah berangkat ke Jakarta sejak hari Minggu (3/11) ditemani Kepala Dinas PMPTSP, Achmad Helmi dan ajudan pribadinya, Warno.
Menurutnya, setelah menerima penghargaan tersebut, ia akan lansgung kembali ke Lamteng menumpangi pesawat pada sore hari.
Kirim Video
Keberadaan Loekman di Jakarta juga turut dibenarkan Kepala Dinas PMPTSP Achmad Helmi.
Ia bahkan mengirimkan video yang memperlihatkan Bupati Loekman sedang sarapan di Hotel Windham Jakarta.
"Nih Pak Loekman, Bupati Lampung Tengah, sedang sarapan pagi di Hotel Windham di Jakarta di Kasablanka, dan pagi ini rencananya akan menerima penghargaan e-Goverment dari pemerintah pusat tentang pelayanan perizinan Online," kata Achmad Helmi menerangkan kondisi atasannya tersebut.
Dalam video berdurasi 1.04 menit itu, Loekman yang terlihat mengenakan batik kombinasi cokelat dan hijau itu, juga memberikan statmentnya.
"Doain saja saya dalam keadaan baik-baik saja, ya. Kepada seluruh masyarakat Lampung Tengah mohon doa supaya saya dapat perlindungan dari Allah SWT," kata Loekman Djoyosoemarto.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Lampung Tengah juga membenarkan kepergian Bupati Loekman Djoyosoemarto ke Jakarta untuk menerima penghargaan tingkat nasional.
"Beliau ke Jakarta mau menerima penghargaan e-Government pelayanan online dari pemerintah pusat. Kok malah isunya gitu (terjaring OTT KPK). Hoaks itu," terang Sarjito.
Sarjito menerangkan, bupati ke Jakarta dengan menumpang pesawat sejak Minggu sore, ia ditemani oleh Kepala Dinas PMPTSP, Achmad Helmi.
"Itu penghargaan tingkat nasional tentang pelayanan online. Kita (Pemkab Lamteng) melalui Dinas Satu Pintu bersama 11 kabupaten/kota se-Indonesia lainnya dapat (penghargaan) melalui program pelayanan SICANTIK Cloud," bebernya.
Menurutnya, setelah menerima penghargaan di Jakarta, bupati bersama rombongan akan kembali ke Lampung Tengah menumpangi pesawat terbang pada sore harinya.
Konfirmasi KPK
KPK juga membantah soal OTT Bupati Lamteng Loekman.
Juru Bicara KPK RI Febri Diansyah mengatakan, tidak ada konfirmasi dari manapun bahwa pihaknya telah melakukan serangkaian kegiatan OTT di Lampung Tengah.
"Tidak ada konfirmasi atas perihal tersebut," singkatnya.
Ia menuturkan, saat ini pihaknya masih fokus menindaklanjuti kasus-kasus yang berhasil ditemui dengan melakukan beberapa tindakan OTT di Lampung.
Oleh karena itu ia menegaskan sampai saat ini pihaknya sedang melakukan proses penyidikan kepada beberapa tersangka.
"KPK masih fokus memproses penyidikan di Lampung yang sudab berjalan sebagai bagian dari proses OTT beberpa waktu lalu," jelasnya.
Bukan Yang Pertama
Berita hoaks bupati kena OTT ini bukan yang pertama.
Sebelumnya, Wali Kota Metro Achmad Pairin juga sempat diisukan terkena OTT pada Desember 2018.
Kabar mengenai Pairin tekena OTT tersebar melalui pesan grup WhatsApp.
Namun, kabar ini langsung dibantah Pairin. Ia menegaskan tidak ada pejabat di Metro yang terciduk KPK.
"Sekali lagi saya katakan kan tidak ada. Sama sekali enggak ada, dan kami juga tidak tahu," tandasnya.
Dan benar saja, kabar tersebut ternyata bohong.
Sampai saat ini, tidak pernah ada OTT terhadap Wali Kota Metro Achmad Pairin.
Meski begitu, memang ada beberapa kepala daerah di Lampung yang kena OTT KPK. Setidaknya ada 4 orang kepala daerah yang kena OTT KPK.
Mereka yakni mantan Bupati Lamteng Mustafa, mantan Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan, mantan Bupati Mesuji Khamami, dan Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara.
Agung merupakan bupati yang paling baru terkena OTT, tepatnya pada Oktober 2019 lalu.
(tribunlampung.co.id)