Porwil 2019

Kisah Siswi SMAN 9 Bandar Lampung Sabet Emas Tinju Porwil 2019

Nabila mulai tertarik dengan tinju saat masih duduk di bangku SD. Awal ketertarikannya karena melihat adiknya berlatih tinju.

Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Daniel Tri Hardanto
Dok Pertina Lampung
Aksi Nabila Maharani (kiri) di atas ring tinju dalam laga final kelas 48 kg putri ajang Porwil X Sumatera di Gedung Balai Buntar, Bengkulu, Jumat (8/11/2019). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Petinju putri Lampung Nabila Maharani berhasil meraih medali emas dalam Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) X Sumatera yang berlangsung di Bengkulu, 2-9 November 2019.

Nabila menjadi juara di kelas 48 kilogram setelah mengalahkan petinju putri tuan rumah Bengkulu.

Siswi kelas 10 IPS 3 SMA Negeri 9 Bandar Lampung ini pun senang sekaligus bangga mengharumkan nama Lampung.

Kesuksesan Nabila tak lepas dari latihan rutin selama sebulan sebelum Porwil Bengkulu.

Ia berlatih setiap hari di Sasana A23C mulai pagi buta pukul 05.30 hingga 08.00 WIB.

Kadang juga mulai pukul 08.30. Ada pula jadwal sore pukul 15.30-17.00.

"Latihannya dari joging untuk pemanasan, shadow box, pukul sansak, dan pukul pad," katanya berbagi cerita kepada Tribunlampung.co.id, Sabtu (9/11/2019).

Selain di sasana, Nabila menambah latihan lari dan shadow box di rumah.

Raih Emas Porwil, 2 Petinju Putri Lampung Lolos ke PON 2020

Baginya, latihan tersebut tidak sulit karena ia sudah sering melakoninya setiap Senin hingga Sabtu.

Ia tidak pernah mengalami cedera dan sakit. Paling banter, tubuhnya lelah dan pegal-pegal.

"Tapi itu sudah biasa. Tinju justru bisa bantu jaga kesehatan, tetap bugar, jadinya nggak mudah sakit," ujarnya.

Hal yang paling sulit selama latihan, menurut Nabila, adalah menjaga berat badannya.

Untuk menjaga berat badannya, Nabila banyak makan sayur dan mengurangi makanan berlemak. Ia juga sering olahraga lari.

Gara-gara Adik

Nabila mulai tertarik dengan tinju saat masih duduk di bangku SD.

Awal ketertarikannya karena melihat adiknya berlatih tinju.

"Lihat adik latihan tinju, setelah saya ikut latihan tinju. Lama-kelamaan jadi suka dengan tinju," tuturnya.

Walaupun olahraga tinju identik dengan laki-laki, hal itu tak menyurutkan niat Nabila untuk menggelutinya.

Apalagi, orangtua tidak melarang dirinya mencoba berlatih tinju.

"Orangtua saya nggak pernah melarang saya latihan tinju. Justru mereka sangat mendukung. Apalagi sekarang saya sudah bisa meraih prestasi di tinju," ujarnya.

Perenang Lampung Sabet 2 Emas di Porwil, Ade Utami Optimistis Tatap PON 2020

Otomatis Lolos PON

Dalam pertandingan final di Gedung Balai Buntar Bengkulu, Jumat (8/11), Nabila memetik kemenangan angka atas wakil Bengkulu Sindy Marsela.

Meskipun berhadapan dengan petinju putri tuan rumah, Nabila tampil all out.

Dalam tiga ronde, Nabila terus melepaskan pukulan kombinasi hook dan upper cut ke arah Sindy.

Setelah berhasil menang angka mutlak, ia langsung sujud syukur.

Ketua Komisi Teknik dan Pelatihan Pengprov Pertina Lampung sekaligus Kepala Pelatih Tim Porwil X Sumatera Piter Semuel Hari menjelaskan, pertandingan tinju pada Porwil Bengkulu berlangsung pada 3-8 November.

Total ada 10 atlet tinju Lampung yang berangkat ke Porwil bersama dirinya serta dua pelatih lain, Stevi Binalay dan Jimmy Bonanza Nahak.

Dari 10 atlet tersebut, ada tiga atlet yang meraih medali emas.

Kemudian ada empat atlet lainnya yang meraih medali perunggu.

Selain Nabila Maharani di kelas 48 kg putri, dua petinju Lampung lain yang menyabet medali emas adalah Ananda Febri Aryani di kelas 60 kg putri dan Rusdianto Suku di kelas 75 kg putra.

Karena meraih medali emas, Nabila serta Ananda dan Rusdianto otomatis lolos untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua.

Piter menilai keberhasilan Nabila serta dua petinju Lampung lain meraih medali emas tidak terlepas dari latihan keras yang mereka jalani.

Kalahkan Petinju Kepri, Rusdianto Suku Gondol Emas Porwil

Bahkan saat sampai di Bengkulu, ungkap dia, para atlet melanjutkan latihan pemantapan strategi dan taktik.

Mereka juga mempertahankan kondisi fisik agar terus prima.

"Saya bangga dengan mereka, karena mereka adalah anak-anak penurut, gigih, dan mau latihan keras. Bahkan demi latihan, sampai ada yang mengorbankan waktu, kuliah, dan sekolah," kata Piter. (Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved