Yusuf Kohar Ingin Jadikan Bandar Lampung sebagai Kota Jasa, Perdagangan, dan Pariwisata

Yusuf juga ingin status tenaga honorer pendidik atau guru di Bandar Lampung diperjelas melalui program Honor Daerah (Honda).

Dok BEM Unila
Yusuf Kohar (kanan) menghadiri dialog publik yang digelar BEM Unila, Minggu (17/11/2019). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Bakal calon wali kota Bandar Lampung Muhammad Yusuf Kohar memaparkan, kota ini butuh pembangunan menyeluruh, baik fisik, birokrasi, perekonomian, pendidikan, administrasi kependudukan, hingga sumber daya manusianya.

Ingin membawa Bandar Lampung sebagai smart city, Yusuf juga akan melakukan pembenahan birokrasi, dimana tidak ada fee dalam lelang jabatan.

"Jangan orientasi pada uang. Misal dalam lelang jabatan ada fee," kata Yusuf dalam dialog publik "Menatap Masa Depan Bandar Lampung" yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Lampung di lantai 4 gedung rektorat, Minggu (17/11/2019). 

Yusuf juga ingin status tenaga honorer pendidik atau guru di Bandar Lampung diperjelas melalui program Honor Daerah (Honda).

"Jadi guru TKS gajinya di bawah Rp 600 ribu per bulan. Mestinya kita peduli ke sana. Guru itu diangkat jadi Honda agar martabatnya lebih tinggi, sehingga mengajar anak didik lebih baik," kata Yusuf.

Mengenai visi misinya untuk kemajuan Bandar Lampung ke depan, dia ingin melakukan perubahan, memantapkan, dan menyempurnakan Bandar Lampung menjadi kota jasa, perdagangan, dan pariwisata.

Yusuf Kohar Janji Istri Tak Ikut Ngatur Pemerintahan

Dukung Pencalonan Suami, Min Yuanah Istri Yusuf Kohar Ingin Berdayakan PKK Seperti Kota Malang

Yusuf Kohar menghadiri dialog publik yang digelar BEM Unila, Minggu (17/11/2019).
Yusuf Kohar menghadiri dialog publik yang digelar BEM Unila, Minggu (17/11/2019). (Dok BEM Unila)
Yusuf Kohar menghadiri dialog publik yang digelar BEM Unila, Minggu (17/11/2019).
Yusuf Kohar menghadiri dialog publik yang digelar BEM Unila, Minggu (17/11/2019). (Dok BEM Unila)
Yusuf Kohar menghadiri dialog publik yang digelar BEM Unila, Minggu (17/11/2019).
BEM Unila menggelar dialog publik di rektorat , Minggu (17/11/2019). (Dok BEM Unila)

Sentra ekonomi harus dibangun lebih komprehensif dan menjadi nilai jual di sektor pariwisata.

Seperti di Gang PU, Bumi Waras, TPI Lempasing dan lainnya.

"Kita sudah ada sentra industri keripik di Gang PU. Itu harus lebih diperhatikan dengan membangun trotoar yang bagus. Saluran air dibagusin, lampu jalannya juga, hingga menyediakan parkir bus yang luas. Termasuk di tempat sentra industri dan perekonomian lainnya," kata dia.

Tak hanya itu, perlu penyediaan RTH yang juga memadai.

"Semua kegiatan yang dibangun juga berwawasan lingkungan. Ada RTH (ruang terbuka hijau) di tiap kecamatan," paparnya.

Keberadaan RTH yang memadai menurutnya akan membuat Bandar Lampung lebih asri, sejuk, enak dipandang dan dinikmati.

"Masyarakat juga harus agamis dan berbudaya," tambah dia.

Hadir pemateri lainnya dalam diskusi ini yakni Firmansyah Y Alfian (rektor IBI Darmajaya) dan Irjen Pol Ike Edwin. (*)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved