Balas Polisi yang Bawa Anjing K9, Pendemo Ini Bawa Singa untuk Takuti Polisi
Polisi bawa anjing K9 saat ricuh demo di Irak. Tak mau kalah, pendemo ini gantian bawa singa.
Penulis: Wahyu Iskandar | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Polisi bawa anjing K9 saat ricuh demo di Irak. Tak mau kalah, pendemo ini gantian bawa singa. Singa diduga sudah terlatih.
Semangat tak mau mengalah manusia memang baik untuk dimiliki jika digunakan untuk hal yang baik.
Namun terkadang rasa tak mau kalah ini benar-benar melambungkan ego, karena memang tak mau kalah.
Seperti kisah seorang pria Irak yang melakukan aksi yang mengejutkan saat melakukan demo pemerintahan di Irak ini.
Dilansir dari Kompas.com pria ini membawa seekor singa ketika mendatangi lokasi aksi protes menentang pemerintah di Irak ini.
Dalam video yang beredar, tampak pria itu memakaikan rantai di leher singa - "si raja hutan" dengan bendera Irak yang dililitkan di tubuhnya.
• Polisi Seragam Lengkap Keroyok Pendemo Hingga Berlumuran Darah, Sudah Teriak Ampun Tetap Diinjak!
Singa itu beserta pemiliknya bergerak ke arah sekelompok pria, kemudian bersandar di sisi jalan dengan si pemilik berada di sampingnya.
Dilansir dari cuitan yang beredar dan video tersebut, dikatakan pria ini diduga ditakut-takuti oleh polisi setempat dengan anjing saat demo.
Namun ia ternyata malah memiliki hewan yang lebih gahar daripada anjing k9 yang dimiliki oleh polisi.
Tidak dijelaskan kapan video itu diambil, dan terjadi di tengah aksi protes yang berlangsung selama 1,5 bulan terakhir di Irak.
Dilansir The Independent, Jumat (15/11/2019), sejauh ini 320 orang dilaporkan tewas, dengan ribuan lainnya terluka ketika bentrok dengan keamanan saat demo.
Empat orang terbunuh dan 65 lainnya terluka dalam insiden pada Kamis (14/11/2019).
Kericuhan ini terjadi ketika pasukan keamanan mencoba membubarkan mereka di pusat Baghdad.
Aparat keamanan menggunakan gas air mata, peluru karet, hingga menembakkan peluru tajam dalam bentrokan di Lapangan Tahrir, pusat dari demonstrasi.
Kemarahan akan merosotnya ekonomi, ditambah dengan kurangnya lapangan kerja bagi generasi muda, memaksa mereka turun ke jalan dan berdemo.