Ternyata, Ledakan di Halaman Kantor Kejari Kota Parepare Sudah Diprediksi Perwira Polisi Ini
Tetapi, ternyata, ledakan yang terjadi tersebut sudah diprediksi sebelumnya oleh seorang perwira polisi.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Warga di sekitar Kantor Kejaksaan Negeri Kota Parepare, Sulawesi Selatan, mendadak dikejutkan dengan suara ledakan.
Ledakan yang terjadi di halaman Kantor Kejaksaan Negeri Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Selasa, 19 November 2019, terdengar hingga radius 1 kilometer itu, berasal dari detonator yang dicor.
Tetapi, ternyata, ledakan detonator yang terjadi tersebut sudah diprediksi sebelumnya oleh seorang perwira polisi.
Terjadi ledakan di halaman Kantor Kejaksaan Negeri Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Selasa (19/11/2019).
Eks Kapolres Parepare, AKBP Alan Gerrit Abbas mengatakan, pihaknya sudah jauh-jauh hari memprediksi bahwa detonator yang ditanam dengan dicor di halaman belakang kantor suatu saat bakal meledak.
Perwira yang kini menjabat sebagai Wakil Direktur Lantas Polda Sulawesi Utara mengaku saat itu, tahun 2015, kepolisian tidak dilibatkan dalam pemusnahan 15.000 detonator.
• Tim Labfor Medan Investigasi Lokasi Bom di Mapolresta Medan, Saksi Mata: Ledakannya Kuat Sekali
"Saya sudah bilang tahun 2015 silam saat saya menjabat sebagai Kapolres Parepare kan?" kata Alan melalui pesan Whatsapp, Selasa (19/11/2019).
"Saat itu, polisi tidak dilibatkan dalam pemusnahan barang bukti 15.000 detonator yang dicor kemudian ditanam," imbuh Alan.
Alan mengaku pihaknya sempat marah atas tidak dilibatkannya kepolisian dalam pemusnahan detonator.
Ia mengaku tidak setuju detonator dimusnahkan dengan cara dicor karena tidak aman.
Sebab, detonator atau pemicu bahan ledakan itu ibarat bom waktu.
"Waktu itu sudah saya prediksi di depan teman-teman jurnalis, bahwa detonator itu akan meledak setiap saat, hanya menunggu waktu."
"Saat itu saya sudah peringatkan pemusnahan itu termasuk tindalan berbahaya," kata Alan Gerrit Abbas.
Sebelumnya, Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Parepare Amiruddin menyebutkan, ledakan yang terjadi di halaman belakang kantor Kejari, Selasa (19/11/2019) berasal dari 490 detonator barang bukti hasil sitaan yang ditanam pada September 2019 lalu.
Amiruddin menjelaskan, pada September lalu, Kejaksaan memusnahkan 490 detonator dengan cara ditanam di halaman belakang kantor Kejari Parepare.
Detonator itu ditanam dengan dicor menggunakan semen.
"Namun detonator itu meledak tadi siang. Kami tidak tahu penyebabnya apa," kata Amirudin saat dihubungan Kompas.com, Selasa.
Terdengar hingga radius 1 Kilometer
Terjadi peristiwa ledakan di Kantor Kejaksaan Negeri Kota Parepare, Sulawesi Selatan, tepatnya di halaman belakang kantor, Selasa (19/11/2019).
Ledakan menyebabkan bangunan Kejari Parepare rusak.
Tiga personel Gegana dengan peralatan lengkap berada di lokasi untuk memeriksa kondisi pasca-ledakan.
"Kita sudah turunkan Gegana. Kita akan laporkan perkembangan akibat ledakan. Dua bangunan kaca dan plafon rusak," ujar Kapolres Parepare AKBP Budi Susanti, Selasa.
Saat ini lokasi ledakan masih dipasangi garis polisi. Belum diketahui penyebab terjadinya ledakan.
Diberitakan sebelumnya, ledakan keras terdengar berasal dari halaman belakang Kantor Kejaksaan Negeri Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Selasa (19/11/2019).
Ledakan yang terjadi sekitar pukul 14.50 waktu setempat itu membuat panik warga.
"Ledakan itu terdengar hingga satu kilometer dari jarak kejadian. Saya pikir itu gempa bumi," kata Jepe, warga Kelurahan Bumi Harapan.
Warga Kota Parepare, Rizal merasa kaget mendengar suara ledakan keras yang belakangan diketahui bersumber dari lingkungan Kejaksaan Negeri Parepare, Selasa (19/11/2019) sore.
"Saya sempat merasa kaget disaat mendengar ledakan tersebut. Karna baru kai ini ada ledakan begitu," ujarnya.
"Disaat ledakan itu terjadi, saya sedang berada di Stadion BJ Habibie," kata Rizal.
Jarak antara Kejari Parepare dengan Stadion BJ Habibie diperkirakan 5 kilometer.
"Setelah mengetahui info tersebut berasal dari Kejaksaan Negeri Parepare, saya langsung memastikan untuk memgetahui apa yang terjadi," jelasnya.
Diketahui Rizal beralamatkan di Jl Lasiming, Kelurahan Cappa Galung, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare, Sulawesi Selatan.
Jarak rumah Rizal dengan Kejari Parepare diperkirakan hanya berjarak 3 kilometer.
Telah terjadi ledakan keras dari dalam lingkungan Kantor Kejaksaan Negeri Parepare, Selasa (19/11/2019) sore.
Hingga saat ini, belum ada kepastian mengenai penyebab terjadinya ledakan tersebut.
Hanya saja ledakan tersebut diduga bersumber dari detonator yang telah dipendam dua bulan lalu.
Saking kerasnya, ledakan itu bahkan terdengar hingga radius ratusan meter dari lokasi kejadian.
Salah seorang Warga yang kediamannya tidak jauh dari lokasi, Siswanto mengira hal ini adalah gempa.
• Ledakan Bom Terjadi Polrestabes Medan, Petugas Berhamburan Keluar
"Saya kira gempa, karena tanah sempat bergetar," kata Siswanto, warga jalan Jenderal Sudirman, Kota Parepare, saat ditemui di Kantor Kejaksaan Negeri Parepare.
Saat ini, aparat kepolisian telah berada di TKP dan melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian.
"Kita masih tunggu tim Gegana guna memeriksa dan memastikan sumber ledakan," kata Kapolres Parepare AKBP Budi Susanto.
Dari pantauan TribunParepare.com, di Kantor Kejaksaan Negeri Parepare, nampak ada beberapa kaca jendela yang pecah, dan diduga hal itu diakibatkan oleh getaran dari ledakan tersebut.
Kejaksaan Negeri Parepare berlokasikan di Jalan Jendral Sudirman Nomor 43, Kelurahan Cappa Galung, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare, Sulawesi Selatan.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Ledakan di Kejari Parepare Terdengar Hingga 5 Kilometer.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Ledakan di Kejari Parepare, Kaca dan Plafon Bangunan Rusak
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Kejari Parepare Meledak Gara-gara Detonator, Ini Penjelasan Polisi dan Suara Ledakan Terdengar Hingga Jarak 5 Kilometer