Majukan UMKM, Festival SRC Indonesia Usung Semangat Berkah
Festival Sampoerna Retail Community (SRC) Indonesia 2019 digelar dengan mengusung semangat Berbelanja Dekat Rumah (Berkah).
Penulis: kiki adipratama | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Festival Sampoerna Retail Community (SRC) Indonesia 2019 digelar dengan mengusung semangat Berbelanja Dekat Rumah (Berkah).
Menurut Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung Taufik Hidayat, Festival SRC Indonesia bertujuan meningkatkan daya saing usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sektor ritel.
"Kegiatan ini dalam upaya meningkatkan daya saing UMKM sektor ritel sekaligus memperkenalkan ekosistem SRC kepada konsumen," ujar Taufik saat menghadiri event Festival SRC Indonesia 2019 di PKOR Way Halim, Bandar Lampung, Minggu (1/12/2019).
Menurutnya, Festival SRC Indonesia dapat memberikan manfaat bagi peningkatan UMKM, khususnya di Provinsi Lampung.
Ia mengatakan, di era pasar bebas saat ini, pelaku UMKM menghadapi tantangan cukup berat.
Persaingan setiap negara dalam memperebutkan pasar bagi produk industri menjadi semakin ketat.
• BERITA FOTO - Kemeriahan Festival SRC Indonesia di PKOR Way Halim
• Pembangunan Jargas Tingkatkan Perekonomian Pelaku UMKM
Dapat dikatakan bahwa UMKM cukup berpotensi untuk berperan serta dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi, khususnya di daerah.
"Agar dapat bersaing dengan ritel-ritel, maka warung-warung rakyat diperlukan langkah-langkah upaya pembinaan. Di antaranya dengan melakukan modernisasi, mulai dari pembinaan kepada pemilik toko agar dapat memberikan pelayanan yang ramah," paparnya.
Taufik menyebut, dalam UMKM ada hal yang perlu dilakukan untuk dapat menarik konsumen.
Seperti, penataan barang yang rapi hingga adanya aplikasi yang memungkinkan warung-warung rakyat ini bisa mendapatkan suplai barang dagangan yang sama dengan suplai yang diterima oleh ritel modern.
Maka dari itu, ia mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama memajukan UMKM melalui gerakan Berbelanja Dekat Rumah (Berkah).
"Ini dalam upaya pelestarian tradisi, mengingat berbelanja di toko kelontong sarat akan nilai sosial dan ekonomi Indonesia sejak dulu," tandasnya. (Tribulampung.co.id/Kiki Adipratama)