Tribun Bandar Lampung

Anggota DPD Asal Lampung Soroti Dampak Pengoperasian JTTS: Tak Perlu Ada Pom dan Resto di Dalam Tol

DPD RI soroti beberapa dampak yang akan terjadi dalam pengoperasian Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Hal tersebut diungkapkan oleh DPD RI asal Lampung

Penulis: kiki adipratama | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Kiki
Anggota DPD RI asal Lampung Bustami Zainudin saat berkunjung ke Kantor Tribun Lampung, Senin (9/12/2019). 

Laporan Reporter Tribunlampung Kiki Adipratama

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNF - DPD RI soroti beberapa dampak yang akan terjadi dalam pengoperasian Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

Hal tersebut diungkapkan oleh anggota DPD RI asal Lampung Bustami Zainudin, saat berkunjung ke Kantor Tribun Lampung di Jalan ZA Pagar Alam Rajabasa Bandar Lampung, Senin (9/12/2019).

Menurutnya, masih banyak kajian yang harus dilakukan.

Hal itu untuk mengantisipasi dampak-dampak yang akan terjadi setelah Tol beroperasi.

Terealisasinya pembangunan JTTS di periode Jokowi merupakan satu kemajuan yang tidak bisa dipungkiri.

Namun demikian, ada beberapa dampak yang harus diantisipasi.

Dapat Kompensasi dari Gusuran Tol Lampung, Uang Rp 100 Juta Darto Malah Raib di BMT

Mahasiswi Cantik Dilaporkan Hilang, Jenazahnya Ditemukan Terkubur di Belakang Indekos

"Kita tidak boleh menciptakan sesuatu yang berakibat buruk."

"Tentunya Tol ini merupakan satu hal yang positif."

"Akan tetapi, dampak yang akan terjadi itu harus di antisipasi."

"Nah, ini perlunya melakukan kajian-kajian," ujarnya.

Semisal, jelasnya, rencana pembangunan SPBU dan Restoran di sekitaran rest area jalan Tol.

Hal itu, menurut Bustami, akan menyebabkan matinya UMKM masyarakat sekitar.

Maka dari itu, pihaknya akan mendorong pemerintah provinsi (Pemprov) Lampung beserta seluruh setakeholder untuk mengkaji lebih dalam.

Khususnya, mengenai dampak-dampak yang akan terjadi.

"Gagasan saya ke depan, tidak perlu adanya pom bensin dan restoran di dalam tol."

"Biarkan saja pom dan restoran itu ada di luar tol, supaya UMKM masyarakat tidak mati," sebutnya.

Jika rencana pembangunan SPBU dan restoran dalam tol benar-benar direalisasikan, Bustami mengungkapkan, bagaimana nasib ribuan pedagang.

"Jadi kalau orang mau ambil bensin, biar pengendara keluar tol."

"Sehingga, hal itu bisa menjalankan kehidupan ekonomi di kota," jelasnya.

Selain itu, ia juga menyoroti jaminan keamanan bagi pengguna JTTS yang melintas.

Sebab, berdasarkan data dari Ditlantas Polda Lampung, terdapat 83 kali kecelakaan lalu lintas di JTTS.

"Ini juga akan kita bahas dengan HK (Hutama Karya)," ucapnya.

Di samping itu, rencana pembangunan tol laut juga menjadi pertimbangan mantan Bupati Way Kanan ini.

Bustami mengatakan, kapal cepat akan memengaruhi destinasi pariwisata Lampung.

"Jadi kita berpikir bagaimana lampung ini menjadi kota destinasi."

"Jika semuanya semuanya cepat, bagaimana orang akan menikmati destinasi yang ada, seperti di Pelabuhan Bakauheni," terangnya.

Berdasarkan beberapa hal tersebut, DPD RI mengajak Tribun Lampung untuk bersinergi.

Utamanya, dalam mendorong beberapa hal yang menjadi sorotan untuk kepentingan masyarakat.

Bustami menilai, Tribun Lampung merupakan media yang tepat sebagai kontrol sosial terhadap pemerintah dan masyarakat.

Menanggapi hal itu, News Manager Tribun Lampung Yoso Muliawan mengaku siap untuk bersinergi dengan DPD RI.

Yoso mengatakan, masih banyak hal-hal yang menjadi sorotan untuk dibenahi.

Khususnya di Provinsi Lampung.

Kecelakaan Maut di Tol Lampung, Sopir Pikap Tewas Terjepit Kepala Kendaraan yang Ringsek

Pria Dibakar Hidup-hidup hingga Tewas Saat Nongkrong, Pelaku Cemburu dengan Istrinya

"Isu-isu pertanian, Tol, Hub Regional, Investasi tentunya menjadi isu yang sangat luar biasa di Lampung."

"Semoga di era Pak Bustami dan jajarannya isu ini bisa kita selesaikan melalui informasi dan komunikasi," tuturnya.(Tribunlampung.co.id/Kiki Adipratama)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved