Kekerasan Terhadap Anak, Kenali Faktor Pemicu dan Cara Mencegahnya
Kekerasan terhadap anak sering terjadi karena pada dasarnya anak adalah figur yang paling tidak berdaya
Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribun Lampung Jelita Dini Kinanti
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Belakangan ini kasus kekerasan terhadap anak sedang marak diberitakan.
Terbaru adalah kekerasan yang dilakukan seorang ibu tiri terhadap anak tirinya.
Kaprodi Psikologi Universitas Malahayati Octa Reni Setiawati, S.Psi, M.Psi mengatakan, kekerasan pada anak sering terjadi karena pada dasarnya anak adalah figur yang paling tidak berdaya, dan paling mudah didominasi orang dewasa.
Mirisnya, kekerasan pada anak ada yang membuat anak sampai meninggal dunia.
Seringnya kekerasan anak dilakukan oleh orang yang dikenal si anak, atau orang yang terdekat dengan anak seperti orangtuanya.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan kekerasan pada anak.
• Kasus Kekerasan Terhadap Anak di Lampung Meningkat, UPTD P2TP2A: Keluarga Berani Buka Suara
Salah satunya faktor ekonomi.
Misal orangtua bertengkar karena masalah ekonomi dan keluarga.
Pertengkaran itu berimbas pada anaknya.
"Faktor lain adalah orangtua yang memiliki sifat tidak baik dan melakukan kekerasan pada anak, karena terpengaruh minum minuman keras atau narkoba. Selain itu masih banyak faktor lainnya," kata Octa.
Kekerasan pada anak bukan hanya dilakukan ayah atau ibu tiri.
• Januari-Juni 2019 Terjadi 23 Kasus Kekerasan Anak di Lampung Selatan
Ayah atau ibu kandung juga bisa melakukan kekerasan jika tidak ada cinta dan kasih sayang antar orangtua dengan anaknya
Kekerasan pada anak jika dibiarkan terus terjadi, bukan hanya bisa menyebabkan sakit fisik bagi anak seperti luka pada tubuhnya, tapi juga berdampak pada psikologis si anak.
Salah satunya adalah post traumatic stress disorder.