Prajurit TNI Gugur di Medan Tempur Papua: Mamak Harus Ikhlas, Kalau Aku Pulang Tinggal Nama

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Prajurit TNI gugur di Papua dalam kontak senjata yang terjadi antara pasukan gabungan TNI-Polri dengan KKB di Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada Selasa (17/12/2019).

Lettu Inf Erizal Zuhri Sidabutar yang akan menggelar pernikahan tahun depan pada April 2020 gugur di medan tempur.

Meninggalnya Lettu Inf Erizal Zuhri Sidabutar meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan calon istri.

Ditemui awak media, ibunda Lettu Erizal, Elizabeth Christina Siahaan menceritakan kenangannya bersama sang anak saat digendong hingga Rumah Sakit.

Ia juga mengingat pesan sang putra yang tak akan pernah ia lupakan.

Hal tersebut disampaikan Elizabeth saat menjadi narasumber di acara Kabar Siang, TV One.

Mulanya Elizabeth menjelaskan Lettu Erizal adalah sosok penyemangat dalam keluarga.

"Dia merupakan penyemangat keluarga kami, setelah dia menang akademi militer, barulah abangnya menang PNS," kata Elizabeth dikutip TribunJakarta.com dari YouTube TV One, pada Kamis (19/12/2019).

• 2 Prajurit Kopassus dan 1 Brimob Gugur di Papua, Ini Kronologi Lengkapnya

Tak cuma penyemangat, Elizabeth menganggap Lettu Erizal merupakan pemimpin keluarga walaupun ia anak kedua.

"Walau dia anak kedua, dialah yang memimpin di rumah," kata Elizabeth tak kuat menahan air mata.

Elizabeth menjelaskan putranya yang hendak menikah di tahun 2020 itu memiliki hati yang sangat lembut dan begitu sayang kepadanya.

Ia kemudian membeberkan kenangan manis bersama Lettu Erizal.

Elizabeth mengatakan kala itu ia tengah sakit, Lettu Erizal kemudian rela mengendongnya sampai ke Rumah Sakit.

"Dia memang keras tapi lembut hatinya, dia paling sayang sama saya," ucapnya sambil berlinang air mata.

"Kenangan yang tak terlupakan pernah saya sakit, sampai digendongnya ke Rumah Sakit," imbuhnya.

Saat di Rumah Sakit, Elizabeth mengungkapkan Lettu Erizal menyampaikan sebuah pesan yang tak dapat ia lupakan sampai saat ini.