Rekor MURI Kebaya Sulam Usus
Desainer Lampung Aan Ibrahim Desain Kebaya Sulam Usus Kekinian Agar Diminati Kaum Mellenial
Aan Ibrahim diwawancara usai menerima penghargaan mengatakan, dirinya merupakan orang pertama yang membuat sulam usus dengan berbagai bentuk.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Reny Fitriani
Salah satunya Camat Kedaton Febriana yang menjadi danton (komandan pleton) dalam pasukan pengibar bendera peringatan hari ibu tersebut.
"Ditunjuk sama pelatihnya jadi komandan. Di pasukan pengibar bendera juga ada istri kadis, istri kepala badan, istri-istri camat ditambah ASN dan Satpol PP perempuan," beber Febriana usai mengibarkan bendera.
• Satu Tahun Pasca Tsunami, Warga Pulau Pasaran Minta Pelebaran Jembatan
Di proses latihan menurutnya yang sulit adalah kumpulnya karena kesibukan masing-masing.
"Yang sulit pas nyamain waktu mau latihan. Karena kesibukan," terang camat berparas manis itu.
Belum lagi saat latihan, sambung dia, ada yang sama sekali tidak memiliki basic baris berbaris.
Namun diakuinya itu menjadi keseruan tersendiri.
"Pas proses latihan ada yang nggak punya basic sama sekali. Istri-istri kepala dinas ini. Jadi ngelatih kekompakan ya pas latihan itu," kata dia.
Mengenai saat bertugas sendiri menurutnya tidak ada kesulitan berarti karena rok yang dikenakan dimodifikasi menjadi rok celana.
Istri Kadis Pekerjaan Umum Bandar Lampung Ani Rahmawati Iwan Gunawan mengatakan, anaknya bahkan sempat tidak yakin jika dirinya bisa baris-berbaris.
"Anak di rumah sampai bilang apa Mama bisa. Ya saya jawab belajar nanti bisa,"kelakarnya.
Menurutnya dirinya memang sudah lupa cara baris-berbaris karena mengenal itu saat di bangku sekolah dulu.
"Dari gak bisa, udah lupa karena dulu pas sekolah tahunya dikit-dikit juga. Tapi karena arahan bimbingan pelatih akhirnya bisa semua," beber ibu dua anak ini.
Ani menceritakan, dalam seminggu jadwal latihan tiga kali.
"Latihan dari pertengahan November lalu," tambahnya.
Ani merasakan keseruan dengan menjadi petugas pengibar bendera ini.