Erick Thohir Dituding Terima Uang Rp 100 Miliar dari Kasus Jiwasraya, Meneg BUMN: Saya Mau Curhat

Erick Thohir mengaku telah dituduh menerima uang sebesar 100 miliar dari kasus Jiwasraya.

Editor: wakos reza gautama
KOMPAS.com/ MOH NADLIR
Erick Thohir 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir dituding menerima uang Rp 100 miliar dari Jiwasraya.

Tudingan ini muncul setelah Erick Thohir menolak wawancara wartawan mengenai kasus Jiwasraya.

Erick Thohir pun akhirnya buka suara mengenai tudingan tersebut.

Dilansir dari tayangan Kompas TV, Erick mengaku telah dituduh menerima uang sebesar 100 miliar dari kasus Jiwasraya.

Erick menyebut, di sebuah acara ia pernah bungkam ketika ditanya mengenai Jiwasraya.

Namun alasan bungkamnya Erick tersebut karena ingin memberikan kesempatan terlebih dahulu untuk UKM berjualan.

Lantas pembahasan mengenai Jiwasraya akan dibahas seusainya.

"Kita tidak mau masalah ini diputarbalikkan. Seperti kemarin, saya agak mau curhat nih, bukannya baper. Waktu di acara di BRI kemarin, saya bungkam mengenai Jiwasraya, kan saya bilang kasih kesempatan UKM jualan. Nanti Jiwasraya ada," ungkapnya ditemui usai peresmian B30, di Jakarta, Senin (23/12/2019

Erick juga meminta kepada media serta institusi lainya untuk tidak menuduh dan menuding hal-hal yang belum terbukti kebenaranya.

Sebab, bungkamnya dia tengah merencanakan serta mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membentuk induk usaha asuransi (holding).

"Terus diputarbalikkan sama teman-teman, Erick Thohir terima Rp 100 miliar, Rp 200 miliar, duit dari mana nerimanya? Jangan dipolitisasi, Ini benar-benar bekerja secara objektif. Dan tidak ada niat manipulasi. Orang mau betulin kok," kata Erick.

Dalam keteranganya, mantan pemilik klub Inter Milan tersebut meminta agar para kabinet kerja Jokowi diberikan kesempatan untuk membenahi segala urusan dan pekerjaan rumah pendahulunya.

Termasuk langkah Kementerian BUMN yang akan melakukan restrukturisasi jabatan di perusahaan BUMN.

"Tadi saya terus terang tidak mau juga diwawancara, karena akhirnya bias. Tolong kami dengan segala kerendahan hati diberikan kesempatan bekerja. Menteri-menteri ini lagi kompak-kompaknya," ujar Erick.

Erick juga mengatakan para menteri sedang berusaha untuk bekerja menjalankan tugas secara profesional.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved