Tanya Dokter

Pengertian Bisul, Risiko, Penyebab, Gejala dan Cara Pengobatannya

Apa itu bisul? Bisul adalah timbulnya benjolan kemerah-merahan pada bagian kulit sang penderita.

Penulis: Tama Yudha Wiguna | Editor: Daniel Tri Hardanto
WebMD
Ilustrasi - Pengertian bisul, risiko, penyebab, gejala dan cara pengobatannya. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Apa itu bisul? Bisul adalah timbulnya benjolan kemerah-merahan pada bagian kulit sang penderita. Kondisi ini menimbulkan rasa sakit kepada penderitanya, dikarenakan adanya nanah di dalam benjolan tersebut. Apakah bisul merupakan infeksi?

Ya, terjadinya bisul hingga munculnya benjolan tersebut dikarenakan infeksi bakteri. Hingga memicu inflamasi pada folikel rambut, yang berujung pada lubang tempat rambut tumbuh.

dr Boy Zaghlul Zaini mengatakan, bisul merupakan infeksi yang tergolong ke dalam penyakit ringan, kendati tetap perlu adanya penanganan yang baik dan tepat.

“Tentang bisul, ada yang harus kita benarkan dari pandangan masyarakat. Jangan sampai bisul yang belum waktunya pecah dipaksa untuk dicongkel sendiri, karena yang ditakutkan adalah infeksi berat,” terang Boy, Kamis (26/12/2019).

Masih kata Boy, meski dapat ditangani sendiri, jika bisul tak kunjung membaik bahkan cenderung semakin parah, perlu adanya penanganan khusus dari pihak medis.

Perawat Wanita 2 Kali Menangis, Didenda Rp 20 Juta Seusai Operasi Bisul di Rumah

Hati-hati, Ketombe Bisa Sebabkan Bisul di Kulit Kepala

Apa Itu Diare, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati dan Mencegah Diare

“Kalau bisul sudah tergolong kronis, itu perlu diinsisi dengan penanganan dari dokter bedah di rumah sakit. Masyarakat harus tahu walaupun bisul tergolong penyakit yang sepele, jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat tetap akan membahayakan penderitanya,” ucap Boy.  

Apa faktor risiko terkena bisul?

Setidaknya ada beberapa faktor risiko yang bisa memicu bisul. Misalnya:

1. Kontak langsung dengan pengidap, dikarenakan penyakit menular ini memiliki risiko menular.

2. Usia dan jenis kelamin. Penyakit bisul juga sering menyerang remaja, terutama laki-laki.

3. Kebersihan yang tidak terjaga, pribadi maupun lingkungan.

4. Sistem imun yang lemah, misalnya: terkena HIV, diabetes, atau tengah menjalani kemoterapi.

5. Mengalami masalah kulit, misalnya sering berjerawat.

Lalu apa penyebab bisul?

Bisul ditimbulkan oleh bakteri yang bernama staphylococcus aureus.

Bakteri tersebut biasanya bersarang pada kulit atau di dalam hidung manusia. Kendati bakteri ini tak memicu infeksi.

Namun jika infeksi ini bisa terjadi, hal itu dikarenakan ketika bakteri masuk ke folikel lewat luka gores atau gigitan serangga.

Apa gejala terkena bisul?

Gejala utama pada bisul adalah munculnya benjolan kemerah-merahan pada kulit, yang ditandai dengan kemunculan timbulan kecil.

Selain itu, pengidap bisul bisa merasakan seperti:

1. Kulit di sekitar benjolan berubah menjadi merah, terasa hangat saat disentuh, dan bengkak.

2. Benjolan bertambah besar dan berisi nanah.

3. Terbentuk titik putih di bagian puncak benjolan.

Namun Anda tidak perlu mengkhawatirkan kondisi ini, dikarenakan bisul bisa sembuh dengan sendirinya.

Bisul yang butuh pemeriksaan dokter:

1. Bisul membesar dan terasa sangat sakit.

2. Bisul tumbuh lebih dari satu dalam satu lokasi (bisul sabut), kondisi ini terbilang infeksi yang lebih serius.

3. Berada di dalam hidung, atau tumbuh di wajah atau tulang belakang.

4. Tumbuh di dalam hidung, di wajah, atau tulang belakang.

5. Tidak kunjung sembuh selama lebih dari 14 hari.

6. Sering kambuh.

Jika sudah terjadi, bagaimana pengobatan pada bisul?

Bisul bisa disembuhkan dengan langkah pengobatan yang sederhana dan tidak perlu menggunakan penanganan medis dari dokter.

Berikut cara sederhana untuk mempercepat proses penyembuhan bisul:

1 Mengompres bisul dengan air hangat.

Lakukanlah pengompresan setidaknya tiga kali sehari. Langkah ini akan mengurangi rasa sakit sekaligus mendorong nanah untuk berkumpul di puncak benjolan.

2. Bersihkan bisul yang pecah dengan kain kasa beserta alkohol dan sabun antibakteri.

3. Jangan lupa untuk membubuhkan obat oles dan membungkus bisul yang pecah dengan kain kasa steril.

4. Gantilah perban sesering mungkin (dua hingga tiga kali sehari).

5. Cucilah tangan menggunakan sabun sebelum dan sesudah mengobati bisul.

6. Pastikan untuk tidak memecahkan bisul dengan paksa.

Hal itu dikarena t bisa memperparah infeksi sekaligus menyebarkan bakteri, sehingga berpotensi memicu komplikasi bisul. Ada baiknya anda menunggu bisul tersebut pecah sendirinya.

Kondisi bisul butuh penanganan khusus dari dokter:

1. Dengan infeksi yang parah.

2. Kambuh.

3. Disertai demam.

4. Disertai komplikasi.

Bagaimana mencegah bisul?

Anda harus menjaga kebersihan kulit agar terhindar dari bakteri. Khususnya Anda yang tengah mengalami luka terbuka.

Hal itu dikarenakan luka yang terbuka dapat menimbulkan atau memiliki potensi lebih besar untuk terserang bakteri yang menyebabkan bisul. (tribunlampung.co.id/tama yudha wiguna)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved