Tanya Dokter
Pengertian Sifilis, Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahan Sifilis
Sifilis atau yang lebih dikenal dengan sebutan Raja Singa. Sifilis adalah salah satu dari jenis penyakit kelamin.
Penulis: Tama Yudha Wiguna | Editor: wakos reza gautama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Sifilis atau yang lebih dikenal dengan sebutan Raja Singa.
Sifilis adalah salah satu dari jenis penyakit kelamin.
Sifilis meruapakn infeksi yang terjadi akibat penularan melalui aktivitas seksual. Apakah Sifilis berbahaya?
Maka jawabannya adalah Iya, karena tanpa penangan serius Sifilis dapat berakibat fatal dan serius.
Sifilis harus ditangani dengan penanganan yang tepat.
Hingga penderitannya masih memungkinan untuk dapat disembuh secara total.
dr. Farizal menjelaskan, Sifilis merupakan salah satu jenis penyakit menular dan tergolong pada penyakit berbahaya.
“Sebab penderitannya dapat menerima ganguan pada alat kelamin bahkan parahnya bisa menjangkit mata, kulit dan lain-lain,” papar Farizal, Kamis (26/12/2019).
“Jadi penderitannya harus koperatif dan disarankan segera melakukan pemeriksaan kepada dokter,” sambungnya.
Apa penyebab Sifilis?
Sifilis disebabkan akibat terjadinya infeksi yang datang melalu bakteri Treponema pallidum.
Sifilis dapat menular kepada manusia dengancepat.
Namun biasanya Sifilis tersebat melalui aktivitas hubungan intim seksual.
Hal itu dikarenakan Sifilis menjangki penderitannya lewat cairan tubuh manusia. Seperti: darah selain dari hubungan intim.
Apa gejala Sifilis?
Adapun gejala-gejala yang terjadi bial seseorang terjangkit Sifilis, seperti:
1. Gejala pada Sifilis Primer
Gejala tersebut biasanya diakibatkan karena luka dengan 10 sampai 90 hari, usai bakteri bersarang ke dalam tubuh manusia.
Waktu pemulihannya memakan tenggang sekitar 3- 6 minggu.
2. Gejala pada Sifilis Sekunder
Sifilis sekunder terjadi beberapa minggu setelah luka menghilang, dengan ruam yang terdapat di bagian tubuh manapun khususnya di telapak tangan dan kaki.
Hal itu nantinya disertai dengan datangnnya penyakit seperti: flu, rasa lelah, sakit kepala, nyeri pada persendian dan demam umumnya menjadi contoh gejala lain yang dialami pengidap.
3. Gejala pada Sifilis Laten
Sifilis laten terjadi tanpa gejala, tapi dalam 12 bulan pertama, infeksi masih bisa menular. Jika tidak ditangani, sifilis laten akan berubah menjadi sifilis tersier.
4. Gejala pada Sifilis Tersier
Sifilis tersier merupakan sifilis yang paling berbahaya. Gejala yang dialami akan sangat dipengaruhi oleh bagian tubuh mana dimasuki bakteri sifilis. Sifilis tersier memiliki dampak terhadap mata, jantung, otak, pembuluh darah, tulang, persendian, dan juga hati.
Hal tersebut menyebabkan pengidap akan mengalami kebutaan, penyakit jantung dan juga stroke akibat dari terjadinya infeksi menular seksual tersebut.
5. Gejala pada Sifilis Kongenital
Jika sifilis terjadi kepada wanita hamil, maka janin wanita tersebut bisa juga tertular.
Infeksi bisa ditularkan kepada janin jika seorang wanita hamil mengidap sifilis.
Risiko tersebut bisa dikurangi dengan mengobati infeksi sifilis sebelum masa kehamilan mencapai 4 bulan.
Jika penanganan dan pengobatan terlambat, ibu hamil tersebut akan terkena komplikasi.
Komplikasi yang dimaksud bisa berupa bayi lahir prematur, keguguran, bayi lahir dengan sifilis, dan hilangnya nyawa bayi setelah dilahirkan.
Bagaimana cara pengobatan Sifilis?
Pengobatan Sifilis dapat dilakukan sesuai dengan tahapan gejala Sifilis tesebut.
1. Sifilis primer dan sekunder: pengobatan dapat dilakukan dengan antibiotik melalui pemberian suntikan dengan biasanya dilakukan selama kurang lebih 14 hari.
2. Sifilis tersier dan sifilis pada wanita hamil, waktu pengobatan akan lebih lama dan menggunakan antibiotik yang diberikan melalui infus.
Pengidap sifilis akan menjalani tes darah untuk memastikan agar infeksi telah sembuh dengan total, setelah menjalani pengobatan antibiotik.
Bagaimana pencegahan Sifilis?
Adapun sejumlah cara untuk menghindari Sifilis, di antaranya seperti:
1. Menghindari alkohol dan obat-obat terlarang.
2. Memiliki satu pasangan tetap untuk melakukan hubungan seksual.
3. Berhenti untuk melakukan kontak seksual dalam jangka waktu lama.
4. Secara terbuka mendiskusikan riwayat penyakit kelamin yang dialami bersama pasangan.
5. Biasakan menggunakan kondom bila harus berhubungan seksual dengan orang yang tidak dikenal.
Lalu kapan harus ke Dokter?
Karena Sifilis meruapakan salah satu jenis penyakit menular yang tergolong serius. Perlu bagi anda untuk berkonsultasi dan melakukan pengobatan ke dokter.
Anda di haruskan segera mungkin untuk hubungi dokter apabila merasakan gejala-gejala di atas.
Hal itu agar sang penderita dapat segera mungkin untuk diberikan pengobatan, hingga mampu meminimalisir hal-hal akibat yang ditimbulkan. (tribunlampung.co.id/tama yudha wiguna)