Ratna Sarumpaet Bebas Bersyarat, Sebut Sayang Jokowi dan 'Salah' Jadi Timses Prabowo
Ratna Sarumpaet sebelumnya merupakan pendukung Prabowo Subianto saat menjadi calon presiden pada Pilpres 2019.
"Saya itu sebenarnya counter politik. Saya meng-counter kesalahan-kesalahan dalam kebijakan," ujar Ratna.
Di sisi lain, Ratna mengaku salah telah masuk ke dalam tim pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.
'Mungkin itu yang salah kemarin, saya masuk timnya Pak Prabowo ya. Salah dalam tanda petik maksud saya, itu saya sadari. Mungkin enggak cocok buat saya ya," kata Ratna.
Meski demikian, Ratna tidak menjelaskan lebih detail terkait pernyataannya tersebut.
Adapun, Ratna Sarumpaet sebelumnya bergabung sebagai juru kampanye nasional dalam Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga pada Pilpres 2019.
Namun, Ratna diberhentikan dari jabatannya tersebut setelah terjerat kasus penyebaran berita bohong.
Sayang dengan Jokowi
Aktivis dan seniman Ratna Sarumpaet mengatakan, kritiknya terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi selama ini adalah bentuk kasih sayangnya.
"Kalau beliau tidak saya kritik, berarti saya enggak sayang sama beliau," ucap Ratna saat ditemui di kediamannya di kawasan Kampung Melayu Kecil, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (26/12/2019).
Sutradara film Jamila dan Sang Presiden (2009) itu tak gentar melayangkan kritikan, jika memang merasa ada yang perlu dibenahi dalam pemerintahan.
"Itu kan tabiat saya. Saya rasa juga nanti mudah-mudahan pak Jokowi juga kapok penjarakan saya. Enggak ada gunanya juga, orangtua kan," kata Ratna.
Kata Ratna, tugasnya sebagai warga negara yang juga aktivis adalah mengkritik kinerja pemerintah sebagai bukti Indonesia merupakan negara demokrasi.
"Masa kalau saya kritik, masa saya dimarahin lagi, enggak boleh gitu dong, kita negara demokrasi. Tugas saya sebagai aktivis," kata Ratna.
Ia menambahkan, meski aktivitasnya sempat terhenti karena harus menjalani hukuman, tak menyurutkan semangatnya untuk melanjutkan perannya sebagai aktivis.
"Ya sebagai aktivis itu enggak bisa diubah ya, sudah tabiat saya," ujar ibunda aktris Atiqah Hasiholan itu.