Tanya Dokter
Apa Itu Amnesia? Berikut Gejala dan Faktor yang Memicu Lupa Ingatan
Amnesia merupakan gangguan yang menyebabkan seseorang tidak bisa mengingat kejadian yang pernah ia alami.
Penulis: Resky Mertarega S | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Amnesia adalah gangguan yang menyebabkan seseorang tidak bisa mengingat informasi kejadian yang pernah dialami.
Penderita ini akan kesulitan dalam membentuk ingatan baru. Apa itu sebenarnya amnesia?
Dokter umum di RSDKT Bandar Lampung Ryan Wahyugo mengatakan, amnesia merupakan penyakit yang menyerang sistem ingatan dalam otak.
“Amnesia merupakan gangguan yang menyebabkan seseorang tidak bisa mengingat kejadian yang pernah ia alami,” kata Ryan Wahyugo, Kamis (26/12/2019).
• Apa Itu Anemia? Berikut Gejala hingga Penyebab Anemia
• Pengertian Sakit Maag, Gejala, Penyebab, Mencegah dan Pengobatan Sakit Maag
Apa saja jenis amnesia?
Ryan Wahyugo mengatakan ada dua jenis penyakit amnesia yaitu:
1. Amnesia anterograde
Saat mengalami kondisi ini, penderita sulit membentuk ingatan baru. Gangguan ini dapat bersifat sementara atau permanen.
2. Amnesia retrograde
Amnesia retrograde jenis amnesia yang menyebabkan penderitanya tidak bisa mengingat informasi atau kejadian yang lalu.
Gangguan ini cenderung mempengaruhi ingatan yang baru terbentuk.
Sedangkan pada ingatan lama, seperti kenangan masa kecil, gangguannya muncul lebih lambat.
Apa saja yang memicu penyakit amnesia?
“Amnesia dapat terjadi karena kerusakan pada bagian otak yang membentuk sistem limbik yang berperan dalam mengatur ingatan dan emosi seseorang.”
Beberapa kondisi yang dapat memicu terjadinya amnesia:
1. Cedera pada kepala, misalnya akibat kecelakaan
2. Stroke
3. Kejang
4. Ensefalitis atau peradangan otak
5. Tumor otak
6. Penyakit alzheimer
7. Ketergantungan minuman keras dalam jangka waktu yang lama
8. Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti benzodiazepine dan obat penenang
9. Penurunan pasokan oksigen pada otak (anoxia)
10.Trauma psikologis, misalnya akibat pelecehan seksual
Bagaimana penanganan amnesia?
Penanganan amnesia bisa melalui terapi okupasi, ahli terapi akan mengajarkan pada pasien cara mengenal informasi baru, serta menggunakan ingatan yang masih ada untuk mendapatkan informasi baru.
Sedangkan pada terapi kognitif, latihan ditujukan untuk menguatkan daya ingat.
Penguatan daya ingat juga dapat didukung dengan bantuan teknologi, seperti telepon, tablet, atau agenda elektronik.
Selain terapi, pemberian vitamin dan suplemen juga dapat dilakukan untuk mencegah kerusakan lebih parah akibat amnesia.
Pemberian vitamin atau suplemen ini perlu ditunjang dengan perubahan gaya hidup, salah satunya adalah menghindari minuman beralkohol.
Demikian penjelasan terkait amnesia, gejala dan faktor pemicunya. (tribunlampung.co.id/resky mertarega saputri)