Tanya Dokter
Apa Itu Abses Anus, Jenis Abses Anus, Penyebab Abses Anus dan Cara Mengobati Abses Anus
Abses anus merupakan jenis penyakit yang menimbulkan nyeri daerah anus akibat infeksi pada kelenjar kecil di dinding anus
Penulis: Resky Mertarega S | Editor: Heribertus Sulis
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Abses Anus adalah jenis penyakit yang menimbulkan nyeri daerah anus akibat infeksi pada kelenjar kecil di dinding anus. Abses tersebut jika disentuh pembengkakan ini terasa hangat dan berwarna kemerahan.
Artikel ini berisi penjelasan tentang apa itu sebenarnya Abses Anus?
Apa penyebab abses anus?
Bagaimana cara mengobati atau obat abses anus?
Apa saja jenis abses anus?
Dokter Umum di RS DKT Bandar Lampung dokter Ryan Wahyugo mengatakan Abses Anus merupakan jenis penyakit yang timbul akibat bakteri.
“Abses anus menimbulkan nyeri dan bengkak akibat infeksi bakteri, biasanya infeksi tersebut terdapat di bagian usus besar dan usus kecil,” kata dokter Ryan Wahyugo, Kamis (26/12/2019).
Biasanya bakteri ini hidup di dalam usus besar atau tinggal di daerah kulit dekat anus.
Selain itu, penyakit ini juga bisa disebabkan oleh luka di anal yang terinfeksi, infeksi menular seksual, atau gangguan usus seperti penyakit Crohn dan divertikulitis usus besar.
Apa saja jenis abses anus?
Ada empat jenis abses anus diantaranya, yaitu:
Abses perianal (merupakan jenis abses anus yang paling umum terjadi).
Abses ischiorectal yaitu pada rongga postanal.
Abses pada rongga supralevator.
Abses pada rongga intersphincter.
Apa penyebab Abses anus?
Penyebab munculnya abses anus pada seseorang dapat berbeda-beda.
Namun, kondisi ini umumnya dapat disebabkan oleh hal-hal berikut:
1. Antibiotik
2. Infeksi menular seksual.
3. Penyumbatan pada kelenjar anus.
Orang yang lebih mudah terkena abses anus diantaranya yaitu.
1. Penderita radang divertikulum.
2. Mengonsumsi obat-obatan antiradang, seperti prednisone.
3. Menjadi penerima seks anal.
4. Menderita diabetes.
5. Menderita peradangan pada bagian pelvis.
6. Menderita peradangan pada saluran pencernaan, seperti pada penyakit Crohn atau kolitis ulseratif.
Bagaimana cara mengobati abses anus?
Adanya abses pada anus menandakan infeksi yang terjadi cukup parah dan memerlukan pengobatan melalui pembedahan.
Akan tetapi, selama tahap persiapan pembedahan dilakukan, pasien abses anus dapat diberikan antibiotik.
Pembedahan untuk mengobati abses anus perlu dilakukan sesegera mungkin dikarenakan penundaan pembedahan dapat meyebabkan kerusakan jaringan kronis.
Metode pembedahan yang dapat dilakukan untuk mengobati abses anus antara lain sebagai berikut:
1. Pembedahan abses perianal.
Abses perlu dibuang melalui pembedahan sebelum pecah dan menimbulkan komplikasi.
Berbeda dengan pembedahan lainnya, pembedahan abses anus tidak memerlukan pengosongan saluran pencernaan.
Sebelum pembedahan dilakukan, pasien akan diberikan anestesi lokal terlebih dahulu.
Pembedahan abses dilakukan dengan cara membuat sayatan (insisi) pada daerah abses, diikuti dengan pengeluaran dan pengeringan nanah dari abses.
Nanah yang dikeluarkan dari abses kemudian dianalisis untuk mengetahui jenis bakteri yang menyebabkan infeksi.
Setelah pembedahan dilakukan, insisi ditutup dengan kain kasa antiseptik yang berisi iodin.
Setelah 24 jam, pasien diharuskan untuk merendam bagian bokongnya di air yang mengandung obat-obatan 3 kali sehari, dan satu kali setiap setelah buang air besar.
2. Pembedahan abses supralevator, ischiorectal, dan intersphincter.
Prinsip ketiga pembedahan ini hampir sama dengan pembedahan pada kasus abses perianal.
Hanya saja, pembedahan abses supralevator, ischiorectal dan intersphincter memerlukan proses yang lebih rumit karena letaknya dalam, dan harus dilakukan di ruang operasi.
Untuk mengeluarkan nanah dari abses, dibuat insisi di daerah yang mengalami pembengkakan paling besar.
Setelah dibuat insisi, nanah dikeluarkan melalui pipa kecil dan dibantu dengan penekanan di bagian abses agar nanah dapat keluar dengan maksimal.
Untuk pembedahan ini, pasien dapat diberikan anestesi lokal atau anestesi umum jika dirasa perlu.
3. Pembedahan dan pengobatan fistula.
Fistula merupakan salah satu komplikasi yang dapat muncul akibat abses.
Operasi fistula dapat dilakukan bersamaan dengan operasi abses.
Namun, kadang fistula baru muncul beberapa minggu hingga beberapa bulan setelahnya, sehingga pembedahan untuk fistula dilakukan terpisah dengan pembedahan abses.
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi setelah pembedahan abses dan fistula antara lain adalah:
1. Infeksi.
2. Fisura anal.
3. Kemunculan kembali abses pasca pembedahan.
4. Bekas luka pada daerah insisi.
Untuk membantu pengobatan abses pasca pembedahan dan mengurangi risiko komplikasi pasca pembedahan, pasien dapat diberikan beberapa jenis obat-obatan, seperti:
1. Infeksi.
Pasien dapat diberikan antibiotik sebelum dan sesudah pembedahan abses.
Antibiotik yang diberikan disesuaikan dengan bakteri penyebab abses yang sudah didiagnosis terlebih dahulu melalui kultur bakteri.
Beberapa jenis antibiotik yang dapat diberikan, antara lain adalah ampicillin (baik diberikan tersendiri ataupun dikombinasikan dengan sulbactam), imipenem dan cilastatin, cefazolin, dan clindamycin.
2. Antiemetik.
Obat ini dapat membantu memberikan efek sinergistik jika diberikan bersama dengan meperidine.
Selain itu, antiemetik dapat menghilangkan rasa ingin muntah yang timbul dari efek samping pengobatan yang muncul.
Demikian, penjelasan apa itu Abses anus, jenis abses anus, penyebab abses anus dan cara mengobati abses anus. (tribunlampung.co.id/resky mertarega saputri)