Penasihat Khusus Prabowo Bukan Orang Sembarangan, Pernah Todong Senjata ke Pengawal PM Israel

Alasan Prabowo menjadikan Sjafrie sebagai penasehat khusus karena sosok Sjafrie dianggap mumpuni dalam bidang pertahanan.

Editor: wakos reza gautama
Kompas.com
Joko Widodo dan Sjafrie Sjamsoedin 

Sempat menjadi Danrem Surya Kancana Bogor, Sjafrie menghabiskan karir teritorial di Ibukota.

Sjafrie adalah Pangdam Jaya saat terjadi gelombang Reformasi 1998. Tak heran jika pria Bugis ini mengenal ibukota dengan detail. Baik masyarakat maupun sudut-sudut kota Jakarta.

Mengenyam pendidikan komando di Amerika, Sjafrie beberapa tahun kembali ke Mabes TNI.

Kepiawaian manajerial membuat dia dipilih membenahi Kementerian Pertahanan sebagai Sekjen sejak 2005.

Kariernya terus menanjak hingga meraih bintang tiga dan menduduki jabatan Wakil Menteri Pertahanan sejak 2010-2014 atau di era pemerintahan SBY.

Sjafrie memiliki hubungan dekat dengan berbagai kalangan masyarakat ibu kota. Suami Etty Sudiyati ini akrab dengan para ulama dan tokoh Betawi.

Maklum sejak saat menjadi Pangdam, Sjafrie sudah sering blusukan ke berbagai wilayah ibu kota. Selain itu juga akrab dengan berbagai elemen masyarakat lain di ibu kota.

3. Pernah Adu Mulut dan Todongkan Senjata pada Pengawal PM Israel

Dikutip dari TribunJambi yang mengutip dari buku 'Warisan (daripada) Soeharto' penerbit Kompas tahun 2008, Sjafrie Sjamsoeddin yang saat itu menjadi anggota Paspampres Soeharto pernah menodongkan senjata pada pengawal PM Israel.

Pada 22 Oktober 1995, Presiden Soeharto menginap di Hotel Waldorf Towers lantai 41 di kamar presidential suite untuk menghadiri acara PBB di sana.

Saat itu Soeharto menjabat sebagai ketua Organisasi Kerjasama Islam (OKI), merupakan posisi yang sangat berpengaruh bagi anggota-anggotanya yang mayoritas negara Timur Tengah.

Karena alasan itulah Perdana Menteri (PM) Israel saat itu, Yitzak Rabin ingin menemui Soeharto di hotel tempatnya menginap.

Rabin dengan 4 pengawalnya yang berasal dari Mossad (Pasukan Khusus Israel) kemudian datang untuk bertemu Soeharto.

Namun, cara mereka bertindak tidak mematuhi protokol keamanan serta terkesan arogan, sehingga Yitzak Rabin beserta 4 pengawalnya dicegat oleh Paspampres Soeharto sebelum masuk lift.

Terlebih saat itu Soeharto sedang menerima kunjungan Presiden Sri Lanka.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved