Tribun Pringsewu

Warga Pringsewu Jatuh dari Atas Gapura, Tewas karena Tersengat Listrik Tegangan Tinggi

Warga Pekon Wates Timur, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu ini, terjatuh setelah sebelumnya tersengat listrik tegangan tinggi, Kamis (2/1/2020

tribunlampung.co.id/r didik budiawan c
Kepala Polsek Gadingrejo Iptu Anton Saputra meninjau langsung TKP pembangunan gapura tempat korban tewas jatuh tersengat listrik, Kamis (2/1/2020). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Nasib nahas dialami Sarwanto, yang merupakan pekerja bangunan di Pringsewu.

Pria berusia 53 tahun tersebut tewas setelah terjatuh dari gapura yang sedang dibangun.

Warga Pekon Wates Timur, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu ini, terjatuh setelah sebelumnya tersengat listrik tegangan tinggi, Kamis, 2 Januari 2020.

Kepala Polsek Gadingrejo Iptu Anton Saputra membenarkan kejadian itu.

Peristiwa nahas itu terjadi ketika sejumlah pekerja sedang membangun gapura di satu jalan Pekon Wates.

Jual Burung Dilindungi, 2 Pria Kicau Mania Duduk di Kursi Pesakitan

Pemkab Lamsel Segera Tentukan Plt Sekkab Gantikan Fredy SM yang Hijrah ke Pemprov

Daftar 11 Pejabat Eselon II di Lampung, Adi Erlansyah Resmi Jabat Inspektur Lampung

Sarwanto hendak menarik batu split ke bagian atas gapura yang sedang dibangun.

Batu split itu akan dipakai mengecor bagian atas gapura.

Sarwanto menarik batu split dengan dimasukkan ke plastik keresek.

Kemudian dikaitkan dengan besi cor ukuran 10 inci dengan panjang tiga meter.

"Korban menerima besi dari atas (gapura). Pada saat korban hendak menaikan kresek berisi batu split, anak korban sebelumnya telah mengingatkan adanya kabel listrik," ungkap Kapolsek mewakili Kapolres Pringsewu AKBP Hamid Andri Soemantri.

Namun, lanjut Kapolsek Iptu Anton Saputra, pada saat korban menarik besi ke atas, ujung besi mengenai kabel arus tinggi.

Kabel itu berada tepat di atas bangunan gapura.

Spontan, korban terpental dan jatuh akibat tersengat aliran listrik tegangan tinggi.

Anak korban yang ikut dalam pembangunan gapura membawa korban ke tempat pelayanan kesehatan terdekat.

Rekan-rekan kerjanya pun ikut membantu.

Namun nyawa korban tidak tertolong akibat luka-luka yang diderita.

Korban Sarwanto mengalami luka bakar di tangan kanan kiri, luka bakar di pergelangan kaki kanan kiri, luka bakar di bagian paha pada kedua kaki, luka memar di kepala, dan luka lebam di bibir.

Anton mengatakan, atas kejadian tersebut pihaknya telah melakukan pengecekkan tempat kejadian perkara.

Jasad korban saat ini telah dimakamkan di tempat pemakaman umum setempat.

Tersengat Listrik saat Bongkar Tarup

Jamingan (50), warga Pekon Ganjaran, pekerja pasang-bongkar tarup, tewas tersengat listrik tegangan tinggi saat bekerja memasang tarup (tenda) di rumah warga, Senin, 7 Oktober 2019, sekira pukul 15.00 WIB.

Atas kejadian tersebut, warga lantas menghubungi PLN untuk melakukan pemadaman sementara.

Kapolsek Pagelaran AKP Syafri Lubis menuturkan, sewaktu Jamingan diturunkan dari atap tarup, kakinya sudah terputus.

Ketika itu, kata Syafri Lubis, korban masih bernafas, sehingga langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Tapi, imbuh Syafri Lubis, setibanya di rumah sakit, nyawa Jamingan tidak terselamatkan.

Sementara korban Alek Nuriadi, lanjut Syafri Lubis, dinyatakan sehat dan telah diizinkan pulang oleh pihak rumah sakit.

"Korban Alek sudah bisa pulang dan untuk korban Jamingan berdasarkan keterangan keluarga akan dimakamkan besok, Selasa 8 Oktober 2019," kata Syafri Lubis.

Sebelumnya, satu orang tewas tersengat listrik tegangan tinggi saat bekerja memasang tarup (tenda) di rumah warga, Senin, 7 Oktober 2019, sekira pukul 15.00 WIB.

Jamingan (50), warga Pekon Ganjaran, pekerja pasang-bongkar tarup, harus berpulang dengan tragis setelah nyawanya tak tertolong lagi akibat tersengat aliran listrik tegangan tinggi.

Bahkan kaki Jamingan sampai putus akibat tersangkut di kabel listrik tegangan tinggi tersebut.

Jamingan sempat mengalami masa kritis saat dilarikan ke IGD RSUD Pringsewu, namun akhirnya nyawa Jamingan tak terselamatkan.

Kapolsek Pagelaran AKP Syafri Lubis membenarkan tragedi tersebut.

Menurut Syafri Lubis, ada 2 orang yang tekena sengatan listrik tegangan tinggi.

Selain Jamingan, Alek Nuriadi (30) warga Pekon Bumirejo, juga tersengat aliran listrik.

Beruntung, Alek Nuriadi terpental dan terjatuh saat aliran listrik menyengatnya.

Kejadian tersebut, kata Syafri Lubis, terjadi di halaman rumah Sahlan, warga Pekon Ganjaran, Pagelaran, Pringsewu.

Sahlan hendak melaksanakan hajatan sehingga melakukan pemasangan tarup.

"Peristiwa itu awalnya diketahui oleh saksi Istiyo (35) yang sedang duduk di dekat pemasangan tarup," ujar Syafri Lubis mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Hesmu Baroto, Senin, 7 Oktober 2019.

Syafri Lubis menceritakan, Istiyo mendengar jeritan minta tolong dari atas tarup.

Kemudian, lanjut Syafri Lubis, Istiyo bersama saksi lainnya, Amunudin (39), mendekat ke sumber teriakan.

Keduanya, kata Syafri Lubis, mendapati korban Alek sudah tergeletak di tanah.

Saat mengetahui Alek sudah terjatuh, terus Syafri Lubis, para saksi juga mendengar jeritan dari atas.

Ternyata, kata Syafri Lubis, setelah diperiksa sumber suara tersebut adalah Jamingan yang berteriak meminta pertolongan.

"Saksi juga kaget, sebab kaki kanan korban masih tersangkut kabel tegangan tinggi PLN yang berada di atas tarup," jelas Syafri Lubis.

Syafri Lubis menambahkan, pihaknya datang ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan pemeriksaan.

Syafri Lubis menduga, saat bekerja, kaki korban menyentuh kabel tegangan tinggi, sehingga tersengat listrik hingga terputus.

Sementara tubuh korban Jamingan terjatuh ke atap tarup. (tribunlampung.co.id/r didik budiawan c)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved