Alasan Nikita Mirzani Mangkir dari Panggilan Polisi

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA -  Dalam kasus dugaan Kekerasan Dalam Rumah Tangga ( KDRT) terhadap mantan suaminya, Dipo Latief, Nikita Mirzani mangkir dari panggilan Polres Metro Jakarta Selatan. 

Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Indah Lina mengatakan artis sensasional tersebut tak hadir karena alasan persiapan umrah.

"Hari ini NM (Nikita Mirzani) sudah dipanggil sebagai tersangka untuk hadir tanggal 2 Januari 2020 guna diserahkan ke JPU tahap 2. Namun NM Tidak hadir dengan alasan persiapan ibadah Umrah," kata Kompol Indah Lina saat dihubungi awak media, Kamis (2/1/2020).

Usai ditetapkan menjadi tersangka atas kasus dugaan melakukan kekerasan dalam rumah tanggga (KDRT) terhadap Dipo Latief, Nikita Mirzani bakal menempuh babak baru.

• Artis Nikita Mirzani Terobos Banjir Lihat Rumah Warga, Transfer Rp 20 Juta buat Korban Banjir

• Ketika Nikita Mirzani yang tak Berhenti Sentil Anies Baswedan Soal Banjir Jakarta

• Artis Nikita Mirzani Beri Mpok Atiek Cincin Berlian

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Andi Sinjaya Ghalib mengatakan berkas perkara Nikita Mirzani sudah dinyatakan lengkap alias P21.

Nikita Mirzani datangi korban banjir di Ciledug

Artis Nikita Mirzani terjun langsung ke daerah yang terkena banjir di kawasan Ciledug, Tangerang, Banten.

Hal itu diketahui dari video dan foto yang ia posting di akun Instagram pribadinya, @nikitamirzanimawardi_17, Kamis (2/1/2020).

Dalam video tersebut nampak Nikita mengenakan kemeja lengan panjang dan celana berwarna biru.

Terlihat juga ia mengenakan kaca mata yang diletakkan di bagian kepala.

Nikita terlihat didamping oleh dua orang yang mengenakan pelampung berwarna orange.

Dalam video tersebut terdengar seorang perempuan yang mengatakan Nikita syuting acara Nih Kita Kepo.

"Nyai, syuting NIh Kita Kepo banjir banjiran," kata seorang wanita.

"Cuma Nikita Mirzani kayaknya artis yang mau terjun langsung cebur ceburan," jawab Nikita.

Nikita pun juga mengingatkan beberapa warga yang berpapasan dengan dirinya untuk menggunakan sandal agar tidak terluka kakinya.